Rama berada di ruang OSIS. Ia baru saja melakukan rapat dengan anggotanya membahas pemilihan ketua OSIS baru. Ghiffar sedang duduk dan memangku gitar di depan ruang pramuka.
" Oi Far, " Akuifer memanggil dari taman di depan ruang pramuka. Ia menghampiri Ghiffar. Gadis itu telah siap dengan proposal kegiatan akhir dari kepemimpinan Ghiffar menjadi pradana.
" Dor! " Ghiffar tersentak. Ia hampirbmenjatuhkan gitar. Beruntung Akuifer membantu memegang gitar. Akuifer meletakkan gitar bersandar tembok. Ia duduk di dekat Ghiffar. Ghiffar bersiap akan menjitak ketua bantara putri itu. Akuifer segera menghindar. Ia menutup kepala dengan jilidan proposal. Ghiffar merebut proposal namun ia tidak menjitak kepalanya. Ia membelai rambut kemerahan gadis itu. Rambutnya pendek seperti potongan cowok. Akuifer mengerucutkan bibirnya sebal. Ia akhirnya tersenyum. Ghiffar yang lengah mendapat geplakan pada lengannya.
" Ipel ketupel tupel hobi banget geplak gue lo. Lama-lama bisa tinggal tulang kulit gue digeplak lo, " Ghiffar mengelus lengannya yang pedas karena geplakan Akuifer.
" Lebay lo, ngapain pradana yang katanya dik kel keren, pintar, soleh eh ngelamun sendirian. Kesambet tahu rasa lo. "
" Ganteng juga ketinggalan kan satu kata. Pel ketupel tupel... "
" Iya dah. Jangan panggil gue ketupel ipel duh nama gue kan bagus Akuifer diganti-ganti aja. Emang lo dah buat bubur merah putih buat gue? "
Rama yang melihat adegan itu menahan senyum. Dua temannya itu memang unik.
Ghiffar bangkit membawa gitar dan proposal ke ruang pramuka. Ia keluar dan meyeret Akuifer.
" Aduh Ipal ketupal tupal ngapain geret gue elah. "" Beli bubur nih merah putihnya ada, " Akuifer menepuk keningnya pelan. Ia meletakkan telapak tangan ke kening Ghiffar. Ghiffar tersentak setelah tangan Akuifer beberapa detik di keningnya. Rama tertawa. Dua orang yang ditertawakan menoleh. Akuifer menghempas tangan Ghiffar.
" Aduh bapak ketos Rama ngapain ketawa pak? " Ghiffar yang kesal menoyor kepala Akuifer. Gadis itu sebal. Ia menghampiri Rama berdiri di sampingnya.
" Tuh pak ketos bapak pradana galaknya seribu helai rambut. "
" Haha kalian lucu banget makanya aku ketawa. Masih Ada urusan? Kalau gak pulang yuk, nanti malam abi pulang kan dik. "
" Gak ada. Aku cuma mau nyerahin proposal tadi sudah acc ke Ipal. Wah Om Gravin pulang? Aku kangen sama om ganteng. "
" Modus lo Ipel. Kan lo kalau main modusin om om tentara doang. "
✌✌✌
Akuifer meminjam ponsel Ghiffar. Tadi ia tidak pulang ke rumah tetapi ikut ke rumah orang tua Rama dan Ghiffar. Gadis itu berlari menuju kamar mandi. Sang empu rumah hanya menggeleng kepala. Mereka bahkan baru melepas sepatu. Tetapi gadis itu secepat kilat masuk rumah. Rama masuk ke kamar mengganti dengan pakaian santai. Ghiffar duduk di kursi ruang tamu.
" Ganti sana, 30 menit lagi latihan, " Rama menonton televisi sembari menunggu Ghiffar dan Akuifer.
Rama dan Ghiffar telah berlari keliling lapangan 8 Kali. Akuifer baru akan menyelesaikan putaran ke 6 namun napasnya telah putus-putus. Ghiffar menyiap gadis itu. Ia memeletkan lidah dan mrnggoyang-goyang badannya. Awalnya Akuifer tidak suka ikut kegiatan mereka. Namun, ia selalu penasaran bagaimana rasanya. Ia selalu ikut apabila Rama dan Ghiffar latihan. Dulu rambutnya panjang. Tetapi terlalu ribet jika berlari dengan rambut panjang. Ia akhirnya memotong rambut dengan model cowok. Setelah menyelesaikan target latihan mereka beristirahat sejenak. Tak lama terdengar suara.
Tiada gunung terlalu tinggi
Buat kudaki di siang hari
Tiada jurang terlalu dalam
Buat kami susuri di malam kelam
KAMU SEDANG MEMBACA
Beloved Brave (Tamat)
Teen FictionSekuel Future Pedang Pora nih. Hehe.😀😀😀 Ini adalah aku dengan tujuanku. Umi kuharap umi meridhoiku walau tidak di sini. Banyak yang harus aku korbankan. Tapi jika aku bisa apapun untuk ibu pertiwi akan kulakukan.