MH 14

38.7K 1.8K 0
                                    

(Dimohon untuk bijak dalam membaca, dibawah umur bisa skip.Aku sudah mengingatkan, kamu masih bandel? dosa ditanggung sendiri😋)

⚠️WARNING⚠️

Menyusuri lorong tersebut, altaf masih menarik tangan annet. perempuan itu bahkan tidak tahu dirinya akan dibawa kemana. Sementara dia semakin berusaha melepaskan cengkraman tersebut akan semakin kencang pula altaf menggenggam nya, jadi mau tidak mau annet hanya mengikuti dari pada tangan nya menjadi lebam karenanya.

Masih dengan emosinya yang membeludak, dengan cepat dia menempelkan kartu pada salah satu kamar. Annet spontan menepuk tangan nya yang berada digenggaman nya, kenapa altaf membawanya ke kamar..... Dia?

Bisa dibuktikan itu adalah kamar dia, karena dia mempunyai kartunya. Jadi altaf juga berniat untuk menginap dihotel ini, rasa panik dan jantung yang berdebar menjadi satu.

Tidak karuan lagi perasaan annet, ketika sudah masuk kedalam kamar tersebut. Tidak lupa altaf mengunci nya, untuk apa hey?

Annet tidak habis pikir dibuatnya.

"Lepas! " Dan akhirnya dia dilepaskan.

Meskipun ada jaz giga yang masih betengger di bahunya, annet membenarkan gaun nya yang sedikit turun.
"Sebenarnya apa yang kamu rencanakan? " Tanya altaf dengan menatap nya tajam.

Dia semakin mendekatkan dirinya, annet berjalan mundur sampai akhirnya dia merasa bahwa kaki nya menyentuh ranjang. Jika altaf semakin dekat lagi, bisa saja dirinya jatuh dikasur.

"Bukankah saya yang harus bertanya, sebenarnya apa yang pak altaf lakukan? Kenapa membawa saya kesini" Jawab annet, altaf berteriak dengan menendang kasur yang tepat berada dibelakang annet.

Annet memejamkan matanya berusaha untuk menahan tangisnya.
"Setelah kamu meracuni fikiran adyz, kamu juga mencuci otak mama saya! Dan sekarang? Apa kamu mau mengambil hati adik saya? " Altaf berbicara tepat diwajah annet. Dia bisa merasakan bau sesuatu, meskipun annet tidak begitu yakin tapi dia bisa mencium nya.

"Bau alkohol" Katanya pelan, altaf pun bahkan tidak mendengarnya.

Annet mendorong dada altaf untuk menjauhkan dari darinya. "Pak altaf, saya harus keluar. Adyz sendirian, takut jika dia terbangun nanti" Kata annet mengubah topik pembicaraan, sebelum dirinya pergi sesuatu menahan nya.

Altaf menarik tangan annet sampai dirinya benar benar terjatuh ke kasur, jaz yang melekat pada bahunya pun lepas sampai  bahunya terekspos. Annet merasakan dingin yang menerpa kulitnya, meskipun hanya AC tapi jauh lebih dingin ketika satu ruangan bersama altaf.

Annet sangat terkejut ketika dirinya dibanting ke kasur, dengan gerakan cepat kini altaf sudah berada di atasnya. Menahan dua lengan diantara kepalanya dan matanya yang memerah  menatap annet.

"Saya mohon jangan lakukan apa apa pada saya... " Kata annet dengan menyilangkan kedua tangan nya didepan dada.
Altaf menyeringai " Kalian berciuman, bukankah kamu yang memintanya? "Kata altaf tiba tiba.

Annet sangat salah memposisikan dirinya di dalam keluarga ini, altaf sulit ditebak dengan apa yang selalu dilakukan nya. Jika saja hari pertama dia tidak bertemu bu nia dan aldyz, mungkin saja dirinya tidak berada dibawah altaf sekarang.

"Pak anda mabuk, jadi saya mohon hentikan ini" Kata annet dengan tatapan sendu yang memohon, tatapan altaf tidak lagi tajam.
Kini tatapan itu juga semakin dalam menatap nya seperti tulus.

Annet bisa melihat tidak ada lagi emosi, hanya ada dirinya yang melihat altaf terdiam mengamati wajahnya.

Altaf ketika mabuk, perilaku nya sangat aneh. Kata annet bermonolog sendiri.

Tanpa aba aba, altaf menyatukan bibir nya dengan bibir annet. Annet melotot, ketika ingin melepaskan itu dirinya malah tidak bisa karena altaf memperlakukan nya dengan sangat lembut.

Sudah sangat berpengalaman, altaf benar benar memberikan sentuhan dan perlakuan yang sangat lembut pada annet. Dia melihat altaf memejamkan matanya menikmati ciuman yang diberikan padanya, jujur saja annet terbuai dengan permainan yang altaf berikan.

Annet gila, memang sudah gila. Dengan jantung yang berdegup kencang, dia sudah masuk dan ikut menikmati setiap lumatan dan kecupan lembut yang diberikan altaf padanya. Altaf yang memimpin ini semua menuntun annet untuk lebih jauh masuk kedalam buaian nya.

Siapapun yang berada di sana, tolong sadarkan annet. Tapi sayang nya hanya ada mereka berdua. Tangan annet sudah mengalung dan memeluk leher altaf, terdengar suara erangan kecil dari keduannya ,sama sama sedang menikmati kenikmatan yang mereka ciptakan sendiri.

Ingin menangis menyesali ini semua, tetapi dalam lubuk hati yang paling dalam annet merasa senang, kini di pikiran nya sudah ada jawaban mengapa dirinya selalu merasakan hal yang mengganjal pada hatinya. Kenapa perasaan nya selalu berdebar, dan ada sesuatu di hatinya ketika mengenai altaf pada dirinya.

Dia mencintainya.

Entah dari kapan, annet bisa merasakan itu.
Terlebih sekarang dirinya diperlakukan sangat manis oleh altaf, semakin berasa bahwa perasaan ini ada.

Ya, ditengah itu semua. Annet menyadari bahwa altaf saat ini sedang mabuk, karena pikiran nya yang kacau dan sudah sangat terbuai dia tidak mau melewatkan momen langka ini dalam hidupnya. Dia berharap altaf tidak mengingatnya tentang malam ini, bukankah orang yang dipengaruhi alkohol seperti itu? Dia akan lupa setelah apa yang telah terjadi keesokan harinya(?)

Kini altaf semakin mendekat kan dirinya pada annet, menekan kan jika tidak ada lagi jarak diantara mereka.
Altaf memutuskan ciuman panas mereka, annet merasa sangat kecewa. Keduanya bertatapan sebentar, kemudian altaf memulainya lagi.

Berbeda, kali ini bibirnya menyusuri rahang annet dan kemudian jatuh ke tengkuknya. Menenggelamkan kepala disana dengan menghisap lembut kulit annet, membuatnya menggigit bibit bawah untuk tidak mengeluarkan desahan.

Altaf kembali menyerang bibir annet, tangan annet sudah ada di dalam rambut altaf, dengan menarik nya pelan membuat kesan sexy dan menambah gairah pada keduanya.

Entah sudah berapa lama permainan ini, sampai akhirnya keduanya memutuskan untuk berhenti. Keduanya kini tampak seperti sepasang kekasih, altaf yang menyenderkan kepalanya atas dada annet. Sementara itu tangan annet memeluk tubuh altaf.

Dengan deru nafas yang masih tidak stabil dia  Membutuhkan banyak oksigen untuk saat .
Karena altaf berada sangat dekat padanya, annet merasakan kehangatan. Tidak ada lagi dingin yang menerpa tubuhnya.

Setelah ini annet merutuki, memaki dan mengucapkan sumpah serapah pada dirinya sendiri. Menatap langit langit kamar, dia menyadari kesalahan yang sudah dibuatnya.

Annet bisa merasakan nafas altaf yang sudah stabil, ketika ditengok ternyata sudah terlelap. Sangat persis seperti aldyz.
Butuh waktu untuk benar benar membuktikan altaf masuk kedalam mimpinya. Annet melepaskan pelukan itu dan sedikit membenarkan dress nya.

Dia pergi kekamar mandi untuk buang air kecil, ketika sedang mencuci tangan nya didepan cermin dia sangat terkejut. Melihat beberapa tanda di lehernya yang dibuat altaf...

Permainan yang mereka lakukan tidak begitu jauh, jangan salah paham. Altaf tidak melakukan sesuatu yang lebih pada annet, mereka hanya bercumbu dan tidak bersetubuh.

Annet keluar kamar dengan perlahan-lahan, ketika ingin ke kamarnya ternyata pintu sudah terbuka lebih dulu dan keluar lah giga dari sana.
Annet panik dan langsung menunduk, mencoba menutupi leher nya dengan rambutnya.

"Apa kamu baik baik saja? Aku mengkhawatirkan mu, apa kak altaf melukaimu? " Annet menggeleng dengan posisi yang masih tertunduk.

"Engaa,aku engga apa apa. Sekarang aku mau istirahat dulu, aku benar benar lelah" Kata annet, giga pun menangguk.

"Baik, istirahatlah" Kata giga.

"Selamat malam" Kata annet yang langsung masuk ke dalam kamar lalu menutup pintunya.
Dia bersandar pada pintu dengan menghela nafas panjang, memegang lehernya dan berdecak pelan.

"Annet, kamu sangat bodoh! Semoga malam ini tidak menjadi masalah besar" dia terus merutuk dan menyesali semuanya.

•••

Moorings Heart [New Version]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang