2. Sertijab

2K 100 10
                                        

Upacara pengibaran bendera hari ini telah selesai. Namun, siswa SMAN KOLMOGOROV tidak diperkenankan meninggalkan lapangan upacara. Rama membawa tongkat yang telah tersemat bendera merah putih. Di sampingnya ada Thiessen membawa tongkat yang tersemat bendera OSIS. Mereka memasuki tengah lapangan dan melapor kepada kepala sekolah. Setelah menempati posisi pasukan ketua, wakil dan anggota OSIS memasuki tengah lapangan. Mereka berbaris rapi. Muhammad Infiltrasi dan wakilnya Rainfall absorbsi maju ke depan berhadapan dengan ketua dan wakil OSIS periode sebelumnya. Setelah serah terima dan penandatanganan Rama dan Thiessen kembali ke tempat. Ketua, wakil, dan anggota OSIS baru melakukan sumpah dipimpin pembina upacara.

✌😁✌

Ghiffar menepuk pundak Rama yang baru akan memasuki kelas Ipa 1. Ia menoleh.

" Kenapa Far? "

" Kantin bang. Ayolah masih 30 menit kan masuknya masih Ada waktu, " Ghiffar merajuk seperti anak kecil. Akuifer melihat adegan dari lantai 2 tempat kelas XII IPS.

" Yaudah. Eh tapi abang ngapain ke sana? Kan puasa, " Ghiffar menepuk keningnya ringan.

" Oh iya aku Juga. Yaudah perpus aja siapa tahu ada buku baru, " Akuifer berlari dari koridor di lantai 2. Ia menuju kantin. Tapi tidak terdapat dua orang yang ia cari.

" Aneh. Katanya ke sini tapi gak ada, " Gumamnya.

" Ke perpus tuh mereka, " Akuifer menoleh. Thiessen teman sekelas Rama berdiri di belakangnya.

" Malah bengong. Nyari Rama Ghiffar kan? Mereka barusan ke perpus neng, " Akuifer berlari menuju perpustakaan. Ia bahkan beberapa Kali menabrak di koridor. Ia mengatur napas sejenak sebelum masuk. Ia mengisi daftar hadir pada komputer. Biasanya anak tengil satu itu suka berada di antara rak buku matematika. Benar saja Ghiffar duduk lesehan di bawah memangku buku dan kertas. Ia memegang pulpen di tangan kanan. Akuifer berjalan mengendap. Sebelum ia mengejutkan Ghiffar, Ghiffar lebih dulu berbalik dan mengejutkannya. Akuifer mengelus dadanya. Ia menghampiri Ghiffar dan membuang pulpen yang sedang dipegangnya.

" Lah pulpen, " Ghiffar memandang sedih pada pulpennya. Tak lama ia tertawa. Pak Hidrograf terkena lemparan pulpen. Akuifer bersembunyi di samping badan Ghiffar. Ia berkomat-kamit agar Pak Idro Tak menemukan keberadaannya. Ia tidak pernah diajar Pak Hidrograf karena beliau mengajar IPA. Ia dan Ghiffar berada di kelas XII IPS 2. Akuifer mengintip sedikit ternyata Pak Idro sudah pergi. Ia menghela napas lega.

Bel berbunyi

✌😁✌

Teman-teman Rama dan Ghiffar sedang belajar bersama di rumah dinas. Ada yang di teras, ruang tamu, dan ruang televisi. Buku-buku berserakan. Nenek Laila turun dari mobil. Ia agak terkejut karena rumah dinas menjadi ramai.

" Wah rajinnya, " Teman-teman yang belajar di teras menoleh.

" Oh nenek Laila iya hehe. Belajar bersama. Maaf berantakan mari lewat sini nek, " Thiessen sedikit merapikan buku yang menghalangi jalan.

" Ke dalam dulu ya. "

" Iya nek, " Thiessen menutup buku dan memasukkan alat tulis ke tas. Ia meregangkan tangannya. Breachia Diaz yang akan memberi camilan untuk Rama berhenti. Ia melihat banyak sepeda motor di depan rumah Rama. Juga terasnya ramai anak-anak SMA. Ia baru saja akan berbalik pergi.

" Hai Breach, " Breach berbalik. Ia menghampiri Ghiffar yang melambaikan tangan.

" Nih buat abangmu, " Breach berkata ketus. Ia agak melongok ke dalam karena tidak melihat Rama.

" Lah buat abang doang. Buatku mana? " Ghiffar menengadahkan tangan.

" Beli sono. Yaudah makasih ya adik Ghiffar yang ganteng, imut, pintar aku pulang, " Ghiffar menahan tangan Breach. Ia menyeret gadis itu. Memperkenalkan kepada teman-temannya. Akuifer meloncat dari duduk. Ia mengajak Breach tos. Breach merasa sangat canggung. Akuifer mengajaknya duduk.

Beloved Brave (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang