Tok tok tok
" Assalamualaikum. "
Fahila segera menjawab salam dan membuka pintu rumah dinas Gravin.
" Mama, akhirnya sampai juga, " Jetty tersenyum memeluk putrinya sayang.
" Iya. "
" Masuk dulu ma. Mau aku buatin teh anget atau yang lain ma? " Jetty duduk di kursi ruang tamu.
" Apa aja sayang. Oh ya Om Gravin sama papa mana? " Fahila mengangguk.
" Di belakang sekalian aku panggilkan. "
🍉🍉🍉
Breach diantar oleh sang mama ke terminal. Ia hanya membawa satu ransel yang ia gendong.
" Gak ada yang ketinggalan? " Breach menggeleng. Ia turun dari mobil membawa ransel ke bus. Breach menyuruh mamanya langsung pulang. Ia tidak mau membuatnya menunggu bus sampai berjalan. Breach duduk di samping jendela bus. Ia mengeluarkan ponsel. Membaca artikel dan blog tentang teknik sipil. Kegiatannya berselancar di dunia teknik sipil terhenti ketika ia melihat notifikasi teratas pada ponselnya. Matanya menyipit. Ia membuka pop up.
Fahilajettva@gmail.com
Hello kak, kakak yang tadi ke rumah Bang Rama kan? Aku Fahila adik sepupu abang kembar. Hehe salam kenal kak. Jangan kaget ya aku nemu alamat ini di booknya abang. Shuuttt jangan kasih tahu abang ya kak.
Breach kira email penting dari siapa. Ia hanya membuka tanpa berniat membalas email itu. Ia telah mengunfoll semua akun sosmed Rama. Juga telah memblokir nomornya. Ia kesal biarlah lost kontak saja pikirnya. Ia juga tidak penasaran anak itu ada di matra apa. Breach memasang kupluk hoodie pada kepalanya. Ia bersandar ke jok melihat keadaan luar dari jendela hanya gelap. Ia memang sengaja naik bus jadwal malam. Agar sampai Magelang pagi. Setelah beberapa lama bus melaju. Seseorang menduduki kursi di sampingnya. Namun, ia enggan menoleh.
" Ehm, maaf mba saya duduk sini ya? " Suara lembut itu mengusik Breach yang sudah akan tertidur. Breach membuka matanya. Ia menatap gadis manis di sampingnya.
" Oh iya silakan, " Breach kembali akan tidur. Namun coklat di hadapannya sangat menggoda. Ia menoleh. Gadis itu tersenyum mempersilakan Breach agar mengambil coklat.
" Makasih, " Breach membuka coklat dan memakannya.
" Oh ya aku Cranesia Arabe. Panggil Crane aja, mbak mau ke Magelang juga? " Breach menelam coklat. Ia menyambut uluran tangan.
" Aku Breachia Diaz. Panggil Breach, iya aku mau ke Magelang. Oh ya umurmu berapa jangan panggil mba berasa tua sekali. Haha. "
" Ehm 18, kamu? "
" Sama. "
🍉🍉🍉
Breach meregangkan tangannya. Crane gadis yang duduk di samping Breach telah turun bus. Lima belas menit ia telah sampai ke gapura dengan patung burung. Ia telah memasuki kawasan Universitas Tidar. Sebelah kanan ia melihat sekolah calon bintara. Sedangkan di kiri berjejer pertokoan dan warung juga rumah dinas. Ia turun di masjid sekitar kampus untuk mandi, salat, dan istirahat. Ia baru berangkat ke kampus pukul 06.45.
Kampus telah ramai dengan seragam hitam putih. Satpam kampus mempersilakan Breach menuju auditorium untuk melakukan daftar ulang. Ia mencari tempat duduk kosong di bagian depan. Namun, nihil bagian depan telah terisi semua. Haish ia merutuk kenapa tidak berangkat awal saja. Ia mengedarkan pandangan mencari dimanapun tempat duduk kosong. Tidak mungkin kan lainnya duduk ia berdiri. Ataukah ia harus duduk lesehan saja. Ada yang melambaikan tangan. Breach tidak mau pd. Mungkin bukan melambaikan tangan padanya. Ia akhirnya menunjuk dirinya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Beloved Brave (Tamat)
Genç KurguSekuel Future Pedang Pora nih. Hehe.😀😀😀 Ini adalah aku dengan tujuanku. Umi kuharap umi meridhoiku walau tidak di sini. Banyak yang harus aku korbankan. Tapi jika aku bisa apapun untuk ibu pertiwi akan kulakukan.