Part 4 ~ Permulaan

812 120 5
                                    

Suara penjelasan dari guru seakan tak ada artinya. Rocky memang terlihat seperti memperhatikan, namun nyatanya pikirannya melayang ke mana-mana. Sedari tadi fokus otaknya hanya tertuju pada kejadian satu jam lalu.

*

Rocky berjalan dengan sedikit menahan tawa karena mengingat kejadian di kantin barusan. Sebenarnya ia bukan berniat untuk merebut air yang akan diambil gadis tadi. Hanya saja saking hausnya, ketika melihat air langsung ia minum. Rocky sendiri pun tak tahu apa yang akan diambil oleh gadis itu.

Rocky sedikit terkejut ketika gadis itu protes. Namun, gengsinya lebih tinggi dari perasaan bersalahnya. Ia tidak ingin terlihat salah di depan seorang gadis. Jadi dengan cara seperti itulah ia bisa mempertahankan image-nya.

Dan satu lagi, Rocky sebenarnya bukan lelaki yang tidak punya sopan santun, sampai air pun minta dibayarkan oleh seorang perempuan. Hanya saja, ia geli dengan bahasa yang digunakan gadis itu. Apa? Aku? Masih ada kah anak muda zaman sekarang yang menggunakan kata itu?

Di situ lah Rocky sadar bahwa gadis itu adalah gadis yang polos. Jiwa isengnya muncul begitu saja, sehingga terjadilah kejadian itu.

Rocky terpaksa menghentikan langkahnya ketika ia melihat sepatu pantofel perempuan yang sangat familiar. Ia mendongak, dan benar saja, rang yang berada di urutan teratas untuk dihindarinya sudah berdiri di depannya. Rocky mengendurkan sudut bibirnya yang semula tertarik membentuk senyum tipis, dan berseru, "Minggir!"

"Gue mau ngomong sesuatu sama lo!" seru perempuan itu, Yoojung, dengan serius.

Rocky menghela napas kasar. Ia membuang muka ke segala arah asal tak ke perempuan itu. Namun, matanya justru menangkap sosok gadis tadi yang ada di kantin, berada cukup dekat dengan posisi mereka berdua. Rocky tak mau gadis itu melihatnya sedang berdua dengan Yoojung.

"Jangan di sini. Di sini terlalu ramai."

"Oke." Yoojung menyanggupi.

Mereka berdua pun berlalu dari tempatnya itu menuju depan toilet yang sedikit sepi. Rocky mengintip ke belakang dengan ekor matanya.

"Sial! Kenapa gadis itu malah mengikuti kami!" gerutu Rocky.

"Di sini aja. Udah nggak terlalu ramai di sini," ujar Yoojung. Rocky pun hanya bisa pasrah dan mengiyakan saja.

"Lo tahu, 'kan, kalau gue suka sama lo? Sayang sama lo? Cinta sama lo?"

"Hmm," jawab Rocky dengan dehaman. Ia malas berkata banyak.

"Nggak bisa apa, lo sedikit aja hargain perasaan yang gue punya?" tanya Yoojung melirih.

"Gue nggak minta lo buat punya perasaan kayak gitu ke gue."

"Gue bisa apa, Ky? Hati gue yang selalu tertuju ke lo. Berulang kali gue coba buat lupain lo, tapi nggak bisa. Sering gue coba buat suka sama cowok lain, tapi pada akhirnya hati gue tetep milih lo." Yoojung akhirnya mengeluarkan unek-unek yang selama ini terpendam.

"Gue harus jawab dengan kasar atau lembut, nih?" tanya Rocky seperti tak bersalah.

"Ky ...," rintih Yoojung. Matanya terlihat sedikit sendu.

Rocky jengah. Rocky tidak bisa mencintai perempuan ini seberapa banyak pun ia mengungkapkan perasaannya. Rocky mengurut dahinya dan membuang muka ke arah lain. Namun, yang ditangkap oleh matanya pertama kali sungguh membuatnya terkejut. Gadis itu rupanya masih di situ, bersembunyi di balik penyangga bangunan dan menguping pembicaraan mereka. Gila!

"Rocky! Jawab gue!" tuntut Yoojung.

"Sorry, tapi gue udah punya pacar," jawab Rocky spontan tanpa berpikir dulu. Ia pun sedikit merutuki mulut bodohnya yang jawab seenaknya saja.

"Lo jangan bercanda dong, Ky!" seru Yoojung sedikit tertawa.

Bagaimana ini? Tidak mungkin ia menarik kembali kata-katanya. Gengsinya terlalu tinggi.

"Gue serius!"

"Sejak kapan lo dekat sama cewek lain?" tanya Yoojung masih tak percaya.

"Kenapa lo nggak percaya sama gue? Lo pikir gue nggak bisa suka sama cewek? Lo pikir gue nggak bisa punya pacar?"

"BUKTIIN KALO LO UDAH PUNYA PACAR! TUNJUKIN KE GUE SIAPA ORANGNYA!"

Tiba-tiba saja Yoojung seperti mengamuk. Rocky sedikit terkejut, tapi ia harus mengakhiri ini semua.

"Ikut gue!" Rocky langsung menghampiri gadis itu yang sedang berdiri di balik penyangga bangunan.

Rocky langsung memegang tangan gadis itu dan menggenggam jemarinya.

"Kenalin, dia pacar gue. Namanya ...."

Rocky menolehkan wajahnya ke gadis itu, dan menatap matanya cukup lama sambil berujar dalam hati, "Maaf karena jadiin lo korban di masalah pribadi gue. Gue berhutang banyak sama lo."

Matanya turun ke papan nama si gadis itu dan membaca nama yang tertera di sana.

"Namanya Kim Myunghee."

Mata Yoojung berkaca-kaca. Isakannya makin keras dan menjadi tangisan yang cukup kuat. Ia pun langsung berlari meninggalkan dua insan yang diduganya memang memiliki hubungan spesial itu.

Rocky melepas genggamannya, dan berkata, "Sorry. Dan juga ... thanks banget."

"Apa?" tanya Myunghee sedikit tidak terima.

TEEEETTT ... TEEEETTT ... TEEEETTT ...

"Lain kali gue jelasin. Tapi mending sekarang lo balik ke kelas. Udah waktunya masuk." Rocky kemudian berbalik badan meninggalkan Myunghee yang masih dipenuhi pikiran yang campur aduk.

***



Salam hangat,

Mardhunwibby

Pertama dipublikasikan: 26 Mei 2019
Versi revisi: 7 Agustus 2021

RUN || ROCKY ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang