SENYUMAN tulus terukir di bibir Victoria. Tidak hanya itu, tangan Victoria bergerak meletakkan anak rambut Seline ke belakang telinganya dan setelah itu ia ikut berbaring di sebelah Seline yang menutup matanya itu. Catherine memalingkan wajahnya dan berusaha sekuat tenaga menahan tangisannya.
Alice berdehem agar menarik perhatian mereka semua yang ada di ruangan ini. "Baiklah, silahkan keluar. Aku akan memulainya," tegas Alice dengan wajahnya yang tidak bisa diekspresikan.
[-/-/-]
Seminggu sebelum kejadian
Eldrick mengusap wajahnya kasar setelah mendengar ucapan perawat yang menjaga Seline. "Keluar," perintah Eldrick dingin dan seperti tidak ingin diganggu.
Buru-buru perawat itu keluar bersama dengan Ryann dan Drake sebelum Eldrick benar-benar hilang kendali. Sementara itu, Victoria yang tadinya di luar langsung pergi sebelum ketahuan menguping.
Eldrick terduduk di sebelah Seline, kemudian menarik tangan Seline yang sangat dingin lalu mengecupnya lama. Matanya menatap wajah pucat Seline yang sedang tertidur tenang di atas ranjang ini seolah Seline sudah 'pergi'. Dengan segera, Eldrick menggelengkan kepalanya agar bisa menghilangkan pikiran anehnya itu. Eldrick yakin, Seline juga sedang berjuang untuk kembali. Eldrick yakin itu.
Meskipun begitu, mata Eldrick memanas saat menyentuh perut Seline yang semakin membesar itu. Rasanya Eldrick ingin sekali menggantikan posisi Seline, tapi ia tidak tau harus berbuat seperti apa. Eldrick benar-benar merasa hancur sekarang ini.
Tiba-tiba sebuah ide muncul di kepalanya. Dulu ia sempat melakukan trik ini kepada Ryann ketika ia sempat terluka parah ketika menyerang pack lain. Tangan Eldrick dengan gesit menyayat pergelangan tangannya. Saat darah menetes, Eldrick membuka sedikit mulut Seline agar darahnya masuk ke dalam mulut Seline.
Trik ini sempat berguna kepada Ryann, karena keesokan harinya Ryann kembali pulih. Semoga saja hal ini bisa berlaku kepada Seline juga. Semoga.
Tanpa Eldrick sadari, Alice yang melihat kejadian itu dari bolanya mengusap rambutnya kasar karena jika Eldrick sudah melakukan itu berarti pilihan terakhir yang tersisa. Alice memukul kepalanya berusaha menemukan cara agar bisa membantu Eldrick, tapi yang ada malah bayang-bayang Seline meninggalkan mereka.
Leo mengelus punggung Alice agar bisa menenangkannya, walapun Alice juga sepertinya ingin menangis. "Menangislah," tutur Leo sembari tersenyum lembut.
Tanpa berpikir dua kali, Alice memeluk Leo kencang dan menangis sejadi-jadinya. Mata Leo mengerjap berulang kali dan berusaha sadar bahwa ini bukan mimpi, tapi ia sedang tidak ingin merusak momen berharga ini. Perlahan Leo mengelus kepala Alice dan mengeluarkan kata-kata agar bisa menenangkan Alice.
"Tenanglah, pasti ada jalan keluarnya," ucap Leo mengatakan sejujurnya.
"Tidak, ini salahku. Kalau saja aku bisa—" Ucapan Alice terpotong karena Leo buru-buru meletakkan jari telunjuknya ke bibir Alice.
"Tidak, ini bukan salahmu. Kita sedang diuji oleh moongoddes," elak Leo juga berkata jujur.
Saat Alice hendak membantah, suara pintu terbuka terdengar. Ketika Alice melihat Drake yang masuk, buru-buru ia mendorong Leo agar menjauh darinya. Alice takut Drake salah paham, padahal hubungan mereka tidak ada apa-apa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Childish Mate [END]
LobisomemSikap Roseline yang kekanakan membuat semua orang kesal sekaligus gemas. Bagaimana menurut kalian jika ternyata Roseline yang kekanakan, ceroboh, bodoh dan lemah memiliki mate yang berbanding terbalik dengannya? PS : Baca aja dech, memang snipnosis...