PIKIRAN Seline sudah kemana-mana, namun ternyata semuanya hilang setelah Eldrick menarik tubuhnya agar ia bisa memeluk Seline dengan erat dan bebas. Eldrick menghirup rakus aroma Seline yang seakan-akan aroma Seline itu adalah narkoba khusus untuknya, begitu juga dengan Seline yang menghirup rakus aroma Eldrick.
Tidak lama kemudian, mereka terlelap bersama-sama sambil berpelukan. Senyuman tercetak di bibir mungil Seline yang merah itu. Bahkan ketika Seline hendak berpindah posisi, Eldrick mengerang tidak suka dan menahan tubuh Seline agar tidak pergi dari rengkuhannya.
[-/-/-]
Eldrick yang baru terbangun dari tidurnya yang sangat lama langsung membuka matanya setelah meraba sisi sebelahnya yang kosong karena tidak ada Seline. Buru-buru ia memakai kembali bajunya dan mencari Seline dan setelah mencium aroma bau Seline, ia tersadar bahwa Seline sedang berada di tempat latihan.
Benar saja, disana sudah ada Seline... lebih tepatnya Anna yang sedang berlatih dengan Catherine menggunakan pedang kesukaannya. Wajahnya yang terkesan datar namun seperti orang yang ditantang menatap Eldrick sejenak lalu kembali fokus.
Mata Eldrick tidak lepas dari Anna yang terus-menerus menghindar dan juga kadang menyerang. Eldrick bisa melihat jelas wajah kewalahan Catherine yang tercetak jelas. Tiba-tiba mereka berdua berhenti dan muncullah Ricky yang membawa air minum untuk Seline dan Catherine.
Eldrick langsung berjalan menuju Seline dan menarik air minum pemberian Ricky. Anna mengerutkan dahinya bingung saat melihat Eldrick malah meminum habis semuanya lalu membuangnya ke tong sampah terdekat.
"Kenapa kau?" tanya Anna bingung.
Bukannya menjawab, Eldrick malah menarik pinggang Anna dan memeluknya erat. "Tidak, bukan apa-apa."
Ellard langsung tertawa kencang. "Dia cemburu, mate!" kekeh Ellard lewat mindlink seperti biasanya.
Eldrick memutar bola matanya malas kemudian membawa Anna kembali ke dalam. Semua yang melihat itu terkekeh geli melihat tingkah Alpha mereka yang mudah cemburu. Sudah biasa jika bangsa werewolf terkenal dengan jiwa posesifnya karena sifat itu sudah mendarah daging di dalam diri mereka masing-masing.
"Mandilah, aku ingin kau ikut mengantarku ke kantorku," ucap Eldrick terus terang.
Tanpa membantah, Anna segera menuju kamar mandi dan membersihkan tubuhnya. Selama Anna membersihkan tubuhnya, Eldrick berjalan mengelilingi mansion-nya yang megah ini dan matanya menemukan Victoria yang berbincang dengan seseorang dengan berbisik.
Pendengaran Eldrick tentu saja tajam, ia bisa mendengar jelas apa yang dibincangkan Victoria dan salah satu wolf yang lainnya. "Aku tau, Luna kita memang ramah tapi dia tidak akan bisa terbohongi."
"Katakan saja dia itu dungu pada dasarnya. Lihat saja, bahkan Alpha mau menerima si dungu itu tanpa jelas asal-usulnya!" kesal teman Victoria.
"Hei, kau sebaiknya berhati-hati jika ingin berbicara!" peringat Victoria karena matanya menangkap mata Eldrick yang mengawasi mereka berdua dengan tatapan tajamnya dan siap ingin menerkam seseorang.
"Apa? Siapa yang aku takutkan?! Haha, tidak ada! Lagipula aku memang sudah lama ingin berkhianat kepada Alpha ki... ta," Ucapan teman Victoria menjadi gagap setelah melihat Eldrick muncul dari belakangnya.
Mata Eldrick sudah menunjukkan tanda-tanda ingin menyerang. Victoria segera berdiri dan bungkuk hormat dengan bahunya yang bergemetaran karena sudah takut dengan hawa yang mencekam disini.
"Bisa kau ulangi lagi kata-katamu yang tadi?" sarkas Eldrick menatap teman Victoria itu dengan tatapan mematikan.
"Maafkan saya, Alpha..." lirihnya menundukkan kepalanya.
"Jangan meminta maaf kepadaku, silahkan minta maaf kepada Luna kalian," desis Eldrick tidak suka.
Saat itu juga, Seline muncul dengan wajah cerianya lalu memeluk tubuh Eldrick dari belakang dengan erat. "Ada apa ini?" tanya Seline polos sambil menunjukkan senyuman lebarnya.
"Maafkan saya, Luna..." lirih teman Victoria tersebut.
Raut wajah Seline yang tadi bahagia menjadi kebingungan. "Hah? Aku nggak kenal kau dan kau tiba-tiba minta maaf?"
"Bodoh, kenali situasimu saat ini. Tidak kan kau lihat wajah dia sedang emosi?" ucap Anna memutar bola matanya kesal.
Dengan bodohnya, Seline menepuk keningnya sejenak lalu menatap teman Victoria tersebut. "Hei, angkat kepalamu. Namamu siapa?" tanya Seline lembut dengan senyuman tulusnya.
"Cloria, Luna..." bisik Cloria sudah mulai mengangkat kepalanya walaupun kakinya masih gemetar karena ditatap Eldrick dengan tajam.
Sadar akan ketakutan Cloria, Seline langsung memalingkan wajah Eldrick dengan cara menjepit ibu jari dan telunjuknya lalu menariknya agar Seline bisa menatap wajah Eldrick. "Kau menakutinya!"
"Dia mencaci Lunanya sendiri," sarkas Eldrick tidak suka.
Seline tersenyum. "Jadi kejahatan dibalas kejahatan? Dibalas kebaikan lebih baik daripada kejahatan," balas Seline mengelus dada Eldrick supaya Eldrick bersabar.
"Cloria, lebih baik kau sekarang pergi sebelum Alpha-mu ini semakin menggil," kekeh Seline mengedipkan sebelah matanya kepada Cloria. Kemudian ia menarik Eldrick untuk pergi dari suasana mencekam itu.
"Ck, cari muka banget sih," kesal Cloria mengibas rambutnya seolah jijik dengan Seline.
Catherine yang melihat itu semua hanya diam tidak membalas.
[-/-/-]
UPDATE!
IYA-IYA AKU TELAT LAGI UPDATE-NYA HUHU!😭😭😭
AKU TAU PERASAAN KALIAN KESAL BANGET KARENA KELAMAAN NUNGGU CERITA UPDATE. MAKANYA AKU DISINI MAU MINTA MAAF SEBESAR-SEBESARNYA!
Makanya kalian vomment dong biar akunya rajin nulis🙇🏻♀️
Happy Reading!
21-11-2019[22.02]
KAMU SEDANG MEMBACA
Childish Mate [END]
Loup-garouSikap Roseline yang kekanakan membuat semua orang kesal sekaligus gemas. Bagaimana menurut kalian jika ternyata Roseline yang kekanakan, ceroboh, bodoh dan lemah memiliki mate yang berbanding terbalik dengannya? PS : Baca aja dech, memang snipnosis...