90 vote por next
kuyy gaskeun....
Author POV
Blanch, wanita yang memiliki usia 4 tahun lebih muda dari sepupunya, Jeon Seorin itu kini tengah sibuk menyiapkan makan malam untuk dua orang manusia yang memiliki sifat sama namun berbeda usia. Dirinya itu mencoba untuk fokus memotong sayur dan daging sapi yang rencananya akan dia buat soup. Namun, seperkian detik itu pula dia menjerit kala pisau tajam yang seharusnya memotong kentangnya itu mengenai jari telunjuk kirinya. Dia sangat ceroboh. Pria dewasa yang sedari tadi duduk di sofa sambil menonton tv pun menghampiri Blanch dengan tergesa.
"Hei bodoh, kenapa jarimu bisa terluka?"
Hoseok, pria itu dengan cekatan mengarahkan jari Blanch yang terluka itu ke arah keran air lalu membersihkan darah yang sedari tadi tak berhenti keluar. Dibalutnya luka Blanch dengan selembar kain. Oh ayolah dia terlihat sangat khawatir. Ada apa dengan dirinya itu?
"Kau terlalu berlebihan. Ini hanya luka kecil saja"
Hoseok mendelik tidak suka. Sudah dibantu tapi tidak berterima kasih. Huh!
"Ya, terserahmu saja. Lain kali hati-hati"
"Aku selalu berhati-hati, asal kau tahu saja"
"Lalu kenapa tadi tidak? Lucu sekali kau ini"
Blanch menghembuskan napasnya. Lalu kembali fokus memasak. Dirinya malas sekali menjelaskan pada manusia kuda sialan di belakangnya sekarang ini.
"Bagaimana aku bisa fokus. Pikiranku sekarang ini sedang dipenuhi oleh Roo. Bocah nakal itu terlihat beda sekali semenjak pulang tadi"
Hoseok mengernyit bingung. Dirinya memang tidak tahu, karena baru saja pulang dari bekerja di Restorant baru miliknya.
"Memangnya Roo kenapa?"
Blanch berbalik menghadap Hoseok. Dia menatap serius Hoseok.
"Roo tadi pulang sedikit lebih telat dari biasanya. Saat masuk rumah dia biasanya akan menyapaku, tapi hari ini tidak. Dan kau tau sendiri, seharusnya dia sekarang sudah menonton tv bersamamu. Tapi dia masih di kamarnya sejak dia pulang tadi"
Hoseok tentu saja terkejut mendengar penuturan Blanch. Apa yang dikatakan Blanch di akhir kalimatnya tadi memang benar. Roo biasanya sudah duduk menonton tv bersamanya. Tentu saja seraya menunggu makan malam mereka siap.
"Sudahlah, aku akan segera menyelesaikan masakanku. Kau tunggulah sebentar lagi"
-----
Kini Blanch dan Hoseok sudah selesai dengan acara makan malam mereka. Namun tidak dengan Roo. Bocah berumur 6 tahun itu masih setia berada di dalam kamarnya. Blanch sempat mengetuk pintu kamar anak itu, tapi tidak ada balasan yang diterima oleh Blanch. Blanch pikir keponakannya itu sudah tidur. Namun, untuk lebih meyakinkan diri, setelah makan malam Blanch memutuskan untuk membawakan segelas susu untuk Roo. Oh ayolah anak itu belum makan apa-apa sepertinya.
Untuk memastikan kalau anak itu masih tidur atau sudah bangun, Blanch terlebih dulu mengetuk pintu kamar Roo. Dan hasilnya sama saja seperti beberapa jam yang lalu. Tidak ada sahutan dari Roo. Bukankah itu menandakan jika Roo masih tidur? Blanch mengehlas napasnya lalu mencoba untuk meraih kenop. Terbuka. Artinya daritadi Roo memang tidak mengunci pintu kamarnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
NOT AGAIN -KTH
FanfictionThere are MATURE Content, So if you not old enough... Please go Away! "Aku hamil tae..." "Gugur kan saja, lagipula untuk apa kau memberitahuku tentang itu. DIA BUKAN ANAKKU!" Ketika sebuah ujian cinta kembali hadir diantara mereka. Hingga akhirnya m...