8

6.7K 561 27
                                    

Faizah tetap mengikuti Arka yg berjalan didepannya, tanpa bicara apapun.

'Cih, mau ngajak kemana sih ni anak. Awas aja kalo macem-macem,' gerutu faizah dalam hati.

Arka tetap berjalan menuju ujung koridor lantai 2 dan berbelok menaiki anak tangga.

Rooftop

Faizah bingung, mengapa ia diajak ke tempat yang seperti ini?

"Ng.. Ngapain kesini? Lo jangan macem-macem deh Ar." Faizah sedikit waswas.

"Curigaan mulu jadi orang. Sini duduk," ajaknya sambil menepuk kursi kayu di sampingnya yang menghadap lapangan sekolah.

Faizah yang sedari tadi hanya berdiri diambang pintu pun perlahan berjalan mendekati Arka.

Dan,

"Widiiihh... keren banget ni sekolah kalo dari atas.." soraknya kagum.

Ia menoleh ke arah Arka.

"Lo selalu kesini?"tanyanya menoleh pada Arka.

Arka hanya mengangguk kecil, sambil menyenderkan kepalanya pada kayu kursi dan memejamkan matanya menikmati hembusan angin.

"Masya Allah, " ucap Faizah begitu saja karena melihat posisi arka yg terlihat tenang.
'Ya Allah,  ganteng banget ciptaan Engkau yang ini, ' batin Faizah bersorak.

"Keren," gumamnya. Ia lantas cepat cepat menutup mulutnya dengan kedua tangannya.

"Astaghfirullah, zinah mata," gerutu Faizah pada dirinya sendiri sambil mengelus dada.

Arka yg mendengar itu lantas membuka matanya dan menatap ke arah Faizah yang sedang memejamkan mata.

"Gue?"

Faizah membuka matanya. "Hah?  Apa?  Lo kenapa?" tanya Faizah kelagapan.

"Tadi Lo bilang apa?  Gue keren?" tanya Arka menggoda Faizah yang mukanua sudah bersemu merah.

"Ih nggak.. Ge-er Lo!  Em, itu pemandangannya. Iya, pemandangannya yang keren," jawabnya gugup sambil memalingkan pandangannya ke arah lapangan.

Arka hanya tersenyum tipis dan kembali memejamkan matanya.

Faizah masih dengan malu kembali menatap Arka lalu tersenyum dan menikmati kenyamanan rooftop sekolah.

"Ar, "panggil Faizah memecah keheningan.

"Hm," sahut Arka tanpa membuka mata.

"Hapalan Lo, gimana?" tanya Faizah mengenai hapalan Al-Qur'an Arka.

"Baik, kok," jawab Arka seadanya.

"Oh, sekarang sampe mana?" tanya Faizah lagi.

"Gue lagi hapalin surah Ar-Rohman."

Faizah mengangguk pelan.

"Buat lamar Lo nanti," sambungnya.

Faizah menoleh sambil membelalakkan matanya.

Arka gemas melihatnya, terkekeh pelan. "Biasa aja kali tuh muka."

"Bercanda Lo gak asik," ucap Faizah memalingkan wajahnya.

"Ih, gue serius loh," ucap Arka.

Faizah kembali menoleh kearah Arka.

"Gue lengen banget bacain surah Ar-rahman didepan calon istri gue." Arka mengucapkannya sambil melihat langit seolah melihat bayangan masa depannya.

Manis, Tapi Galak [END || REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang