3.

1.4K 80 8
                                    

Setengah-setengah terjatuh karena tertabrak badan tegap Ghiffar. Ghiffar meringis. Ia terlalu sibuk celingak celinguk tak memperhatikan depan akhirnya menabrak. Ia mengulurkan tangan membantu setengah-setengah agar berdiri. Setengah-setengah menerima uluran tangan. Ia menepuk-nepuk celana jeans yang dipakainya.

" Uluh si imut datang gak bilang-bilang akak, " Ghiffar hanya tersenyum. Ia segera menarik Akuifer yang duduk di kursi pelanggan. Masuk ke ruang mendiang sang umi. Rama sedang membaca berkas di meja. Ia masih memakai celana seragam dengan kaos abu-abu. Akuifer duduk di sofa.

" Kenapa bang? " Rama agak tersentak karena terlalu serius membaca berkas.

" Butiknya umi gimana? " Tanya Rama serius. Ia menutup berkas yang tadi ia baca. Ia telah memeriksa berkas.

" Baik sih. Gak ada kendala berarti. Lagi mau promo desain baru juga. Aku punya ide sebenarnya tapi belum ngomong sama desainer utama. Udah janji besok baru mau aku omongin. "

" Sip deh, " Akuifer telah menguap berkali-kali. Rama menoleh melihat Akuifer. Ia memberi kode pada Ghiffar dengan ekor matanya. Ghiffar melihat gadis itu. Kepalanya telah miring ke sisi sofa.
Ghiffar menghampiri. Mengelus kepala gadis itu. Ia membaringkan gadis itu ke sofa agar tubuhnya tidak sakit saat terbangun.

😎😎😎

Perpisahan sebelum Ghiffar melepas jabatan pradana. Satu hari sebelumnya semua bantara sibuk mempersiapkan acara. Pembagian tugas ada yang dari sekolah ada yang langsung ke bumi perkemahan. Ghiffar ikut mempersiapkan dari sekolah. Ia memantau anak buahnya dalam melaksanakan tugas. Membantu apa yang bisa ia lakukan. Adik-adik kelas telah mengumpulkan kayu bakar dan peralatan pemasangan tenda. Sedangkan tenda sudah sampai bumi perkemahan. Semua ukuran tenda sama jenisnya juga sama. Panitia dibantu anggota ambalan memasukkan kayu bakar dan peralatan ke dalam truk. Juga memasukkan alat masak untuk anggota bantara dan panitia.

Korlap mengatur agar ambalan masuk ke truk masing-masing sesuai pembagian. Mereka menata tas di ujung. Kemudian baru orang-orang ikut masuk ke truk. Akuifer gesit mengatur adik-adik ambalan. Ia sedari tadi berteriak agar semua saling membantu. Ghiffar tersenyum kecil. Apa ia tidak haus. Pikirnya.

Aray ikut truk 1 ambalan putra. Motornya dibawa oleh Esa. Aray bertugas sebagai map hidup. Ia telah memberi penjelasan kepada semua driver truk tapi agar lebih yakin ia juga turun tangan. Akuifer menitipkan ransel ke Aray. Ia hanya membawa jaket kemudian membonceng Ghiffar. Sahabatnya itu melarangnya mengendarai motor sendiri. Jadilah tadi ia Juga dijemput Ghiffar. Padahal ia sangat anti merepotkan orang lain. Namun, ia tidak mau membuat Ghiffar marah padanya. Beruntung Akuifer tidak memakai rok. Ia selalu memakai celana pramuka panjang jika ada kegiatan luar.

Waktu yang dibutuhkan sampai bumi perkemahan 45 menit. Panitia yang mempersiapkan di bumi perkemahan segera memberi instruksi 20 menit untuk menurunkan barang sesuai kelompok. Kemudian memakai atribut lengkap guna upacara pembukaan. Baru setelah upacara pembukaan perwakilan kelompok mengambil tenda dan nomor undi tempat tenda didirikan. Tenda panitia telah tegak berdiri. Tenda bantara putra, putri, juga tenda tempat konsumsi dan salat.

Akuifer mengatur adik-adik ambalan untuk segera membentuk barisan.

" Kakak beri waktu 3 menit baris rapi. Tidak rapi atau overtime siap-siap ada bonus. Mengerti! "

" Siap! " Petugas upacara pembukaan telah siap. Ghiffar memimpin upacara dengan pembina Pak Rasio.

😎😎😎

Akuifer duduk selonjor di atas rumput. Ia menikmati angin berembus. Waktu istirahat salat. Ia sedang berhalangan jadi bisa sedikit bersantai.

Tuk

Beloved Brave (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang