MH 21

31.8K 1.4K 21
                                        

Annet berlari dilorong rumah sakit, dia menghentikan langkahnya ketika melihat adik duduk didepan ruang ICU. Hatinya melemah ketika melihat dirinya menundukkan kepalanya dengan tangis tanpa bersuara.

Jasrin, dia mendongakkan kepalanya melihat kakaknya berdiri mematung tidak jauh dari tempatnya.
Tangis mereka pun pecah, keduanya memeluk erat satu sama lain.

"Its oke, semua pasti akan baik baik aja" Kata annet mencoba menguatkan adiknya. Meskipun dirinya juga merasakan sedih, bagaimanapun dia harus tetap kuat di hadapan adiknya.

Jasrin mengangguk pelan.

•••

Setelah mendengar kabar ayah mereka yang tidak buruk, annet menghela nafas lega.
Ayahnya terjatuh dengan kepala terbentur tidak begitu keras yang membuat nya pingsan dan tidak sadar diri.

Karena hanya ada jasrin seorang dirumah, dia panik ketika melihat kondisi ayahnya yang sudah tergeletak. Jasrin panik dan mencoba meminta pertolongan pada tetangga.

Sekarang sudah berada dikamar inap, annet tidak melepaskan genggaman nya pada sang ayah.

"Ayah sekarang udah gak apa apa ko. Kalian jangan terlalu takut" Kata ayah kepada kedua anak nya .

"Annet udah bilang berkali kali sama ayah, biar annet aja yang kerja. Ayah tinggal diam dirumah, bisa sambil lakuin kegiatan sederhana yang buat tubuh ayah sehat. Annet selalu transfer setiap bulan, apa itu kurang? " Kata annet pada ayahnya.

Ayahnya tersenyum menanggapi perkataan anaknya. "Bukan soal uang, hanya saja ayah lebih suka ketika mengumpul sama teman teman ayah "

"Tapi kan yah, ayah harus ingat umur. Bukan nya sudah banyak teman ayah yang pensiun? Lagi pula kalo ayah mau ngumpul sama temen-temen ayah bisa dirumah, ajak semua teman ayah untuk ngumpul bareng dirumah dan mungkin bisa ngelakuin kegiatan juga kan" Kata annet, jasrin mengangguk menyetujui perkataan kakaknya.

"Dan engga ada yang larang kan, jasrin juga engga masalah ayah bawa teman kerumah. Kali aja ada anaknya yang ganteng, kan bisa gitu kecantol sama jasrin" Kata jasrin membuat suasana mencair kembali, pecah tawa ayah dan kakaknya membuat jasrin ikut senang.

"Jangan murahan gitu dek" Jawab annet.

"Loh, kan jodoh we never know " Kata jasrin dengan pd.

Annet hanya geleng geleng kepala melihat tingkah adiknya.

"Jadi kalian serius buat ayah berhenti bekerja? "

"Iya! " Kata annet dan jasrin bersama.

"Kalo begitu peluk ayah dulu, ayah kangen kumpul sama kalian kaya gini"semuanya berpelukan, menyalurkan rasa kasih sayang mereka satu sama lain.

" Ayah tadi beneran pingsan ? "Celetuk jasrin yang membuat dirinya ditepuk oleh annet.

•••

Altaf keluar dari kamarnya dan pergi menuruni tangga. Terlihat sepi didalam rumah, dia mengarahkan pandangan pada meja makan dan hanya tersisa bekas sarapan aldyz.

Dia mendekat kesana, dilihatnya ada makanan. Mungkin annet yang membuatnya, pikir altaf.
Tapi ini sudah masuk jam makan siang, karena dirinya sangat lama di dalam kamar.

altaf heran kenapa tiba tiba menjadi senyap rumahnya. Tidak terdengar bahkan tidak ada tanda tanda seseorang dirumah ini kecuali dirinya.

"Annet! "

"Ma! "

"Adyz! .... Kalian semua kemana? Tiba tiba menghilang"kata altaf berbicara sendiri.

Karena dirinya sudah merasa lapar akhirnya memutuskan untuk makan makanan yang berada di meja makan. Menyuap makanan tersebut kedalam mulutnya,kemampuan annet tidak pernah gagal dalam hal memasak.
Altaf selalu menyukai masakan buatan annet.

Moorings Heart [New Version]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang