Pena hitamnya ia gerakkan di atas kertas dengan sangat kasar. Saking kasarnya, mungkin kertas itu bisa sobek jika ia makin menekan gerakan penanya itu. Tangannya yang sangat kuat memegang pena memperlihatkan betapa marahnya ia. Sanha marah. Sanha kecewa. Tapi ia tak bisa berbuat apa-apa.
Ingin marah, dia tak ada hak. Ingin cemburu, dia bukan siapa-siapa bagi Myunghee. Yang bisa ia perbuat hanyalah marah pada dirinya sendiri. Membenci dirinya, merutuki kebodohannya yang tak sanggup memiliki hati gadis itu.
Tangannya berhenti menulis tiba-tiba tanpa ada komando dari otaknya. Dan lagi, tiba-tiba kepalanya sedikit menoleh pada kursi di sebelahnya yang kosong, di mana hanya ada ransel navy milik Myunghee. Sanha makin kesal. Kembali penanya itu ia tekan di setiap gerakannya menulis.
"Sanha!"
Sanha hanya menggerakkan bola matanya menatap orang yang memanggilnya. Yeoreum dari tempatnya sedikit menoleh pada Sanha.
"Nggak usah ngajak gue ngomong. Gue lagi nggak mood." Sanha memilih mengabaikan Yeoreum dan melanjutkan kegiatan menulisnya.
"Lo pasti nggak suka, 'kan, kalau Myunghee pacaran sama—"
TAAAK
Dengan kuat Sanha meletakkan penanya di meja, membuat suara yang cukup kuat di tengah-tengah situasi kelas yang tenang. Sanha mengangkat kepalanya dan menatap lawan bicaranya itu dengan tatapan marah.
"Gue udah bilang kalau gue lagi nggak mood buat ngomong!" ujar Sanha penuh penekanan.
Yeoreum tertawa kecut menanggapi respons dari Sanha yang sebenarnya sudah bisa ia prediksi.
"Nggak cuma lo. Gue juga nggak suka," ujar Yeoreum lirih, lalu di akhir kalimat ia tertawa remeh. Yeoreum kembali ke posisinya.
Sanha mendongak. Merasa sedikit aneh mendengar tawa Yeoreum yang seperti itu.
"Ada apa sama ketawa lo itu?" tanya Sanha.
"Memang ketawa gue kenapa?" tanya Yeoreum santai tanpa menoleh. Ia terus menulis.
"Mencurigakan."
Yeoreum berhenti menulis dan menoleh. "Oh, ya?"
Sanha makin menajamkan tatapannya, sedangkan Yeoreum sudah kembali pada kegiatan menulisnya.
"Gue cuma khawatir terjadi apa-apa sama Myunghee setelah pacaran sama Kak Rocky," jawab Yeoreum tanpa menoleh lagi, tapi Sanha masih mampu mendengarnya.
"Maksud lo?" Sanha sedikit memekik.
"Nggak apa-apa," jawab Yeoreum santai.
Sanha memicing tak suka. Merasa tak puas hati dengan jawaban yang Yeoreum berikan. Entah kenapa membuat Sanha makin naik pitam. Atau karena mendengar kalimat "terjadi apa-apa" yang Yeoreum tadi ucapkan.
"Aish! Lagain nih anak ke mana, sih? Udah waktunya masuk, malah bolos!"
***
"Apa mungkin ... sayang lo ke gue dan ke Myung Hyung itu ... sama?"
Myunghee menatap manik Rocky dalam. Pemuda itu pun mentapnya sangat dalam dan menuntut jawaban. Namun, tanpa disangka respons Myunghee membuat Rocky terheran-heran. Gadis itu justru tertawa sangat keras.
"Myung Myung, kenapa lo malah ketawa?" tanya Rocky.
"Hahahaha ... nggak, kamu lucu aja," jawab Myunghee setengah tertawa.
Myunghee menurunkan tangan Rocky yang masih bertengger di rambutnya. Lalu ia bangkit dari duduknya dan membersihkan belakang roknya yang sedikit kotor.
KAMU SEDANG MEMBACA
RUN || ROCKY ✔
Fiksi Penggemar** "Eh, ini aku dulu yang lihat." "Tapi gue dulu yang ambil." "Tapi aku yang buka kulkasnya." "Kalau gitu makasih." ** "Kenalin. Dia pacar gue. Namanya ..." Pemuda itu menjeda kalimatnya dan memandang mata Myunghee cukup lama. Lalu pandangannya turu...