Rocky menutup pintu kamarnya sangat pelan. Berjalan perlahan menuju meja belajarnya dan duduk di sana. Entah kenapa sedari tadi perasannya tak enak. Jantungnya seakan berdetak lebih cepat dari biasanya. Jarang sekali ia merasakan hal seperti ini kecuali kalau ia benar-benar merasa takut. Ah, bahkan ia lupa kapan terakhir kali ia ketakutan. Mungkin ... SD? Entahlah, Rocky sendiri pun tak yakin.
Pikirannya melayang ke mana-mana. Kembali teringat pada kejadian satu jam lalu di mana ia hampir saja mencium gadis itu. Bahkan hidungnya pun masih dapat merasakan aroma vanilla dari rambut gadis itu. Rocky mengacak-acak rambutnya frustrasi.
"Buang pikiran kotor lo itu, Ky!"
Rocky yang sudah hampir gila pun memutuskan untuk tidur dan segera melupakan kejadian itu. Namun, sesuatu membuatnya mengurungkan niatnya. Sebuah suara datang dari kamar hyung-nya. Seperti ada suara orang yang sedang mengacak-acak barang. Rocky yang merasa curiga pun memutuskan untuk mengecek ke kamar hyung-nya, yang kebetulan bersebelahan dengan kamarnya. Ia takut kalau-kalau ada pencuri masuk.
Rocky sedikit mengintip dari balik pintu kamar hyung-nya yang sedikit terbuka. Rocky melengos ketika ternyata tersangka dari kecurigaannya adalah hyung-nya sendiri, Jinjin. Ia masuk dan menghampiri.
"Lo ngapain ngacak-acak lemari lo sendiri? Udah kayak maling aja loe!" tanya Rocky. Jinjin menoleh.
"Oh, lo rupanya. Udah makan belum?" tanya Jinjin tanpa menjawab pertanyaan adiknya tadi. Ia kembali mencari sesuatu di lacinya.
"Udah. Tadi makan di rumah Myung Hyung," jawab Rocky seadanya. Jinjin tak menggubrisnya sama sekali dan terus mencari benda yang Rocky sendiri pun tak tahu apa. Ia kembali bertanya, "Lo cari apa, sih?"
"Album foto gue waktu kecil. Waktu kita masih tinggal di Gyeonggi-do," jawab Jinjin singkat. Rocky berkacak pinggang.
"Akhirnya ketemu juga!" jerit Jinjin kegirangan saat ia menemukan album foto lamanya yang ia cari-cari. Tanpa basa-basi lagi ia langsung membukanya dan melihat-lihat. Kebanyakan adalah fotonya bersama Myungjun saat masih kecil.
"Isinya foto lo sama Myung Hyung doang," celetuk Rocky sambil ikut melihat-lihat, dan hanya dijawab dehaman oleh Jinjin.
"Kok nggak ada foto gue?" tanya Rocky nyolot karena ia sama sekali tak melihat foto dirinya di album hyung-nya.
"Ck, ada di album lain. Di album keluarga. Biasa aja nggak usah nyolot napa!" Jinjin memicing.
Ia kembali membuka lembar demi lembar album foto itu sambil menyelidiki sesuatu.
"Kok nggak ada, ya?" gumam Jinjin lirih. Merasa kurang puas karena apa yang dicarinya tak berhasil ia temukan.
"Apaan?"
"Kok gue sama sekali nggak inget sama adiknya MJ, ya?" tanya Jinjin resah pada Rocky.
"Kok lo tanya gue, sih?" jawab Rocky malas.
"Aaarrgghhh! Kenapa gue bisa nggak ingat? Waktu itu umur gue udah ada 10 tahun, harusnya gue bisa nginget banyak hal."
"Sok-sokan lo! Ngaca dong! Memori otak lo aja kecil, gimana mau ingat banyak? Naro kunci motor aja lupa mulu!" sembur Rocky. Jinjin mendengus.
"Ish ... beda. Gue emang punya masalah sama ingatan jangka pendek, tapi nggak jangka panjang," bantah Jinjin.
"Ngeles mulu lo!"
"Terus loe sendiri? Ingat sama dia?" tanya Jinjin sedikit menantang.
"Umur gue masih 6 tahun mana gue ingat?"
"Aaaaiiissshhh! Nggak guna lo!" rutuk Jinjin dan dibalas kepalan tangan dari Rocky.
DRRRRTT
KAMU SEDANG MEMBACA
RUN || ROCKY ✔
Fanfiction** "Eh, ini aku dulu yang lihat." "Tapi gue dulu yang ambil." "Tapi aku yang buka kulkasnya." "Kalau gitu makasih." ** "Kenalin. Dia pacar gue. Namanya ..." Pemuda itu menjeda kalimatnya dan memandang mata Myunghee cukup lama. Lalu pandangannya turu...