EPILOG

9.2K 395 33
                                    

Dor!!!
Kejutannn!!!
Maasyaa Allah.. Akhirnya aku bisa juga nih nulis epilog setelah beberapa naskah yang aku tulis dan hapus lagi. Nulis hapus lagi....
Hingga akhirnyaa tiba-tiba tring gitu dapet ide, langsung aja tulis. Mueheheee..

Okelah, jangan babibu lagi, langsung ajaa
Selamat membacaaa

🌻🌻🌻

"Ummi ... Ayok buruan, udah telat," seru Arka kini tengah duduk di sofa ruang tamu, sambil sesekali melirik jam di pergelangan tangannya.

"Iya ... Sebentar Abi." Faizah akhirnya muncul dengan memakai gamis berwarna biru langit dan hijab lebar yang senada.

"Bi, tolong gendongin Khanza dulu dong," ujar Faizah sambil menyerahkan seorang anak perempuan berusia 7 bulan itu.

Arka tersenyum manis, ia kemudian mengambil alih Khanza yang lengkap dengan kerudung yang berwarna sama dengan gamis Faizah dan kemeja yang Arka kenakan.

Khanza langsung menggeliat manja di gendongan Arka sementara Faizah kembali masuk ke kamar hendak mengambil sesuatu.

"Maasyaa Allah, anak Abi makin cantik aja ...," puji Arka.
"Semoga kamu menjadi anak yang sholehah, ya." Arka mencium pucuk kepala Khanza sayang sambil mengusap punggung anak pertamanya itu.

Faizah kembali dengan membawa sebuah kado berukuran sedang dan menghampiri suami dan anaknya itu sambil tersenyum.
"Yuk Bi, udah hampir siang ini," ajak Faizah sambil hendak mengambil alih Khanza dari Arka.

"Yuk, tapi biar Khanza sama Abi sampe depan," jawab Arka dan di angguki oleh Faizah.

Faizah mengambil alih Khanza dari gendong Arka ketika akan memasuki mobil. Kemudian mereka masuk dan Arka mulai menjalankan mobilnya, menuju tujuan.

***

Sebuah pesta di gelar dengan mewah namun tetap terlihat sederhana di sebuah gedung.

Faizah menggendong Khanza dan Arka membawakan kado, dan mereka berjalan masuk setelah mengisi daftar tamu dan menitipkan kadonya disana.

Mereka langsung menuju ke pelaminan yang dimana terdapat Hamzah dan Syifa disana, bersanding sebagai suami-istri.
Ya, Hamzah kini menikah dengan Syifa. Mereka saling mengenal karena mereka memang satu kampus di jurusan yang sama. Namun sebelumnya mereka tak saling mengenal, dan ketika mereka saling mengenal adalah saat Syifa tak sengaja mendengar Hamzah berbicara dengan Faizah lewat telepon.

Flashback on

Syifa sedang menikmati jam istirahat di sebuah perpustakaan yang ada di kampusnya itu. Ketika sedang asik membaca ia tak sengaja mendengar seseorang yang tengah mengobrol lewat hp.

Ia tak mengenali pria itu dan ia juga tak ada maksud untuk menguping. Namun hal yang membuat ia penasaran adalah nama lawan berbicaranya itu.

Ketika Hamzah selesai dengan perbincangannya, tanpa ragu lagi Syifa langsung menghampiri Hamzah yang duduk beberapa meja darinya dengan penuh rasa penasaran.
"Assalamu'alaikum, afwan ana mengganggu waktunya," sapa Syifa.

Hamzah mendongak ke atas untuk melihat siapa yang mengajaknya berbicara. "Wa'alaikumussalam. Oh iya, tidak apa-apa. Silahkan duduk," ujar Hamzah.

Syifa langsung duduk berhadapan dengan Hamzah dan memperkenalkan diri dan Hamzah pun memperkenalkan dirinya.
Syifa yang masih diam sebenarnya ingin bertanya, namun tiba-tiba saja ia ragu.

"Maaf, apa ada yang ingin kamu tanyakan?" tanya Hamzah yang paham akan gelagat Syifa saat ini.

"Emh... Begini. Maaf sebelumnya, tadi saya tidak sengaja mendengar obrolan kamu tadi. Saya minta maaf," ujar Syifa dengan gugup.

Manis, Tapi Galak [END || REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang