Play song :Universe -EXO
"Seorin.."
Tangan Taehyung bergetar hebat tatkala penglihatannya itu menangkap presensi seorang wanita yang sangat dirindukannya selama ini. Wanita yang entah sudah untuk keberapa kalinya selalu disakitinya. Ia menatap sendu dan mengunci bola matanya hanya menatap wanita pemilik iris mata coklat itu. Namun, hatinya bergetar nyeri saat dirinya menyadari pemilik mata indah itu menatapnya penuh benci padanya.
Wanita itu berdiri tepat lima langkah di depannya. Di sepanjang lorong ini, hanya keheningan yang menyelimuti mereka berdua. Wanita yang dipanggil Seorin oleh Taehyung itu hanya diam tak membalas sapaan Taehyung untuknya. Ia bahkan hanya melirik sekilas dan memandang penuh kebencian pada lelaki yang sialnya adalah ayah dari putrinya. Seorin bahkan setelah itu nampaknya lebih memilih menatap jalanan lorong yang nampak minim cahaya dibandingkan menatap wajah tampan pria yang sangat dibencinya saat ini.
Taehyung hanya bisa menatap sendu Seorin. Ia tak bisa menyalahkan Seorin karena hal yang Seorin lakukan adalah tidak sopan padanya. Dilihatnya sebuah map merah bertanda rumah sakit ini di sisi tangan kanan Seorin. Tampaknya Seorin sudah mengetahui semuanya. Hal itu tentu saja menambah rasa bersalah Taehyung. Taehyung benar benar gagal total tak berhasil menjadi sosok ayah bagi putrinya sendiri. Putrinya yang selalu saja mengharapkan kasih sayang darinya. Taehyung terlalu bodoh karena tidak menyadari apa arti dari panggilan daddy yang selalu dilontarkan oleh Roo. Ia selalu saja menganggap jika Roo hanya sedang merindukan ayahnya yang mungkin bekerja jauh darinya. Namun, nyatanya memang begitu. Roo memang sedang sangat merindukan ayahnya namun bukan karena alasan bekerja melainkan sebuah alasan menyakitkan. Tak pernah mendapatkan kasih sayang darinya.
"Seorin, maafkan ak--"
Kalimat yang ingin Taehyung sampaikan terhenti begitu saja saat Seorin mulai melangkahkan kakinya, berjalan melewatinya begitu saja dengan wajah datarnya. Iris mata coklat indahnya itu pun tampak tak sedikit pun kembali melirik Taehyung, tatapannya lurus memandang ke depan.
Taehyung terdiam beberapa detik sebelum akhirnya dia berjalan ke arah Seorin dan menarik tubuh ringkih Seorin ke dekapan hangatnya. Seorin tidak memberikan reaksi apapun. Ia tampak sama sekali tak memberontak namun ia juga juga tak membalas pelukan hangat yang diberikan oleh Taehyung. Tatapannya tampak kosong, dia bahkan tidak berucap sedikit pun. Taehyung menghela napasnya karena Seorin sama sekali tak memberikan reaksi sama sekali. Seorin sama sekali tidak terpengaruh. Napasnya tetap teratur saat Taehyung semakin mengeratkan pelukan mereka.
"Maafkan aku, Seorin"
Ucap Taehyung bagai angin di keheningan malam.
"Maaf.."
Ucapnya lagi, namun Seorin tetap tidak bergeming, raut wajah atau napasnya pun tak berubah. Taehyung pun memutuskan untuk melepaskan pelukannya dan beralih menatap wajah Seorin. Menatap Seorin sedih dengan sedikit harapan, Taehyung berharap dia memiliki kesempatan kedua.
"Aku.. Aku menyesal sudah membuatmu dan putri kita seperti ini, maafkan aku, Seorin.."
Mata Taehyung meneliti setiap perubahan wajah Seorin, tapi wanita itu hanya diam.
"Aku ingin memperbaiki semuanya, kumohon beri aku kesempatan.."
Keheningan menyelimuti keduanya, Seorin benar benar mengabaikan Taehyung dengan keterdiamannya. Tangan pria itu terulur memegang pipi yang terasa begitu dingin itu. Ia mengusap dengan ibu jarinya.
"Katakanlah sesuatu, Seorin"
Wanita itu tetap sama, dia diam.
"Aku tahu, ini semua kesalahanku. Tapi, kumohon jangan seperti ini. Putri kita pasti sedih, dia sedang berjuang, Sayang. Kita harus memberinya semangat... Katakanlah sesuatu, Sayang"

KAMU SEDANG MEMBACA
NOT AGAIN -KTH
FanfictionThere are MATURE Content, So if you not old enough... Please go Away! "Aku hamil tae..." "Gugur kan saja, lagipula untuk apa kau memberitahuku tentang itu. DIA BUKAN ANAKKU!" Ketika sebuah ujian cinta kembali hadir diantara mereka. Hingga akhirnya m...