16. Mereka Yang Menyebalkan

231 34 4
                                    

DOUBLE UPDATE! DISAYANG DONG AKUNYA.

— • —

          Sudah dua jam menempuh perjalanan dengan menggunakan bis. Rose sebisa mungkin menjauh dari Jakarta. Hari semakin sore, dan ia ingin benar-benar menghabiskan satu hari itu dengan bersenang-senang. Sendirian.

        Sekarang Rose sudah sampai ditempat tujuannya. Karena ia ingin sekali bermain ice skate, dan kebetulan ada tempat bermain salju yang baru dibuka di daerah Bekasi, maka ia pergi kesana.

      Sampai di Transnow World Juanda, Bekasi, Rose langsung membeli tiket untuk ia bermain selama dua jam. Entah apapun itu, Rose ingin menikmatinya.

       Rose membeli sarung tangan terlebih dulu sebelum bermain dengan salju. Ia juga memberi sebotol minum. Rose meletakkannya di pinggir, dan mulai memakai skate nya.

       Rose kesulitan menyeimbangkan badannya, tapi ia berusaha sebisa mungkin membiasakannya. Jika tidak ada yang mau membantunya atau sekedar menemaninya, maka ia akan melakukannya sendiri. Gadis itu merasa dirinya sudah cukup bisa. Ia sedikit mengayuh kakinya ke depan untuk mendapat dorongan lebih besar, tapi Rose hampir kehilangan keseimbangannya, kalau saja tidak ada seseorang yang menahan tubuhnya.

        Rose mendongak, hendak mengucapkan terima kasih, tapi ia urungkan. Karena dirinya terasa seperti terpaku di es. Matanya bergetar pelan karena terkejut. Hawa dingin langsung menyerang tubuhnya.

        "Hati-hati." kata itu keluar dari mulut yang menahan tubuhnya tadi. "Kalau lo jatoh, kali ini nggak bisa teriak minta ganti rugi untuk tulang ekor lo." dia adalah Daniel.

       "Ngapain lo disini?"

      "Jadi itu, ucapan terima kasih lo?"

      "Makasih." Rose tidak berniat bertanya lagi. Ia kembali ke pinggir untuk mengambil minumannya.

      "Gue lagi nggak ada kelas hari ini, jadi gue ke rumah nenek di Bekasi. Terus nemenin sepupu gue yang kecil, tuh disana."

      "Gue nggak nanya." jawab Rose cuek. Walau sebenarnya dia penasaran.

     "Tadi lo nanya."

Oh.

       Rose hanya diam.

      "Lo udah makan?"

      "Apa peduli lo?" Tanya Rose cuek. Dia terus meneguk minumannya, sampai tandas. Karena entah kenapa, mendadak dirinya merasa kepanasan.

       "Gue cuma nanya."

      "Gausah sok care sama gue." siapa yang tidak kesal dengan kalimat 'pura-pura perhatian' ? Apalagi dengan embel-embel 'sengaja, supaya gagal moveon.' duh.

       "Kali ini gue beneran. Gue tau gue salah. Sorry."

      "Udah ya, Niel. Lo nggak usah deket-deket gue lagi. Gue cukup udah ngejaga hati selama ini."

      "Gue nggak tau kalau lo beneran belum moveon."

      "Gausah dibahas."

      Pria itu diam. Kemudian seorang gadis kecil berlari kearah Daniel, sambil meneriakinya dan membawa sebuah boneka olaf.

      "Ooomm!!!" anak gadis itu tidak takut terjatuh diatas es. Dia langsung memeluk kaki Daniel.

      "Tadi disana aku ketemu temen baru."

     "Oh ya? Siapa namanya?"

     "Namanya Naura." kemudian mata gadis itu melirik kearah Rose, karena kikuk, Rose hanya tersenyum kecil.

Choco GranuleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang