MH 20

32K 1.5K 12
                                    

Annet tidak berhenti menyalahkan dirinya sendiri, dia terlalu bodoh karena telah menaruh perasaan pada seseorang yang sudah pasti 'mustahil' untuknya. Apakah waktu yang tidak tepat mempertemukan mereka?

Posisi, annet harus nya sadar jika dirinya adalah orang biasa. Tidak ada yang special padanya, hanya babysitter yang sedang bekerja untuk keluarganya.

Annet menghela nafas pelan dengan menatap langit kamarnya, setelah membawa aldyz ke kamarnya dia langsung masuk ke dalam kamarnya dan berbaring diatas kasur.

Memejamkan matanya dengan menghirup nafas panjang dan menghembuskan nya pelan.
Dirinya sudah jauh lebih rilex dan hatinya tidak lagi merasakan sesak, bahkan air matanya pun mungkin sudah mengering di wajahnya.

Annet harus intropeksi diri, karena seharusnya dia tidak seperti ini. Tangisan tadi adalah refleks karena terkejut, jujur saja ini kali pertama dia mempunyai perasaan kepada seseorang.

Bukan berarti annet selama ini tidak pernah jatuh cinta, masalahnya perasaan annet pada altaf sangat berbeda dengan yang pernah dia alami sebelumnya. Entah kenapa perasaan itu begitu besar, sampai annet juga bingung kenapa bisa dirinya jatuh cinta pada seseorang yang tidak seharusnya.

Annet melirik jam yang menunjukan pukul dua dini hari, altaf tidak mungkin pulang malam ini, pikirnya.

Tanpa dia sadari, matanya terpejam dan terlelap dalam tidurnya.

•••

"Bunda!!!! " Aldyz berlari kearah annet yang sedang menyiapkan sarapan diatas meja.

Mood nya pagi ini sudah berubah ketika bangun tidur tadi, tidak ada lagi rasa sedih dan kecewa di hatinya. Tetapi mata sembab nya tidak dapat membohongi siapapun jika ada seseorang yang melihat dirinya, karena bekas tangisan itu terpampang nyata diwajah nya.

Karena annet sudah berjanji pada dirinya sendiri untuk belajar melupakan perasaan nya pada altaf, dan fokus pada pekerjaan nya saat ini. Tidak lupa dia juga mengingatkan dirinya sendiri untuk selalu sadar diri akan posisinya saat ini.

Dia harus mengikhlaskan perasaan nya.

"Jangan lari nanti kamu jatuh" Kata annet pada anak kecil itu.
Aldyz hanya tersenyum menanggapi nya.

Kemudian dia mengangkat aldyz untuk menduduki dikursi miliknya.
"Aku mau makan sendiri bunda"

Annet menatap ragu pada anak itu.
"Emm, biar bunda yang suapin aja ya.. "

Aldyz menggeleng "bunda kan kemarin udah ajalin aku, aku masih ingat calanya"kata aldyz, annet mengangguk.

"Oke, tapi inget pesan nya satu yaitu... "

"Pelan pelan, jangan tumpah tumpah"jawab aldyz, annet tertawa pelan dan mengusap kepala aldyz. "Anak pintar "

Selama aldyz menyuapi makanan ke mulutnya sendiri, annet pergi kedapur dan mengambil es batu dari kulkas. Memasukan es itu kedalam tas khusus untuk kompres, lalu menekankan pada kedua matanya secara pelan dan bergantian.

Dia berharap matanya yang sembab itu bisa kembali seperti normal.
Tidak lama terdengar suara seperti kedatangan seseorang dari pintu masuk.

Annet mencoba menebak dalam pikiran nya, apakah itu altaf?

"Hallo sayang nya oma! " Entah kenapa mendengar suara itu hati annet sedikit lega.

Annet membereskan bekas kompresan nya, kemudian menghampiri bu nia yang sudah berada di meja makan bersama aldyz.

"Pinter banget cucu oma, udah bisa makan sendiri. Siapa yang ngajarin sayang?" Tanya bu nia pada cucunya.

"Bunda, oma"

"Pinternya.. "

"Bu" Sapa annet pada nya.

Bu nia kemudian berdiri dan menyambut annet dengan pelukan, annet tersenyum senang.

Ketika melihat annet dari dekat bu nia bisa melihat mata annet yang masih sembab.
"Mata kamu kenapa annet? Kamu engga apa apa? " Tanya bu nia khawatir.

"Engga apa apa bu, tadi malem pulang dari Acara saya nonton drama, mungkin karena terlalu terbawa emosi jadi sedih" Jawab annet berbohong, sudah gila jika dirinya berkata jujur.

"Kamu ini ada ada saja, oh ya! Altaf mana?" Tanya bu nia.

"Eum... " Annet berfikir keras, dia bingung ingin menjawab apa.

"Mama" Tiba tiba altaf datang dengan pakaian yang masih sama dengan tadi malam. Berbeda nya dia hanya mengenakan kemeja putihnya, jaz nya dia bawa ditangan nya.

"Kamu dari mana? " Tanya bu nia, annet melihat altaf tidak terkejut lagi. Karena benar prediksi nya jika dia tidak pulang tadi malam, dan pagi ini baru menginjakan kaki nya dirumah.

"Tadi malem altaf menginap di apartemen" Kata altaf, membuat mama nya bingung.
"Tumben banget kamu kesana, lagi ada masalah? Atau... Kamu bawa perempuan ke sana! Ya?! Kamu berbuat macam macam altaf?"kata bu nia mengintimidasi anaknya.

Deg! Annet mencoba untuk bersikap biasa.

Altaf sempat melirik kearah annet, tanpa sengaja mata mereka bertemu. Annet mengalihkan pandangan nya.

"Ma, ada adyz disini. Lagi pula aku capek banget ma baru pulang, nanti aku jelasin ke mana. Sekarang aku naik dulu mau mandi" Lalu altaf pergi melangkah

Annet merasakan getaran pada HP nya, ternyata ada panggillan masuk dari adiknya.
Kemudian dia pamit pada bu nia untuk menjawab nya.

"Hallo, ada apa jas? Tumben bangat kamu nelpon kakak"kata annet mengawali percakapan telfon tersebut.

Seketika ekpresi nya berubah ketika mendengar suara isak tangis dari seberang sana.

Betapa terkejutnya annet, kaki nya melemas dan jantung nya berdetak lebih kencang.
Dia mendengar kabar bahwa ayahnya jatuh dan sekarang sedang berada dirumah sakit.

Annet menutup mulutnya, air matanya tiba tiba jatuh.
Tiba tiba ada yang memegang pundaknya dari belakang, annet membalikan tubuhnya dan melihat bu nia yang berdiri dibelakangnya.

Bu nia juga ikut terkejut ketika melihat keadaan annet yang sedang menangis tanpa suara.

"Kamu, kenapa? Ada apa annet? " Tanya bu nia, tangis annet pun pecah ketika dirinya berada dalam pelukan bu nia.

"Ayah, ayah jatuh dan sekarang lagi dirumah sakit bu" Kata annet, bu nia mengusap punggung annet.

"Ya ampun! lebih baik sekarang kamu segera pergi ke rumah sakit. Lihat keadaan ayah kamu"

Annet menghadap bu nia "memang nya boleh bu? " Tanya annet dengan air mata dipelupuk matanya.

Bu nia mengangguk. "Saya mengizinkan kamu untuk cuti, ini adalah urgent net. Saya mau kamu kembali ketika ayah kamu sudah sehat nantinya"

"Saya takut waktunya akan lama bu" Kata annet pada bu nia.

"Semua pilihan ada ditangan kamu, itu hak kamu untuk kembali kesini atau tidak. Tapi saya berharap kamu kembali"

"Dan.. Sekarang lebih baik kamu cepat kemas barang kamu dan pergi kerumah sakit. Untuk altaf, biar saya yang bicara nanti. Dan sementara ini kamu jangan khawatir buat adyz, biar saya yang menggantikan nya"kata bu nia pada annet.

" Terima kasih bu sudah beri saya izin, kalo begitu saya pamit"

Benar semua pilihan ada pada annet, dia tidak bisa berfikir untuk saat ini memilih ke depan seperti apa, apakah dia akan kembali kerumah ini atau tidak, dia tidak tahu.

•••

Maaf buat waktu yang lama ini teman teman~aku usahain untuk terus update dan lanjut cerita ini sampai titik terakhir.

Salam hangat :Indy<3

Moorings Heart [New Version]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang