Pagi hari sekali, ketika altaf membuka matanya karena sinar matahari yang tembus dari jendela. Menguap dan meregangkan tubuhnya sebelum dirinya benar benar pergi kekamar mandi.
Tidak butuh waktu lama, altaf kembali keluar kamar mandi dengan handuk yang melilit pada bagian bawah tubuhnya. Dia baru menyadari ketika melihat seluruh pakaian untuk kerja nya hari ini sudah disiapkan disofa kecil yang ada dikamar tersebut.
Tumben sekali annet menyiapkan nya sebelum dirinya yang meminta, setelah berpakaian altaf keluar kamar dan langsung turun untuk menuju meja makan. Rumahnya terlihat sangat sunyi, tidak terbiasa dengan hal seperti ini.
Altaf mengecek jam dan disana menunjukan pukul 9 pagi, sudah cukup siang untuk seseorang yang tertidur sampai jam segitu. Tidak mungkin kan jika annet kesiangan? Pasalnya dirinya tidak pernah altaf melihat kesiangan atau telat bangun, dia selalu tepat waktu.
Biasanya jam segini aldyz sudah berada di meja makan bersamanya, tetapi kali ini altaf merasakan perbedaan yang tidak biasa. Jujur saja dia sedikit mengkhawatirkan, karena baginya ini benar benar berbeda.
"Annet! " Teriak altaf mencoba untuk memanggilnya.
Dan tidak ada jawaban dari siapapun. Altaf duduk di meja makan, makanan pun sudah tertata rapih diatas meja."Kemana perginya dia? " Altaf bergumam pelan dengan tangan mengambil sepotong roti gandum.
"Adyz! " Altaf masih mencoba memastikan, apakah mereka semua benar benar meninggalkan nya sendiri.
Sebenar nya sebelum adanya annet hadir dalam rumah ini, altaf sering kali merasakan kesendirian dan kesunyian dirumah ini. Tetapi sekarang berbeda, yang biasanya ramai karena suara ribut annet dan anaknya ,kini rumah itu kembali menjadi sepi dan altaf malah dibuat bingung karena perasaan nya yang seperti kehilangan sesuatu.
Altaf makan dalam keadaan bengong, dia baru sadar ketika ponselnya berdering.
Tertera nama adiknya disana."Ada apa? "
"Apa kakak sudah bangun? Jangan mencari annet dan adyz, karena mereka sedang bersamaku"
"Tidak, kakak hanya mencari adyz, bukan annet" Bohong, dirinya berbicara omong kosong. Padahal yang dirasakan adalah sangat kehilangan keduanya.
"Memang nya ada apa? Apakah harus sepagi itu mengajak mereka pergi? " Tanya altaf.
"Apa kakak tidak ingat? Dasar pelupa. Aku akan melakukan acara untuk merayakan perusahaan ku, jadi mama meminta aku untuk membawa annet untuk di make over. Supaya terlihat cantik malam ini, dan juga mungkin saja mama sudah paham dan akan memberikan peluang untukku menuju ke arah serius dengan annet" Jawab giga dari seberang sana, jantung altaf seketika berdegup dan dirinya merasa kesal karena ucapan adiknya.
"Itu tidak penting" Jawab altaf, jika saja mereka berkomunikasi dengan vidcall pasti giga sudah melihat jelas raut wajah kakaknya yang sangat datar.
"Giga, apa ini cocok untukku? " Suara annet yang lembut terdengar jelas dari jauh sana. Altaf meremas handphone yang menempel pada telinganya.
"Sudah dulu kak, itu saja yang aku ingin katakan. Oh iya, jangan lupa datang malam ini. Kamu keterlaluan jika tidak datang"
Panggilan pun terputus, altaf menghela nafasnya pelan. Dia menaruh setengah roti kepiring, tidak ada lagi nafsu untuknya sarapan. Entah mengapa dia merasa jika dirinya ingin sekali marah kepada annet.
Jangan salah paham, dirinya berhak marah karena annet tidak izin sama sekali kepada nya karena telah meninggalkan rumah sejahtera pagi buta tadi. Dan juga yang membuat altaf jengkel adalah siapa sebenarnya boss nya disini? Giga atau dirinya. Kenapa annet lebih memilih menuruti perkataan adiknya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Moorings Heart [New Version]
Teen FictionAltaf sangat kewalahan untuk mengurus aldyz, anak semata wayangnya. Terlebih dia sangat sibuk dengan pekerjaan nya, orang tuanya sudah memberi nasihat kepadanya untuk aldyz diurus oleh baby sister. Tetapi dia tidak mau jika anaknya dipegang atau dis...