11. Jealous

118K 10.7K 430
                                    

SELINE mengerucutkan bibirnya seolah menggoda Eldrick yang masih saja marah dengannya. Sesekali Seline menganggu Eldrick yang sedang fokus mengurus berkas-berkasnya dengan cara mengusap rambut Eldrick, tapi tetap saja Eldrick seolah tidak perduli.

Dalam hatinya sebenarnya Eldrick sudah berteriak dan menggeram kesal karena Seline mengganggunya, tapi ia berusaha untuk tetap tenang. Eldrick meneguk kopi yang dibuat oleh Seline perlahan lalu kembali fokus kepada berkasnya.

"Ayolah, El. Aku tau kau sudah tidak marah kepada Seline," ucap Ellard juga membujuk sekaligus membantu Seline yang masih bertahan menganggunya.

Seline yang mendengar itu mengangguk-anggukan kepalanya. "Iya! Ayolah, maafan aku!" bujuk Seline mengguncang bahu Eldrick.

"Aku sangat malu memiliki she seperti kau, bodoh!" kesal Anna karena Seline tidak mementingkan harga dirinya.

Ellard yang mendengar itu terkekeh. Eldrick berusaha untuk tidak peduli, padahal tadi ia ingin menepis tangan Seline. Ia teringat bahwa ia tidak boleh menyakiti perempuan.

"Persetan, El. Kau bilang kau tidak ingin menyakitinya, tapi kau sendiri sudah menyakitinya dengan cara mendiamkannya!" kekeh Ellard.

Kesal karena diganggu, Eldrick memutuskan mindlink-nya lalu fokus ke berkas-berkasnya yang menumpuk karena saat itu ia mencari Seline yang menghilang.

Tiba-tiba sebuah ide gila muncul di kepala Seline. Ia memeluk leher Eldrick dari belakang dengan manja. Ia tidak peduli tentang harga diri lagi, yang terpenting sekarang adalah Eldrick memaafkannya.

Ternyata Eldrick masih bergeming seolah tidak peduli. Seline mengecup pipi Eldrick dari belakang. Tangannya sudah menjalar ke dada Eldrick dan mengusap pelan disan.

Eldrick menggeram sembari menutup matanya seolah menikmati sentuhan Seline. Seline yang melihat itu bersorak senang dalam hati.

Tiba-tiba Eldrick berhenti memegang berkasnya kemudian beralih kepala Seline. Ia berdiri dari duduknya lalu membopong tubuh Seline. Ia membawa Seline menuju kamar mereka, kamar mereka dan ruang kerja Eldrick tidak berjauhan oleh karena itu tidak ada yang melihat Eldrick membopong Seline seperti ini.

Eldrick menghempaskan tubuh Seline di atas tempat tidurnya, ia menindih Seline dan mengecupi lehernya kuat. Seline memejamkan matanya, ia meremas kuat sprei kasur ini, ia juga menggigit bibirnya kuat-kuat agar tidak mengeluarkan suara desahan.

Eldrick yang melihat itu tersenyum miring. "Menikmati, heh?"

Seline membuka matanya dan menatap manik mata Eldrick yang bewarna gold terang itu.

"Berhenti menggangguku, aku sedang bekerja," pinta Eldrick kembali berdiri dari kasur mereka.

"Kau marah?" tanya Seline duduk diatas kasur mereka.

"Tadi," balas Eldrick meninggalkan Seline yang menatap sebal Eldrick yanh sudah keluar.

"Bagaimana kalau kau buat dia cemburu, Seline?" ujar Anna menyeringai.

"Tidak. Aku tidak mau kapok membuatnya marah lagi," ucap Seline menggeleng-gelengkan kepalanya.

"Dasar pengecut, ayolah!" bujuk Anna yang membuat Seline berpikir berulang kali.

"Oke."

Anna tersenyum puas mendengar jawaban yang diberikan Seline. Cukup sudah harga dirinya yang terinjak, ia akan membalas dendam kepada Eldrick.

|-/-/-|

Kata Anna, ia harus mencari Ricky terlebih dahulu untuk membuat Eldrick cemburu. Seline akan mengajak Ricky berlatih dengannya di lapangan berlatih, lalu Anna akan mengambil alih tubuhnya untuk bertarung kemudian Seline kembali mengambil alih tubuhnya untuk akting nanti.

Childish Mate [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang