Part 51 ~ Piknik

466 68 8
                                    

Moonbin kembali duduk ke tempat duduknya dengan wajah datar, sedatar-datarnya. Bahkan Eunwoo beberapa kali bertanya, tapi diabaikan oleh Moonbin. Rocky yang menyadari sahabatnya satu itu menunjukkan gelagat aneh langsung menoleh.

"Kenapa lo?" tanya Rocky.

"Ky!"

"Apa? Serius banget," ujar Rocky berusaha tak peduli, tapi Moonbin menatapnya dalam.

"Hentikan semua ini!"

"Maksud lo?" tanya Rocky.

"Hubungan lo sama Myunghee ... hentikan sekarang juga."

Rocky tersinggung dengan kalimat Moonbin barusan. Seenaknya saja manusia ini kalau bicara!

"Maksud lo apa? Lo nyuruh gue putus sama Myunghee?" pekik Rocky dengan nada yang cukup tinggi.

"Iya. Gue nyuruh lo buat mutusin Myunghee!" jawab Moonbin tegas.

"Keterlaluan banget. Sahabat macam apa yang justru menghalangi kebahagiaan sahabatnya sendiri?"

"Justru gue bilang gini buat kebahagiaan kalian!"

"Maksud lo?"

"DIAM! KENAPA KALIAN BERTENGKAR DI PELAJARAN SAYA?"

Pak Shin, guru yang sedang mengajar langsung membentak keduanya karena membuat kebisingan di jam pelajarannya. Lagian sudah tahu sekarang sedang pelajaran guru paling killer satu sekolah, berani-beraninya mereka bertengkar.

"Urusan lo sama gue belum selesai!"

***

Sesaat setelah Pak Shin keluar, dua anak manusia ini saling beradu pandang. Yang satu dengan tatapan mata berapi-api, yang satu mencoba agar tak terpancing.

"Ikut gue!"

Rocky yang masih diliputi amarah langsung mengajak Moonbin pergi keluar kelas untuk menyelesaikan masalah ini. Moonbin menurut. Ia mengekori Rocky dari belakang hingga sampailah mereka di atap gedung sekolah.

Kilat amarah masih terpancar dari manik elang Rocky. Biarpun sekuat mungkin pemuda itu mengendalikan amarahnya dengan menarik napas dalam, tapi tetap saja amarahnya tak kunjung reda.

"Coba ulangi lagi kata-kata lo tadi di kelas!" ujar Rocky.

"Gue minta akhiri hubungan lo sama Myunghee sekarang juga," jawab Moonbin tegas.

"Untuk alasan apa gue harus ikutin kata-kata lo?" tanya Rocky masih berusaha menahan emosinya agar tak meledak. Rahangnya benar-benar mengeras, kedua tangannya mengepal kuat.

"Demi kebahagiaan kalian berdua."

Mendengar jawaban tersebut, Rocky bukannya makin emosi justru tertawa. Jawaban yang sangat menggelitik perutnya.

"Lo udah gila, ya, Bin?"

"Nggak. Gue serius, Ky. Gue lagi nggak bercanda. Please, ikuti nasihat gue," pinta Moonbin.

Rocky diam sejenak. Ia pandangi lawan bicaranya itu dalam. Mencoba mencari celah, barangkali sahabatnya itu hanya ingin bermain-main. Namun, sialnya Moonbin tak pernah menunjukkan raut seserius ini. Apa sahabatnya itu serius mengatakannya?

"Nggak! Gue nggak mau!" jawab Rocky tajam.

"Ky, dengerin gue. Putusin Myunghee atau lo akan menyesal nantinya!"

"Sahabat macam apa lo? Bisa-bisanya, ya, lo ngomong begitu ke sahabat lo sendiri?"

"Justru karena gue sahabat lo, gue peduli sama lo. Gue nggak mau lo sama Myunghee kenapa-kenapa," ujar Moonbin masih berusaha meyakinkan Rocky.

RUN || ROCKY ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang