"Saya tidak mengerti, kenapa mama saya sangat percaya kepada kamu. Jangan jangan kamu menghasut nya! Iya kan? Perempuan seperti kamu ini, cocoknya berada di club club malam. Lihat wajah yang terlihat sok suci dan sok polos ini membuat siapapun iba, trik ini banyak digunakan oleh perempuan Jalang seperti kamu!..."
Plak.....
Satu tamparan keras mengenai pipi altaf. Annet, dirinya kini menatap laki laki di hadapan nya dengan mata penuh amarah. Dada nya naik turun dengan nafas yang menggebu gebu.
"Aunty!!!! " Teriak aldyz
Altaf dan annet terkejut dan langsung melihat kearah aldyz. Anak kecil itu berlari dan langsung memeluk kaki annet.
Annet berjongkok di hadapan aldyz, dengan menahan amarah dan emosi didalam hatinya.
"Aunty, kenapa menangis? " Tanya aldyz ketika melihat air mata annet menetes.Jujur hati nya sangat sakit karna hinaan yang dilontarkan altaf, tetapi mata nya tidak dapat berbohong , air mata itu jatuh begitu saja.
Annet menyeka air matanya dan tersenyum pada aldyz. "Engga, ini tadi terkena sesuatu" Kata annet, altaf masih diam berdiri diantara mereka.
Tamparan itu membuat dirinya membeku. Ditambah aldyz yang tiba tiba datang, dia tidak ingin anaknya melihat kekerasan yang terjadi disini.
Aldyz menarik tangan annet menuju taman dan meninggalkan altaf sendiri.
Selama menemani aldyz bermain annet hanya diam memikirkan betapa bodoh dirinya yang lemah tanpa melawan fitnah yang diucapkan altaf padanya. Setelah menampar altaf, dirinya sempat gemetar karena ini adalah pertama kalinya menampar seseorang.
Dari awal pertemuan nya dengan altaf dia sudah merasakan jika dirinya tidak diterima baik olehnya. Jika bukan karena aldyz, mungkin dirinya sudah melarikan diri dari rumah ini dan pulang kerumah.
Jangan kan waktu 1 minggu, setelah adanya altaf dirumah ini seharian saja membuat annet benar benar ingin pergi dari sini.
•••
Annet memindahkan aldyz pelan dari gendongan ke tempat tidur, lalu menyelimuti nya.
Kemudian annet pergi keluar dari kamar aldyz,setelah menutup pintu dia mendengar suara bu nia dan mba ida yang baru saja pulang berbelanja.
Annet menuruni tangga dan menghampiri mereka. "
"Adyz, tidur siang? " Tanya bu nia, annet menganggukan kepalanya "iya bu""Lalu, dimana altaf? "
"Saya tidak tahu, bu" Jawab annet sambil mengeluarkan sayuran dari kantong paper.
Ketiga nya sibuk membereskan semua belanjaan itu diatas meja, mba ida memindahkan dengan menatanya di dalam kulkas dan lemari dapur.
"Bu, ada yang saya ingin bicarakan? " Kata annet dengan menatap ragu bu nia.
Bu nia menghentikan aktifitas nya dan menatap annet.
"Boleh, ann. Kenapa? Apa ada masalah? "Bu nia terlihat sangat peka,dirinya bisa melihat sesuatu hanya dari gerak gerik seseorang .Annet menghela nafas pelan untuk mengumpulkan keberanian nya, hal ini yang sedari tadi memenuhi otaknya. Mungkin ini adalah waktu yang tepat untuk mengungkapkan nya.
"Saya ingin mengundurkan diri" Kata annet membuat bu nia dan mba ida terkejut.
"Loh kenapa? " Tanya spontan mba ida.
"Mari kita bicarakan baik baik disana" Kata bu nia menujuk ruang tamu. Ketika sudah menyangkut hal yang serius bu nia akan meminta siapapun untuk berbicara dengan nya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Moorings Heart [New Version]
Teen FictionAltaf sangat kewalahan untuk mengurus aldyz, anak semata wayangnya. Terlebih dia sangat sibuk dengan pekerjaan nya, orang tuanya sudah memberi nasihat kepadanya untuk aldyz diurus oleh baby sister. Tetapi dia tidak mau jika anaknya dipegang atau dis...