18

566 30 0
                                    

Gerbang hitam besar dengan tulisan emas terlihat gagah di Jalan Sarwo Edi Wibowo. Lalu lalang kendaraan terlihat di sepanjang jalan. Perlu waktu beberapa saat apabila akan menyeberang.

Kaos kuning lengan panjang, celana loreng, dan topi merah sedang menghentikan laju kendaraan melintas. Pasukan dengan seragam PDL, helm baja warna hijau lengkap ransel juga senapan. Mereka melakukan lari beban sesuai rute. Matahari pagi terasa hangat. Posisi berlari mereka terlihat rapi.

Gerbang Perumahan Akademi Militer (Panca Arga I) terbuka. Terdapat tiga gerbang masuk Perumahan Panca Arga I. Hanya gerbang tengah yang selalu terbuka. Gerbang tengah merupakan gerbang paling besar diantara ketiganya. Tidak hanya tentara yang berlalu lalang melalui gerbang ini. Tetapi anak-anak sekolah juga biasanya melewati gerbang. Ukuran rumah di perumahan ini lebih besar daripada Perumahan Panca Arga II dan III. Namun, banyak rumah yang akan direnovasi.

Alunan yel-yel keluar dari mulut taruna yang berlari. Mereka bersemangat untuk menuju sirkuit off road. Lapangan Throwing Oetomo tertutup saat mereka melewati. Sirkuit off road terletak dekat dengan Lapangan Shuttle Run. Mobil-mobil off road telah siap.

Ketika memasuki lapangan, ada foto-foto kegiatan taruna saat melakukan latihan off road. Juga peraturan yang harus dipatuhi oleh taruna apabila menggunakan sirkuit. Juga peraturan apabila ada warga sipil berniat menggunakan sirkuit, mereka dapat menggunakan jika tidak ada taruna yang berlatih. Terdapat tribun dua banjar juga toilet di sirkuit. Lapangan dengan rumput hijau sejauh mata memandang. Rute off road memiliki elevasi yang berbeda-beda. Sehingga ada yang datar, menurun, atau menanjak. Gardu pandang dua lantai dapat digunakan untuk memantau kegiatan.

Gardu pandang ini dibangun menggunakan konstruksi baja. Bahan konstruksi lantainya menggunakan kayu. Suara deru mobil berusaha melewati rute off road. Lapangan dalam keadaan basah karena terguyur hujan. Roda off road yang beradu dengan tanah membuat tanah basah terciprat ke mana-mana. Hal ini juga membuat rute menjadi licin. Apalagi saat melewati tanah dengan elevasi miring. Jika tidak bisa mengendarai secara seimbang kemungkinan besar mobil akan terguling.

Sudah memakai sabuk pengaman, namun tetap saja badan terombang-ambing ke sana kemari. Rama sangat menikmati latihan. Saat melewati tanah yang berlubang ban mobilnya selip. Gas besar masih tidak membuat mobil bergerak. Mobil yang tadi bersih kini sudah tertutup tanah basah.

Taruna lain membantu agar ban bisa keluar dari bebatan tanah. Rupa tampan sebagian besar taruna juga sudah tertutup tanah. Namun, mereka selalu menikmati kebersamaan dan kekompakan yang tercipta.

" Ram, kau gas kita bantu dorong. " Fazli memberitahu Rama.

" Siap! " Rama siap di belakang kemudi.

Mereka bahu membahu saling membantu. Mobil Rama akhirnya dapat keluar dari kubangan. Mereka melakukan tos ala taruna. Saat seluruh taruna sudah melakukan latihan, pelatih melakukan gerakan off road yang memukau.

DDUUAARR

Suara kilat menyambar. Cahaya kilat benderang seperti hempasan pedang. Jantung serasa akan berhenti. Rama kira itu suara bom. Mereka tidak terlalu kaget dengan suara kilat yang baru saja terdengar. Menjadi calon perwira, menjadikan taruna terbiasa dengan suara senapan, pistol, bahkan bom. Mereka terlatih untuk memakai dan menaklukkan senjata. Kegiatan Rama padat mulai bangun tidur sampai tidur lagi.

😊

Lapangan tembak Borobudur sudah berada di depan mata. Setelah masuk gerbang, rindang pepohonan menahan sinar matahari tidak terlalu terik. Bangunan penyimpanan dan bangunan lain berdiri tegak menyambut kedatangan. Truk berbelok ke kanan menuju lapangan tembak. Kiri kanan sejauh mata memandang perbukitan berhiaskan pepohonan hijau.

Beloved Brave (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang