2. Feel

196K 14.8K 715
                                    

PAGI ini, tidak tahu mengapa Seline membiarkan Anna mengontrolnya hari ini. Awalnya Anna bingung, kenapa Seline berbaik hati. Tapi ketika ditanya mengapa, Seline menjawab 'Aku sedang ingin tidur saja, ah dan ya! Kau ingin mate 'kan? Cari saja di supermarket! Pasti ada, beli yang enak!'

Anna menghela napasnya kesal, bahkan mengusap dadanya untuk bersabar. "Dia pikir coklat?" kesal Anna memutar bola matanya.

Ketika Anna hendak menuju kamar mandi, hidupnya mencium aroma yang sangat menyengat. Ia mengikuti arah aroma itu dan ternyata Tasya sedang memasak.

Melihat kehadiran Seline, Tasya menyiapkan sarapannya kepada Seline. "Sarapan kesukaanmu sudah siap, Seline!"

"Ini aku. Anna," balas Anna datar, kemudian mengambil posisi duduk untuk memakannya.

"Oh, dia sedang tidur?" tebak Tasya ikut duduk dan memakan sarapan buatannya.

"Kau bahkan jauh lebih mudah menangkap perkataan orang daripada Seline."

Tasya mengerutkan dahinya bingung, tidak mengerti dengan ucapan Anna. Tapi ia tidak mempermasalahkannya dan kembali memakan sarapannya.

Setelah selesai, Anna memilih untuk mandi. Sebenarnya ia malas untuk keluar rumah, tapi ia juga bisa eneg berada di dalam kamar Seline yang penuh dengan boneka dan kamarnya yang bewarna hot pink terang.

Anna menghirup udara segar, ketika ia berada di luar rumah Tasya. Matanya menangkap tetangga yang berbisik-bisik menatapnya. Ketika mata tajam Anna menatap mereka, mereka terdiam dan menyapa, tapi Anna memilih untuk pergi tanpa membalas sapaannya.

Saat melihat gulali, Anna memicingkan matanya. "Seline menyukai warna pink," gumam Anna.

"Hai, Seline!" sapa seorang laki-laki yang Seline pernah kenalkan kepada Anna, namanya 'Ricky'.

Anna menatapnya diam dan membalasnya dengan senyuman. Ricky yang melihat senyuman Anna terdiam dan memilih untuk meninggalkan Anna.

"Apa yang salah dengan senyumanku? Kenapa manusia selalu menjauh ketika melihatku tersenyum?" tanya Anna pada dirinya sendiri.

Tidak mau repot memikirkannya, Anna berjalan menuju supermarket untuk sekedar melihat-lihat. Tapi matanya menangkap coklat yang seperti dibilang Seline. "Mungkin Seline suka coklat?" gumam Anna mengambil dua batang coklat.

Setelah membayar belanjaannya. Anna merasa seseorang mengamatinya, keturunan dari Redmoon Pack membuatnya memiliki ability merasa lebih cepat daripada serigala lainnya.

Walaupun sudah merasa bahwa ada orang yang mengawasinya, Anna tetap stay cool. Padahal dalam hatinya, ia sudah sangat berjaga dan besiap-siap.

Anna tetap jalan kembali menuju rumahnya, tapi dalam pikirannya sudah merasakan ada orang yang mengawasinya.

Sesampainya di rumah, Anna meletakkan bungkusan coklat itu ke freezer kulkas dan Anna masuk ke dalam kamarnya.

"Bangun, bodoh!" ucap Anna kesal karena Seline tidak kunjung bangun.

"Hmm?" balas Seline masih setengah sadar.

"Dimana kau mengenal Ricky pertama kali?" tanya Anna terus terang sambil menggigit coklatnya.

"Di..." Seline menggantungkan ucapannya karena berusaha mengingat-ingat.

"Gunakan otakmu, ingat dimana kau menemukan pria bernama Ricky?" tanya Anna tetap tenang.

"... ah, aku ingat! Aku bertemu dengannya di sekitar jalan Ost Road!"

Anna mengerutkan dahinya bingung. "Bagaimana caranya kau mengenalnya?" tanya Anna, kali ini ia tidak menggunakan mindlink.

"Dia sendiri yang mengajak kenalan, dia sangat mengangguku!" curhat Seline.

"Mengganggumu?" beo Anna yang terdengar tertarik.

"Iya! Saat aku sedang mencari kupu-kupu dia datang—"

Belum selesai Seline berbicara, Anna sudah memutuskan mindlink-nya karena kesal. "Aku pikir dia mengganggumu atau menyakitimu, bodoh!"

Anna kembali memikirkan ucapan Seline. Ost Road. Bukankah jalan itu berdekatan dengan hutan?

|-/-/-|

Di lain tempat, jauh dari keramaian atau lebih tepatnya di kota. Seorang laki-laki bermata tajam, rahangnya tegas, bibirnya tipis menatap bulan yang sudah mulai terlihat karena malam.

Tatapannya seperti mengkhayal atau lebih tepatnya sangat fokus menatap bulan, sehingga tidak sadar bahwa ada seorang perempuan cantik memeluknya dari belakang.

"Apa yang kau lakukan disini?" tanya perempuan itu melepaskan pelukannya dan menatap laki-laki itu dengan matanya yang menyipit.

"Kau sedang memikirkan mate-mu?" tebaknya yang membuat pria tersebut menatapnya.

"Aku sedang memikirkan, bagaimana kalau aku besok memulai menyerang pack yang berani-beraninya mencuri persiapan kita," jawab pria tersebut datar.

Sang perempuan tersenyum dan menarik dagu pria tersebut. "Kau tidak pandai berbohong, El. Mulutmu memang mengatakan seperti itu, tapi matamu tidak."

Pria yang bernama El itu bergeming. Namun pada akhirnya ia menghela napas. "Aku mengalami mimpi itu lagi," jelas El masih menatap bulan.

"Mimpi apa?"

"Mimpi Ellard bertemu dengan serigala berbulu merah yang memiliki harum mawar menenangkan," jawab El jujur.

Perempuan itu terkekeh. "Moon Goddes sudah menyiapkan mate untukmu, El."

El yang mendengar ucapan perempuan itu menatap tidak percaya. "Darimana kau tau?"

"Jangan kau lupakan kalau aku witch, El."

Pria itu kembali menatap bulan lekat, kemudian pergi meninggalkan perempuan itu yang masih setia di tempatnya.

"Moon Goddes, tolong berikan El perempuan yang bisa membuat El kembali tersenyum."

|-/-/-|

So far, gimana ceritanya?

Maapkeun thor kalau ceritanya ada yang berlepotan dan ini tolong jangan meng-copy. Hargailah!

Ada juga yang masih bingung tentang mate, mindlink, alpha dan yang lain. Part selanjutnya bakalan thor buat apa maksud itu semua.

Happy Reading!

05-06-2019 [00.15]

Childish Mate [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang