MH 10

40K 1.9K 2
                                    

Annet bisa melihat jika wanita didepan nya ini mungkin saja seumuran dengan bu nia. Wanita itu menggenggam tangan anak.

"Maaf sudah merepotkan kamu" Katanya kepada annet, dia menggeleng dan mengganti posisi tangan nya yang menggenggam tangan wanita tersebut.

"Bi uti,engga perlu minta maaf sama annet. Ini memang sudah tugas annet bekerja disini, semoga bibi cepat sembuh ya"

Ketika altaf mengangkat telfon dia diberitahu pak satpam bahwa bi uti terjatuh ketika bermain dengan aldyz, altaf pun memberikan waktu untuk bi uti sembuh total, tetapi karena dirinya sudah berumur  altaf tidak bisa menjamin dirinya untuk kembali bekerja dengan nya.

Bagi altaf, annet datang tepat waktu. Seakan semua sudah direncanakan, hal hal tidak terduga terjadi yang membuat annet benar benar harus berada disini.

Bi uti tersenyum menanggapi perkataan annet, dia sangat senang melihat annet ditambah dengan penampilan nya yang sangat cantik dan juga baik.

Altaf sudah menceritakan semua kepada bi uti, annet adalah alasan aldyz berubah beberapa belakangan ini. Tidak dapat dipungkiri, pantas saja aldyz sangat kehilangan annet kemarin. Bi uti mempunyai firasat yang baik tentang annet.

Diruang tamu ini hanya ada keduanya dan aldyz yang tertidur dipangkuan annet, altaf memberikan ruang kepada keduanya untuk berbicara.

"Semoga pak altaf engga memberatkan kamu lagi ketika bekerja nanti, kita hanya perlu mengikuti perintah nya. Bibi hanya ingin memperingatkan kamu beberapa hal yang harus dihindari dan jangan sampai terjadi.... "

Bi uti menjelaskan panjang lebar dengan tutur kata yang baik, untuk lebih  mudah annet memahami semuanya.

"Annet sangat yakin bisa untuk menjalaninya bi" Jawab annet.

Bi uti mengusap kepala aldyz yang berada di dekapan annet, terlihat sangat nyaman dan nyenyak tidurnya.
"Selama bibi merawat adyz, engga pernah melihat dirinya begitu tenang dalam tidurnya. Kamu membawa aura positif untuk dirinya net, dan kamu lah yang selama ini dibutuhkan oleh adyz, seperti seorang ibu untuknya"

Annet hanya dian, dia tidak tahu harus menanggapi dengan berkata apa.

•••

Sore hari, annet  membawa aldyz keluar dari kamarnya. Entah mengapa aldyz terlihat sangat sangat tampan lebih dari biasanya.
Tidak lupa dengan raut wajah yang sangat senang.

ketika menatap aldyz annet merasa jika dirinya sedang menatap altaf, karena mata itu, hidung, bibir dan hampir semuanya aldyz sangat mirip dengan ayahnya.

"Aunty, ayo kita ke taman"

"Sekarang? Sudah sore sayang , bagaimana jika besok? "Katanya kepada aldyz, annet takut jika anak itu akan menangis dan memaksa untuk tetap pergi.

Tetapi tidak, aldyz mengangguk dan tersenyum padanya. " Oke! Aunty, aku mau ice cream"

"Jangan terlalu banyak" Annet terkejut ketika melihat altaf yang sudah berdiri di belakang nya.
"Ayah!!!! " Anak itu berlari dan menghampiri nya.

Altaf mengangkat anaknya, dia merasa anaknya benar benar berubah, kini wajahnya terlihat cerah. Altaf menghirup tubuh anaknya.
"Sudah wangi"

"Ayah, aunty tidak akan pergi lagi meninggalkan  aku kan?" Tanya aldyz padanya, annet hanya menyimak percakapan antara ayah dan anak.

"Engga, dia akan selalu bersama kamu"jawaban altaf entah menyapa membuat annet senang, dirinya sudah diterima oleh altaf meskipun mungkin belum sepenuh nya

"Annet!! " Teriak seseorang yang baru saja masuk kedalam rumah, siapa lagi kalau bukan giga. Annet menyapa nya dengan senyuman.

"Mama menceritakan semuanya, maaf ya aku telat bangun jadi engga bisa antar kamu kesini" Kata giga.

"Its oke, itu bukan masalah besar" Jawab annet.

"Ekhmm"altaf mencoba memberikan isyarat pada adiknya jika ada keberadaan nya diantara mereka.

" Eh? Kak altaf, sejak kapan kakak menguping? "Kata giga membuat altaf menatap nya dengan tajam, tangan altaf pun melayang dikepala adiknya.

"Apa kamu bodoh? "Kata altaf kesal.

"Ayah, itu tidak baik"aldyz berkata ketika melihat perlakuan ayahnya.

"Nah, dengar itu kak"altaf ingin sekali mengacak ngacak wajah adiknya, giga sangat senang ketika menjahili atau membuat altaf marah.

Malam hari, annet menata makanan diatas meja. Aldyz, altaf dan giga sedang sibuk masing masing dengan kegiatan nya.

Altaf dan giga menaruh laptop dan ipadnya, mereka melihat makanan yang dihidangkan annet didepan.
"Wah, apa kamu yakin yang memasak ini semua? " Tanya giga, annet mengangguk.

"Annet kamu sudah keterlaluan! Sudah cantik, bisa merawat anak dengan baik, pintar memasak, tidak ada yang kurang sedikitpun dari kamu. Yang akan menjadi suami kamu benar benar orang yang beruntung, jadi apakah kamu mau.... "

Altaf menggebrak meja makan membuat semuanya terkejut, termasuk annet yang sedang menyuapi aldyz.
"Ini meja makan, giga. Bisakah kamu diam? " Kata altaf, giga pun meminta maaf padanya.

•••

Jam menunjukan pukul 10 malam, rumah sudah menjadi sepi karena giga sudah pulang dan aldyz sebenarnya sudah tidur dari tadi. Annet merasa dirinya belum bisa terlelap, dia keluar dari kamar dan menuju dapur.

Ketika melihat kearah kolam, terlihat ada seseorang yang duduk di bangku sambil bersandar.

Annet memberanikan dirinya untuk mendekat, wajahnya terlihat dan ternyata itu adalah altaf.
Altaf yang sedang bersandar pada bangku dengan memejamkan matanya.

Jarak nya memang cukup jauh, tapi jantung annet berdegup ketika melihatnya. Altaf adalah laki laki yang sempurna dalam hal fisik, hanya saja sifat nya yang sudah ditebak menurut annet.  annet benar benar tidak bisa membaca ketika altaf marah atau tidak marah, itu semua baginya sama karena tertutup sikapnya yang dingin dan wajah datarnya.

Annet memutuskan untuk pergi dari sana, sebentar saja membuat jantungnya tidak terkontrol. Dirinya juga merasa aneh kenapa bisa seperti itu, apalagi ketika berada didekat altaf.

Annet mengembalikan gelas pada tempatnya didapur, ketika membalikan tubuhnya dia terkejut melihat altaf yang berdiri dibelakangnya.

"Aaaaaaaappphh" Annet reflex berteriak, kemudian menutup mulutnya. Takut jika aldyz akan terbangun karena teriakan nya menggema di tengah rumah yang sepi.

"Pak" Kata annet menyapanya.

"Tolong buatkan saya teh, jangan terlalu manis" Kemudian meninggalkan annet didapur.

Annet menghela nafas panjang, altaf benar benar membuatnya jantungan.

"Ini pak teh nya" Annet meletakan teh didepan meja dan altaf tidak menjawab apapun karena sibuk dengan laptopnya.

"Kalau begitu, saya permisi" Sebelum annet melangkah pergi, altaf berkata. "Tunggu"

Dia berbalik dan menghampirinya kembali.

"Temani saya disini, hanya sebentar"

Annet mengerutkan keningnya. "untuk apa? " Tanya nya reflex.

"Saya ingin mengenal kamu lebih jauh, sejujurnya kamu masih asing bagi saya. Meskipun tidak bagi adyz" Kata kata yang setiap dilontar kan altaf memang dan selalu membuat siapapun yang mendengarnya akan salah paham.

Tetapi annet paham dengan apa yang dimaksud altaf. Annet duduk di seberang nya.
"Lalu? "

•••

Moorings Heart [New Version]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang