(27)Kabar Duka

2.2K 140 0
                                    

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

Untuk sebelumnya saya minta maaf jika cerita saya banyak yang typo dan gak nyambung.Harap dimaklumi saya masih pemula in syaa Allah setelah menyelesaikan cerita ini saya akan merevisi cerita ini.Jangan lupa vote nya!!

Happy Reading...

Rara dan shilla berjalan menuju kamar tamu dan mendapati syarif sedang mencari seseorang.

"Assalamualaikum"ucap rara dan shilla yang membuat syarif menoleh tetapi syarif kembali memalingkan wajahnya.

"Waalaikumsalam"balas syarif sambil berbalik badan tangannya menutupi wajahnya.

Rara mendekat ke arah abangnya sedangkan shilla duduk ditepi teras kamar.

"Abang kenapa?"Tanya rara sambil menepuk bahu kanan syarif "Ya Allah bang abang kenapa?kok nangis?"seru rara panik,shilla yang mendengar suara rara pun ikut panik.

"Hiks hiks bunda ra bunda"jawab syarif masih terisak.

"Bunda kenapa bang?Bunda kenapa?"tanya rara penasaran.

"Bunda kecelakaan dan meninggal ditempat"jawab syarif sambil memeluk rara.

Jder.....

Hati rara terasa sangat sesak dan sakit.Apa yang ia barusan dengar?Bunda meninggal pikirannya seakan tak percaya.

"Abang pasti becanda kan?iya kan bang ayo jawab bang"seru rara sambil melepas pelukan syarif.

Syarif menggeleng dan berkata walau masih terisak "enggak dek abang dapat kabar ini dari ayah"ucap syarif.

Shilla berusaha menenangkan rara yang sedang frustasi.Rara menangis hingga duduk lemas dilantai.Baru kali ini ia melihat rara menangis sampai seperti itu pasalnya rara tak pernah menunjukkan kesedihan sedikit pun kepada orang lain.Jika rara sedih dia akan berusaha untuk kembali ceria.

Tak lama datang athar dan azka mereka sama-sama terkejut ketika melihat kakak beradik itu menangis sampai terduduk lemas dilantai.

"Bang ayo bang kita pulang rara yakin bunda masih hidup"ajak rara sambil menarik lengan syarif.

"Eh ra kamu kenapa?"tanya athar yang diabaikan oleh rara.

"shil rara kenapa?"tanya athar kepada shilla.

"Entar aku jelasin sekarang kita susulin rara sebelum terjadi yang engga engga"jawab shilla sambil berlari ke arah gerbang pesantren.

***
Dan ternyata mobil yang dikendarai rara dan syarif sudah melaju meninggalkan halaman pondok pesantren.

"aduh mereka udah jalan lagi kita harus segera susulin mereka"ucap shilla panik.

"terus kita mau naik pake apa shilla mobilnya aja udah jauh"seru athar yang tak kalah paniknya.

Hanya azka yang terlihat tenang ya itu hanya terlihat oleh mata padahal hatinya sangat mengkhawatirkannya.Tanpa pikir panjang azka berlari menuju tempat parkir mobil dan mengendarai mobil untuk menyusul rara dan syarif.

"Athar shilla ayo masuk"titah azka saat ia berada disamping gerbang tempat shilla dan athar berdiri.

Athar dan shilla pun mengangguk dan segera masuk untuk menyusul rara dan syarif.

#Dikediaman keluarga azdar

Albi menatap tubuh istrinya yang terbujur kaku.Memori ketika Kecelakaan tragis yang menimpa istrinya masih sangat kuat dipikirannya.Bahkan kejadian tersebut seperti sebuah video yang terputar berulang kali.

Flashback on

Fatimah sedang pergi berbelanja untuk kebutuhan dirinya dan suaminya dijakarta.Ya fatimah dan suaminya berniat menyusul kedua anak mereka rara dan syarif.
Fatimah baru saja keluar dari supermarket ia membeli cemilan kesukaan rara.Betapa terkejutnya ia ketika melihat seorang anak kecil sedang menyebrang jalan raya sedangkan dari arah sebelah kanan ada sebuah truk besar melaju dengan sangat kencang.Fatimah yang melihat hal tersebut tak tinggal diam ia berlari ke tengah jalan dan mendorong anak kecil tersebut ke tepi jalan.Awalnya fatimah lega karena sudah menyelamatkan seorang anak kecil tetapi siapa sangka truk dari arah kanan masih melaju dengan kecepatan tinggi.Dan Kecelakaan pun tak dapat dihindari.

Flashback off

Sebuah mobil berhenti didepan rumah keluarga Azdar dan albi sangat mengenali mobil itu.Mobil yang dibawa oleh syarif dan istrinya untuk menyusul rara dijakarta.Albi melihat rara dan syarif turun dari mobil yang mereka tumpangi.

Langsung saja rara berlari ke arah bundanya yang terbaring kaku yang ditutupi kain.

"Bunda,Bunda bangun jangan tinggalin rara bun bundaa bangun"ucap rara sambil menggoncang-goncang tubuh bundanya itu.

Albi menarik tubuh anak bungsunya yang menangis itu.Albi tau rara belum siap menerima semua ini tapi apa yang telah terjadi tidak bisa diubah semua ini sudah menjadi takdir sang Ilahi.

#Voment
#Follow

Jodohku Vocalis HadrahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang