There are MATURE Content, So if you not old enough... Please go Away!
"Aku hamil tae..."
"Gugur kan saja, lagipula untuk apa kau memberitahuku tentang itu. DIA BUKAN ANAKKU!"
Ketika sebuah ujian cinta kembali hadir diantara mereka. Hingga akhirnya m...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Jangan dulu disetel musik yang di mulmed ya seyenk:)
Senyuman terbit begitu lebar di wajah tampan hacker handal berdarah Kanada itu. Senyuman manisnya itu terbit tentu bukan tanpa alasan. Notifikasi yang terpampang pada layar tabletnya lah yang menjadi alasan laki-laki yang kerap disapa Josh itu menampakan senyumannya. Membuat partner sesama hackernya yang sedari tadi memperhatikannya hanya bisa diam kebingungan. Dirinya sebenarnya ingin sekali bertanya, tapi dia pikir laki-laki Kanada itu pasti nanti memberitahunya juga. Kita lihat saja. Beberapa detik lagi pasti namanya akan dipanggil.
"Roo"
Benar kan? Dia sudah menduganya.
"Aku berhasil mengirim lokasi tempat ini pada mereka"
"Mereka siapa?"
"Rekan kita, tentu saja. Mereka akan membantu kita memecahkan kode masuk ini. Akhirnya kita berhasil Roo"
Jawaban yang barusan dilontarkan oleh Josh itu berhasil membuat mulut Roo terbuka dan mata bulat yang semakin bulat.
"Kenapa kau meminta bantuan mereka?!"
Roo sedikit meninggikan suaranya. Tanda jika dirinya itu sedang marah pada rekan satu Anonymousnya itu. Sedangkan Josh mengangkat salah satu alisnya pertanda dirinya bingung dengan respon yang diberikan Roo. Kenapa bocah itu malah marah dengannya? Bukankah bagus kalau pada akhirnya mereka akan berhasil menyelamatkan anak dari Billioner Korea itu? Josh bingung.
"Aku kan sudah bilang kemarin Josh. Jangan libatkan rekan kita yang lain!"
"Apakah itu akan menjadi masalah? Tidak kan?"
Josh bertanya tanpa ada unsur bentakan pada Roo. Tapi lihatlah. Roo memberikan respon yang sama sekali tidak akan pernah Josh duga. Roo menangis. Bibir mungil itu bergetar hebat dengan mata yang terus mengeluarkan cairan bening. Membuat Josh kelimpungan, bingung ingin berbuat apa.
"Hei, kenapa kau menangis?"
Bukannya menjawab Roo malah membalas pertanyaan Josh dengan pukulan-pukulan yang nampaknya tidak memberikan efek sakit pada Josh.
"KAU MERUSAK RENCANAKU JOSH!--Hiks--hiks"
"Rencana apa? Menyelamatkan Cya kan? Aku justru ingin membantumu Roo"
