Part 12 (Sarapan Bersama Air)

603 29 0
                                    

"Pie, bagiku itu bukanlah hal besar yang harus kamu ketahui. Ini semua hanya bagian dari pekerjaan, kau tidak perlu berfikir sampai sejauh itu" ucap Kim dengan nada serius. Kim merasa Pie sudah menuduhnya dengan hal yang tidak benar. Kim memang bukan orang yang akan menceritakan semua hal pada Pie. Kim hanya menceritakan apa yang Pie perlu ketahui saja. Dan Kim merasa ini adalah bagian dari pekerjaan dan urusan Kim.

"Hei sudah.. kau jadi berangkat tidak Kim, supirmu sudah menunggu" ucap Piti dan memecahkan suasana tegang Kim dan Pie.

"Iya bu, aku berangkat sekarang" ucap Kim dan memberi salam pada Piti.

Kim berjalan sendiri ke pintu gerbang rumahnya dan membawa kopernya. Pie masih terdiam diambang pintu bersama Ansara dan Piti.

"Pie, tidak baik suami pergi dengan keadaan marah. Cepat minta maaf pada Kim" ucap Piti dan menyuruh Pie meminta maaf pada Kim.

Pie memikirkan ucapan Piti dan menatap punggung Kim. Tak lama kemudian, Pie mengejar Kim dan memeluk Kim dari belakang.

"Kim, maafkan aku" ucap Pie memeluk Kim dan membuat Kim menghentikan langkahnya. Kim berbalik badan kemudian menatap Pie yang menahan air matanya.

"Aku pergi untuk bekerja Pie, aku harap kau jangan memikirkan hal yang tidak-tidak" ucap Kim pada Pie.

"Iya, maafkan aku Kim" ucap Pie kemudian Kim mengusap air mata Pie.

"Aku hanya mencintaimu Pie" ucap Kim dan kemudian mencium kening Pie.

"Aku juga mencintaimu Kim" ucap Pie dan memeluk Kim.

Piti tersenyum melihat KimPie sedangkan Ansara hanya terdiam dan tidak mengerti apa yang terjadi pada daddy dan mommynya.

Setelah Kim pergi, Pie segera menyuruh Ansara untuk bersiap-siap pergi ke sekolah. Selama Kim pergi, Pie yang akan mengantar dan menjemput Ansara.

Beberapa jam kemudian, Kim sampai di Paris dan langsung menghubungi Pie. Kim menjadwalkan dirinya untuk menghubungi Pie saat pagi dan sore hari setelah Ansara bangun tidur. Kim selalu memberi kabar pada Pie, Kim mengatakan sangat merindukan Pie dan Ansara karena itu Pie selalu mengirim foto dirinya dan Ansara jika sedang melakukan kegiatan.

Di Paris.

Ini sudah hari ke 3 Kim di Paris. Kim fokus mengurusi masalah yang terjadi diperusahaannya agar dia bisa pulang tepat waktu. Kim tidak ingin mengecewakan Ansara.

Pada suatu hari, Kim menelfon Pie melalui Video Call.

"Kamu sedang apa sayang?" ucap Kim menelfon Pie pagi hari setelah mengantar Ansara.

"Aku hendak memasak untuk makan siang, kamu belum ke kantor?" tanya Pie pada Kim yang terlihat masih berada di apartement.

"Belum, aku akan sarapan dulu baru ke kantor" ucap Kim pada Pie. Pie melihat layar hpnya dan mengerutkan keningnya saat melihat seseorang di belakang Kim yang sedang memasak.

"Itu siapa?" tanya Pie yang melihat seorang wanita yang sedang membelakanginya memasak di dapur apartement Kim.

"Ohiya itu Air. Aku bosan kalau setiap hari harus beli diluar dan lumayan jauh restaurantnya. Akhirnya aku suruh Air untuk memasak saja, karena ternyata dia bisa memasak" ucap Kim dan membuat Pie terdiam.

Pie berfikir kenapa Kim tidak menceritakan hal itu pada Pie, apa menurut Kim itu juga bukan hal yang besar untuk diceritakan pada Pie. Pie merasa Kim sudah keterlaluan, saat ini Pie berada jauh dengan Kim. Kim bersama dengan wanita lain dan memasak untuk Kim.

"Pie" panggil Kim pada Pie yang hanya terdiam dan melamun.

"Kim, aku harus keluar sebentar ada bumbu yang lupa aku beli.. sudah dulu yaa.. bye.." ucap Pie dan mematikan telefonnya.

Kim bingung dengan sikap Pie. Kim berfikir sejenak apakah yang dilakukannya hingga membuat Pie mematikan telefonnya secara mendadak. Tak lama kemudian, Air memanggil Kim dan mengatakan bahwa sarapannya sudah siap.

"Terima kasih Air" ucap Kim pada Air. Dan kemudian Air pamit untuk kembali ke kamarnya.

"Kau mau kemana? Sini kita makan bersama saja, semua ini kan kau yang masak" ucap Kim dan menyuruh Air untuk duduk di hadapannya.

"Tidak apa-apa pak kalau saya makan disini?" tanya Air berhati-hati pada Kim.

"Tidak apa-apa Air, lebih enak kalau ada yang temani daripada makan sendiri kan" ucap Kim dan tersenyum pada Air. Kim memang orang yang ramah dan tidak membeda-bedakan dirinya dengan orang lain. Kim bersikap seperti itu hanya karena dia menghargai Air sebagai rekan kerjanya dan bentuk terima kasih karena sudah memasak untuk Kim.

Air segera duduk dihadapan Kim dan memakan sarapannya bersama dengan Kim. Sambil makan, Air terus menatap Kim dengan tatapan yang tidak dapat di artikan. Air cukup pendiam dan termasuk orang yang sulit ditebak perasaan dan pemikirannya.

Selesai sarapan Kim segera memakai pakaian kerjanya dan menuju kantor bersama dengan Air. Setelah sampai di kantor, Kim segera meeting dengan rekannya dan kembali ke apartement pada sore hari.

Kim menelfon Pie, tapi tidak diangkat oleh Pie. Kim mulai khawatir kenapa Pie tidak mengangkat telfonnya padahal ini adalah jadwal Kim menelfonnya. Dan biasanya pada jam ini Ansara juga sudah bangun tidur. Kim memilih untuk masuk ke ruang kerjanya yang berada di apartement dan duduk dimeja kerjanya. Kim menatap bingkai foto Pie dan Ansara yang dibawanya dari Bangkok dan ditaruh di meja kerjanya.

Di Bangkok.

Sementara di tempat lain, Pie sedang berada di café bersama dengan Ansara dan Boy. Pie terlihat sedang meeting dengan seseorang membahas sesuatu.

Flashback on.

Pukul 11.00 Pie menjemput Ansara di sekolahnya, saat ingin pulang ke rumah Pie dihampiri oleh sebuah mobil dan ternyata itu adalah mobil Boy. Boy menanyakan pada Pie kenapa Pie menjemput Ansara. Dan Pie mengatakan bahwa Boy sedang berada di Paris karena perusahaannya mengalami masalah. Setelah itu Pie mendapat telfon dari seseorang.

"..."

"Iya" ucap Pie pada seseorang tersebut di telfon.

"..."

"Oke kita ketemu disana" ucap Pie.

Kemudian, Pie mematikan telefonnya dan mengatakan pada Boy bahwa dia harus pergi ke sebuah café untuk bertemu seseorang.

"Aku temani ya Pie" ucap Boy pada Pie. Pie berfikir sejenak, café yang ditujunya lumayan jauh dari sekolah Ansara. Dan jika Pie hanya berdua dengan Ansara maka nanti Ansara akan merasa bosan karena Pie harus berbicara serius dengan seseorang yang sudah janjian dengannya. Akhirnya Pie mengijinkan Boy untuk mengantarnya dan menemaninya untuk mengajak bermain Ansara agar Ansara tidak bosan.

Flashback off.

Di café.

Pie terlihat serius berbicara dengan orang tersebut. Sedangkan Boy memilih untuk mengajak main dan mengobrol dengan Ansara. Dengan samar Boy sedikit mendengar apa yang dibicarakan oleh Pie tetapi Boy tidak berani menyimpulkan sendiri tanpa mendengar langsung dari Pie.

Pukul 17.10 Pie sudah selesai berbincang dengan seseorang tadi dan seseorang itu langsung pergi meninggalkan Pie, Boy dan Ansara.

"Sudah Pie?" tanya Boy pada Pie yang sedang melamun memikirkan sesuatu.

"Ah.. sudah Boy, terima kasih ya" ucap Pie dan tersenyum pada Boy.

"Kalau aku boleh tau, sebenarnya ada masalah apa Pie?" tanya Boy berhati-hati.

MY HANDSOME GIRL SEASON 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang