48. I'm Okay

45.9K 4.5K 169
                                    

MERASA sudah muak dengan segala permainan yang selama ini dimainkan oleh perempuan itu, Ellard langsung menebas kepalanya. Darah bercucuran ke luar dari tubuhnya begitu deras dan Ellard menatapnya dengan tatapan dinginnya.

Leo yang melihat itu langsung memalingkan wajahnya dan berniat tidak ingin ikut campur. Sudah lama sekali Leo tidak melihat Ellard sekejam ini. Terakhir kali ia melihat Ellard sekejam ini, ketika mereka hendak mengambil alih pack untuk melebarkan wilayahnya. Namun tetap saja, Ellard yang ditemuinya saat itu menikmati peperangannya, tapi sekarang ia tidak menikmatinya melainkan ingin segera menyelesaikannya.

Ketika Leo sedang berkhayal, Ellard menepuk pundaknya untuk menyadarkan. "Kau ingin bersama wanita ini? Simpan saja kepalanya kalau kau mau," ujar Ellard.

Mendengar itu saja sudah membuat Leo bergidik ngeri. Buat apa ia menyimpan kepala perempuan itu? Tidak ada untungnya. Bukannya keberuntungan yang datang kepadanya, malah mimpi buruk yang akan mendatanginya jika menyimpan kepala perempuan itu.

"Tidak, tidak. Lebih baik bakar saja. Ah, lebih baik kita pulang. Aku tidak sabar ingin bertemu dengan Alice," pinta Leo mengalihkan topik.

Apa yang diucapkan Leo memang benar, daripada ia berada di ruangan dengan wanita hina ini. Lebih baik mereka kembali ke mansion.

Ellard dan Leo kembali ke tempat yang mereka janjikan tadi dan disana sudah ada mereka semua yang menunggu kedatangan kedua pria ini.

"Kita kembali, tidak ada lagi urusan disini," perintah Ellard langsung pergi. Mereka juga ikut mengikuti Ellard dari belakang.

"Tunggu aku, mate," ucap Ellard dalam benaknya.

[-/-/-]

"Hei! Kau curang, Al!" kesal Seline merengut tidak terima.

"Hah? Dimana letak aku curang?" tanya Alice pura-pura bodoh.

"Kau menggunakan kekuatanmu, sedangkan aku tidak menggunakan trik apapun!" balas Seline tidak mau kalah.

Saat ini mereka bertiga sedang berada di taman sembari berlatih panah untuk menghabiskan waktu dan juga agar bayi Seline tetap sehat. Kembali ke topik, Seline sangat kesal dengan Alice karena ia menggunakan kekuatannya ketika bermain. Sedangkan Seline tidak menggunakan apa-apa dan wajar saja tidak ada panah yang mengenai apel yang mereka jadikan sasaran itu.

"Drake! Alice berlaku curang! Ini tidak adil, aku tidak terima dengan skorku!" racau Seline mengerucutkan bibirnya.

"Alice, jangan gunakan kekuatanmu. Jika kau masih menggunakannya, kau akan dianggap kalah," kata Drake.

Alice memutar bola matanya kesal. "Tsk, kau tidak bisa diajak bercanda. Baiklah, baiklah. Aku akan tunjukkan bahwa tidak ada bedanya jika aku menggunakan kekuatanku dan tidak menggunakan kekuatanku," pasrah Alice.

Kali ini ia membidik sasaran apel itu tanpa menggunakan kekuatannya dan... benar saja. Panah yang ia bidik mengenai sasaran apelnya itu. Seline yang melihat itu semakin kesal dan langsung memalingkan wajahnya. Alice yang melihat itu terkekeh. "Hei, jangan marah! Sudahlah, lagipula ini wajar saja jika terjadi. Aku selama ini berlatih dan kau tidak berlatih bukan? Melainkan Anna yang berlatih. Tentu saja hasilnya akan seperti ini."

Bukannya menatap Alice, Seline malah membalikkan tubuhnya dan melipatkan tangannya di dada tanda dia masih kesal. Tentu saja Alice yang melihat itu semakin gemas. "Astaga, Seline! Baiklah! Aku akan membuatkan strawberry shouffle dan yang lainnya yang berhubungan dengan bewarna pink untukmu!"

Childish Mate [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang