🌱13

3.2K 245 14
                                    

Vote, Demi kesejahteraan bersama
××
××
××
××
××






Author POV

Walaupun taehyung telah kembali. Namun, pagi itu semuanya sama saja seperti hari hari biasa bagi Seorin. Kembalinya taehyung tidak mengubah apapun, tetap sama. Hanya keheningan yang ada. Sama seperti kemarin malam, ribuan pertanyaan kini bersarang di dalam pikirannya. Ingin rasanya dirinya bertanya, tapi melihat wajah datar dan tatapan tajam taehyung membuat nyali Seorin menciut. Sebenarnya apa yang terjadi? Seorin benar benar bingung dan takut dengan sikap taehyung yang seperti ini.

"Ta..tae, kau...mau kemana?"

Setelah berpikir keras, pada akhirnya Seorin pun memberanikan diri bertanya. Taehyung hanya diam dan tetap fokus dengan sarapannya. Semua orang tentu akan kesal jika diabaikan, termasuk Seorin. Terlebih lagi, Seorin dalam keadaan hamil. Seharusnya hanya kasih sayang lah yang dia dapat, bukan malah seperti ini.

"Taeee..aku sedang berbicara denganmu"

Ucap Seorin penuh penekanan. Damn, Berhasil. Akhirnya taehyung mendongakan kepalanya dan menatap datar Seorin.

"Kau mau kemana?"

Tanya Seorin to the point. Sungguh, Seorin bahkan harus berpikir dua kali untuk ingin sekedar berbasa basi dengan kekasihnya sendiri.

"Apakah itu begitu penting bagimu?"

"Tentu saja. Aku...aku ini kan kekasihmu tae"

Jawab Seorin dengan sekali tarikan napas.

"Huh, kau masih menganggapku?"

What? Pertanyaan macam apa yang barusan dilontarkan oleh seorang Taehyung. Apakah Seorin tidak salah dengar? Ataukah otak Seorin yang sedang membuncah dan tidak fokus membuatnya menyalah artikan kalimat yang sebenarnya tidak Taehyung ucapkan. Namun, Tidak. Seorin tidak merasa dirinya salah mendengar, karena dengan jelas kata itu diucapkan lengkap dengan nada mengejek. What the hell?

"Ap..."

"Sudahlah. Aku jengah dengan pertanyaan mu yang pastinya selalu seperti itu, bukan?"

Hell. Apakah ini masih bisa ditolerir lagi? Marah? Tentu saja. Seorin sudah berusaha menahannya dari tadi.

"SEBENARNYA APA MAU MU TAE?"

Seorin berdiri seraya menggebrak meja makan. Dan, diluar dugaan. Bukannya terkejut, taehyung masih setia dengan wajah datarnya. Lalu, berdiri dan berjalan menjauhi meja makan menuju pintu utama. Hati Seorin benar benar seperti dicekram sesuatu dengan kasar. Benar benar sakit! Tenggorokan Seorin seakan akan tercekik. Namun, Seorin tidak bodoh. Dia masih bisa menggunakan kakinya walaupun terasa sangat lemas. Dia berlari dan menarik lengan taehyung lalu memeluknya erat. Seorin menangis tersedu sedu di dalam pelukan sepihak tersebut. Ya, taehyung hanya diam saja, mengelus punggung seorin pun tidak. Seorin melepaskan pelukannya. Dengan mata sembab nya, dia menarik tengkuk taehyung lalu mencium lembut bibir taehyung. Taehyung tidak membalasnya, lalu melepaskan dengan kasar tautan mereka.

"Cuih, menjijikan"

Seorin benar benar menulikan pendengarannya. Dia hanya fokus menginginkan bibir manis taehyung. Dia merindukan bibir itu.

"Hiks...aku merindukan ciumanmu tae"

Seorin ingin kembali menarik tengkuk taehyung. Namun, dengan kasar taehyung menghempaskan tangan Seorin.

NOT AGAIN -KTHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang