MH 19

34.8K 1.5K 13
                                    

"Net" Panggil fadlan.

"Ya? " annet menengok kearahnya.

Fadlan mendekat dan bicara sedikit berbisik
"Apa kamu engga merasa 'sesuatu' sama pak altaf? " Tanya fadlan membuat annet bingung.

"Maksudnya? "

"Saya baru kali ini melihat pak altaf itu beda, apalagi ketika sama kamu. Mungkin aja pak altaf itu punya perasaan sama kamu, atau mungkin kamu ngerasa gitu punya perasaan lebih sama dia"kata fadlan, annet mendorong tubuh laki laki itu menjauh darinya.

" Fadlan, aku udah cukup sama teguran tadi. Engga lagi deh, jadi jangan bahas yang aneh.  takut kalo dia ngamuk"kata annet, membuat fadlan tertawa.

1 jam kemudian...

Annet bingung harus mencari nya kemana, karena ini sudah semakin larut dan aldyz sudah tidur digendongan fadlan.

Setelah berbincang dan makan bersama, altaf meninggalkan mereka. "Engga lama, cuma sebentar. Nanti saya kembali" itu yang dikatakan pada annet dan fadlan.

Dan mungkin saja sudah hampir satu jam mereka menunggu kedatangan altaf yang tak kunjung muncul. Jam sudah menunjukan pukul 10 malam, annet hanya kasihan pada aldyz.

"Aku engga tau harus cari dia kemana dlan" Kata annet pada fadlan.

"Saya telfon juga ga diangkat" Jawab fadlan yang duduk dengan memangku aldyz yang tertidur lelap, mereka sudah pindah diluar gedung. Jadi keadaan nya tidak berisik, karena annet takut jika aldyz akan terusik.

Annet mencoba berfikir.

"Kamu ajak adyz masuk ke mobil aja dlan kamu tunggu di mobil. Kasihan kalo harus diluar, angin malam engga baik buat dia. Biar aku yang cari kedalam, mungkin aja kalo aku tanya ada yang tau atau kenal" Kata annet, fadlan menghentikan nya.

"Kenapa engga saya aja? Kamu yang harusnya sama adyz didalam mobil, biar saya yang cari pak altaf"

Annet menggeleng menanggapi ucapan fadlan.
"Engga apa apa, biar aku aja"tanpa menunggu jawaban dari fadlan dirinya lebih dulu meninggalkan nya.

Annet masuk kedalam gedung tersebut, dia melihat dipojok gedung sekumpulan pria dan memberanikan diri untuk bertanya pada mereka.

Annet berjalan mendekat.
"Permisi, maaf sebelumnya. Apa kalian kenal dengan pak altaf? " Tanya annet hati hati.

Jujur saja dia tidak nyaman dengan tatapan pria itu padanya. Annet meremas dress nya, dia takut.

"Altaf? Altaf rhenald? Oh ceo dari DYZCORP, kamu siapa? " Bukan mendapatkan jawaban, annet malah ditanya.

"Sa-saya,,, "

"Kamu engga perlu takut gitu, santai aja. Sini duduk dulu sama kita, jangan tegang dan mungkin kita bisa bicara sebentar" Salah satu pria memegang pundak annet, dengan dekat annet melepaskan tangan laki laki itu.

"Engga Terima kasih, kalau begitu saya pamit"

Annet menghentikan langkahnya ketika tangan nya ditahan.
"Buru buru sekali, lagi pula altaf sedang bersenang senang malam ini di bar. Mungkin pikirnya kamu engga cukup menarik buat dia, jadi malam ini temani kita saja disini"

Annet berusaha melepaskan tangan nya.

"Kenapa kamu mencari dia? Apa kamu adalah wanita barunya? Sayang sekali, secantik kamu dijadikan pelampiasan" Kata salah satu pria.

Rasanya ingin sekali menangis dan berteriak, annet ditahan ditengah pria mesum.

"Kamu hanya jadi pelarian, sama seperti semua wanita yang bersama dia. Setelah dipakai, kamu akan dibuang seperti sampah . Jadi lebih baik disini, kita yakin kamu akan senang" Pria itu  memegang lengan annet dan memojokan dirinya ke tembok.

"Kalau kalian mencoba melecehkan saya, saya akan berteriak agar semua orang tau jika kalian akan melakukan pelecehan seksual disini " Gertak annet, kemudian semua pria itu menghindar darinya.

"Dia tidak asik, pantas saja altaf meninggalkan nya"

Dengan cepat annet meninggalkan pria pria tersebut, dadanya sesak karena menahan tangis.
Dia berjalan dengan memeluk dirinya, dia menahan agar air matanya tidak jatuh. Menghela nafas mencoba untuk tetap kuat.

Annet melihat pelayan dan langsung menanyakan 'bar', karena sebelum nya dia mendengar jika Altaf berada disana.
Setelah ditunjukan arah, annet langsung menuju kesana.

Sebelum nya dia tidak menyangka, ternyata ada dua ruangan berbeda. Diluar terlihat seperti acara umum, tetapi setelah dia membuka pintu yang tadi ditunjukan kalau itu adalah 'bar' sangatlah berbeda.

Sama seperti bar pada umumnya, tetapi kedua ruangan itu terlihat sangat berbeda. Ketika masuk annet langsung mencari keberadaan Altaf. Sebenarnya dia merasa perasaan nya tidak enak ketika masuk kedalam sini.

Tidak lama pandangan nya jatuh ke sudut ruangan tersebut, dan firasatnya kali ini benar. Memang ini adalah perasaan yang tidak enak.

Annet mematung sebentar dengan apa yang dilihatnya, Altaf.

Dia melihatnya dengan perempuan duduk dipangkuan nya, sangat jelas itu adalah altaf.
Annet menelan saliva nya, kenapa ini semua terasa menyakitkan. Hatinya lebih sesak dibandingkan tadi, jauh lebih sakit.

Keduanya berciuman.

Tangan annet ber gemetar, air mata yang sudah ditahan tidak dapat dibendung lagi. Perasaan nya saat ini campur aduk.

Annet kemudian melangkah pergi ke luar dengan memeluk dirinya, dia merasa malam ini sangat buruk baginya. Dia menepuk pelan dadanya berusaha untuk memadamkan rasa sesak dan sakit, dengan nangis tersedu sedu.

Ketika sampai depan mobil, annet menghapus air matanya. Ya walaupun cara nya tidak akan berhasil untuk menutupi tangisan nya dari fadlan.

Annet masuk kedalam mobil fadlan.
Terkejut, sudah bisa ditebak itu lah reaksi pertama nya.

"Kamu kenapa? " Tanya fadlan, annet mengambil aldyz darinya.

"Kita pulang, sekarang" Kata annet dengan sisa tangisnya.

"Bagaimana dengan pak altaf? " Tanya fadlan, annet menengok dan menatapnya.
"Sekarang" Kata annet.

"Oke"

Dalam perjalanan air mata annet terus keluar, ingatan itu seakan memenuhi pikiran nya saat ini. Menahan untuk tidak sesegukan dengan menggigit bibirnya.

Fadlan sesekali menengok padanya untuk memeriksa keadaan annet, dia bingung sekaligus khawatir kenapa perempuan itu tiba tiba masuk kedalam mobil dan datang dengan keadaan menangis.

Setelah sampai, annet berniat untuk membuka pintu mobil. Tetapi mobil dikunci oleh fadlan, dia butuh penjelasan dari perempuan itu.

"Buka"kata annet dengan suara serak.

" Engga, kamu harus jelasin dulu. Kenapa? Ada apa? "Kata fadlan. Annet tidak mungkin menjelaskan secara rinci padanya.

" Saat aku mau cari pak Altaf, aku nanya ke sekumpulan laki laki. Aku engga tau kalo mereka,,, seperti itu. Aku hampir... "

"Kamu diapain? Jangan bohong sama aku annet, jujur Apa yang mereka lakuin terhadap kamu? " Tanya fadlan panik, annet engga sepenuhnya cerita dengan jujur. Dia hanya bercerita tentang dirinya yang hampir dilecehkan.

"Aku hampir dilecehin sama mereka"
Terlihat dari raut wajah fadlan yang kaget dan tidak menyangka karena ucapan anner.

Karena dia engga mungkin cerita semua tentang malam ini, annet bukan tidak mau. Tetapi dia tidak kuat. Biarkan hanya dirinya yang tahu.

"Aku engga apa apa sekarang, tolong buka pintunya" Kata annet, fadlan mengusap wajahnya.

"Aku akan menemani kamu malam ini"

"Engga perlu, aku engga akan melakukan hal yang kamu pikirkan saat ini. Aku cuma butuh istirahat dlan"kata annet, dia tahu fadlan melakukan itu karna khawatir jika annet akan berbuat hal aneh yang akan menyakiti dirinya.

Alasan ingin menemani nya saat ini adalah Fadlan juga takut jika annet mengalami Trauma yang akan terjadi pada korban pelecehan seksual yaitu PTSD. Seseorang yang mengalami ini, ia akan merasa takut, marah, merasa bersalah, cemas bahkan sangat sedih.

"I'm ok"

•••

Moorings Heart [New Version]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang