Part 26 ~ Posesif

619 70 11
                                    

Hari ini sekolah terasa sepi. Tak ada lagi suara gaduh dan teriakan histeris ketika idola mereka tidak sengaja berjalan melewati mereka. Juga lapangan basket yang biasanya ramai dengan siswa perempuan yang bersorak mendukung idola mereka ketika istirahat, kini jadi sepi. Ada yang bermain, ada yang menonton, tapi tak seramai hari biasanya. Ya, karena hari ini Rocky tidak berangkat ke sekolah, Eunwoo dan Moonbin juga tidak banyak berkeliaran keluar kelas, sekolah mendadak sepi. Kebanyakan para siswa perempuan Serin pemuja ketiga lelaki itu sedang bersedih dan meratapi nasib mereka yang tidak mendapat asupan cuci mata mereka untuk tiga hari ke depan.

Myunghee keluar kelas atas izin dari gurunya untuk pergi ke toilet. Sebenarnya itu hanya alasannya saja untuk keluar. Pikirannya melayang jauh entah ke mana selama pelajaran. Juga hatinya yang mendadak risau tak tahu apa penyebabnya. Myunghee berjalan melewati koridor dekat lapangan basket. Ia tiba-tiba teringat beberapa waktu lalu ketika Rocky mengatakan pada semua orang yang ada di sana bahwa ia adalah pacar Rocky. Ia juga ingat ketika Sanha yang mendadak marah padanya setelah kejadian itu. Ah, kenapa ia malah jadi mengingat-ingat lelaki tidak punya sopan santun itu, sih?

Lima belas menit kemudian, Myunghee kembali ke kelas. Namun, guru Fisika yang mengajar di kelasnya sudah tak ada. Yang ada hanya situasi kelas yang mendadak senyap dan fokus dengan buku masing-masing.

"Myunghee!" panggil Sanha ketika ia menyadari kehadiran Myunghee di ambang pintu. Myunghee mendekat.

"Kita ada tugas kelompok, satu meja satu. Kita sekelompok, Myunghee," ujar Sanha semangat. Myunghee hanya mengangguk. "Mau ngerjain di mana?"

"Di mana aja," jawab Myunghee.

"Eh, Myunghee. Kak Rocky di-skors, ya?" tanya Yeoreum tiba-tiba berbalik menghadap Myunghee.

"Iya, mungkin. Mana aku tahu?" jawab Myunghee tak acuh. Mendengar nama itu saja rasanya mood-nya mendadak jelek.

"Eh, Kaleng Kerupuk! Ngapain lo tanya soal si Kutu Kupret sama Myunghee? Nggak penting lo!" Sanha tiba-tiba saja memarahi Yeoreum.

"Apa, sih? Sewot aja lo, Jerapah Albino!" sungut Yeoreum tak terima.

"Ganggu orang aja lo!"

"Kok lo ngegas, sih?" Yeoreum makin meninggikan suaranya.

"Ya abis lo ngerusak quality time gue sama Myunghee!" Sanha menggebrak meja.

"Kok jadi lo yang masalah? Myunghee aja biasa aja kok. Rese deh lo!"

"...."

"...."

Dan pertengkaran mereka terus berlanjut, sampai Myunghee tak tahu lagi berapa banyak kata umpatan dan nama-nama hewan di kebun binatang yang mereka sebutkan. Myunghee membuka buku paket Fisikanya, mencoba mempelajari materi yang diberikan untuk tugas kelompok. Biarpun telinganya terus berdengung dan pelipisnya terasa berdenyut, Myunghee tetap diam dan tak menghiraukan pertengkaran dua sahabatnya itu. Mereka berdua memang setiap hari bertengkar. Tiada hari tanpa bertengkar. Sampai-sampai orang lain heran kalau mereka rukun dan tak ada masalah. Mereka sudah seperti karakter tikus dan kucing dalam serial kartun Tom and Jerry. Sungguh.

***

Myunghee berdiri di depan gerbang sekolah, menunggu oppanya datang menjemput. Ditemani dengan ... hmm ... rasanya bukan ditemani, karena orang itu sedikit memaksa untuk ikut. Orang itu adalah Sanha. Dengan senyum yang sangat merekah, sesekali membenarkan posisi tali tasnya yang melorot, Sanha berdiri di samping Myunghee menunggu jemputan. Sanha memaksa untuk mengerjakan tugas Fisika sore itu juga di rumah Myunghee. Myunghee pun hanya bisa menyanggupi. Tak ada alasan yang logis yang bisa diberikannya untuk menolak Sanha.

RUN || ROCKY ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang