Rama bersiap memakai pakaian pesiarnya. Ia merapikan penampilan. Sesekali menyisir rambut cepak dengan tangannya.
Fazli yang melihat Rama bergaya melempar pulpen yang ada di atas meja ke kepala Rama. Tuk pulpen itu tepat mengenai kepala Rama. Ia menoleh. Fazli pura-pura tidak tahu. Ia membenarkan baret taruna yang ia pakai.
Rama tinggal dengan sembilan kawan lettingnya. Ia dan kawan satu angkatan menempati satu rumah dengan penghuni sejumlah 10 orang. Hal ini bertujuan untuk membangun kemistri, kekompakan, kepekaan, kepedulian dan lain-lain.
Peluit peringatan telah berbunyi. Rama dan kawan serumahnya bergegas ke lapangan untuk apel. Hari ini Sabtu jadwal para taruna bisa mendapat pesiar.
😁😁😁
Rama dan Fazli telah keluar gerbang Akmil.
" Ram mau ke mana? " Tanya Fazli seraya merapikan pakaian.
" Beli jam kayaknya. Jam gue hilang kemarin di kolam lumpur. "
" Yaudah ke KERAS aja tuh deket. Sekalian nonton, nih barusan gue search ada film menarik, " Fazli menunjuk arah pusat perbelanjaan dengan kepalanya. Rama mengangguk. Baru selangkah ia ke arah KERAS Fazli memanggil namanya.
" Fotoin dulu kek main nyelonong aja sih lo mah. Gelo. Cepetan, " Rama membuka ponsel segera memotret Fazli dengan berbagai gaya berlatar belakang gerbang Akmil.
😁😁😁
Crane sibuk mendandani Breach. Ia berencana mengajak Breach satnight. Breach yang sebenarnya malas akhirnya setuju karena Crane memaksa. Breach memakai kaos lengan panjang dongker dan celana jeans.
" Nah makin manis deh, " Crane mencolek dagu gadis itu. Namun, Breach menghindar membuat tangan Crane melayang. Kepala Breach terantuk sandaran kursi. Ia mengelus bagian belakang kepalanya.
" Jangan genit deh Crane. Ngeri gue alamak jang, " Crane menggeplak bahu Breach.
" Nah kan mulai. Bisa kurus gue ditabokin terus, " Breach memakai jaket dan mengambil kunci motor mega. Breach sudah duduk manis di atas motor siap tancap gas.
😁😁😁
" Makan dulu Breach gue belum makan, " Rengek Crane menarik-narik tangannya.
" Tadi ngajaknya ngapain mbak... " Breach geregetan. Ia menyetujui untuk jalan-jalan karena Crane tidak bisa mengendarai motor kopling dan hanya menonton film. Crane menarik kasar tangan Breach sehingga gadis itu berjalan mundur.
Duk
" Aduh. Kan lo sih Crane gue nabrak apaan? " Breach berbalik.
" Breach, " Suara yang sangat familiar terdengar di telinganya.
" Rama, kamu? " Breach terkejut melihat Rama. Ia sama sekali tidak menyangka bisa bertemu Rama di sini. Rama tersenyum.
" Hai, apa kabar? "
" Whuah, kangenannya bisa ditunda dulu kan bang botak eh...maaf. Soalnya Crane lapar ini, " Crane mengelus perutnya.
" Mau makan di mana? Kita berdua gabung boleh? "
" Boleh. Ke situ aja yuk bang, " Mereka beriringan ke kedai. Kemudian duduk.
" Oh ya, kenalkan aku Rama ini lettingku Fazli, " Crane mengangguk.
" Nah ini yang jutek Breach kalau aku Crane hehe. Salam kenal ya bang, " Tak lama mereka makan. Crane dan Fazli terlihat sudah akrab. Sedangkan kedua manusia di dekat mereka masih sama-sama diam.
" Aduh mamakku vc nih, "
Crane memainkan ponsel sembari minum jus yang ia pesan. Makanannya telah tandas beberapa menit lalu." Eh mamakku pingin ngobrol nih. Nah ini Crane mak, ini Breach, nah ganteng satu ini Rama, " Mereka tersenyum ke arah ponsel yang sedang mode video call.
KAMU SEDANG MEMBACA
Beloved Brave (Tamat)
Teen FictionSekuel Future Pedang Pora nih. Hehe.😀😀😀 Ini adalah aku dengan tujuanku. Umi kuharap umi meridhoiku walau tidak di sini. Banyak yang harus aku korbankan. Tapi jika aku bisa apapun untuk ibu pertiwi akan kulakukan.