Hari pertama tanpa Mark.
Oke, ini tidak begitu aneh. Arin masih memasakan sarapan untuk pria itu tadi pagi.
Siangnya Arin mencuci pakaian, menjemur nya, dan merapihkan rumah.
Sore nya Arin menyiapkan bahan makanan untuk dirinya sendiri.
Malam nya Arin makan malam sendiri, dan tidur sendiri.
🌼🌼🌼
Hari kedua, rasa nya aneh saat Arin terbangun tanpa Mark disebelahnya.
Pagi itu rasa nya aneh karena Arin membuat teh dan sarapan untuk dirinya sendiri.
Siangnya Arin membersihkan rumah dan melipat pakaian seperti biasa.
Sore nya Arin kembali menyiapkan bahan makanan untuk diri nya sendiri.
Malam nya Arin makan sendirian lagi.
"Oppa, aku rindu"
🌼🌼🌼
Hari ketiga semakin aneh. Arin semakin merindukan Mark.
Ia kembali melakukan rutinitasnya sendiri, dan akhirnya karena bosan Arin merapihkan halaman depan.
Menyapu, memotong dedaunan yang kering, menyirami tanaman.
"Oh aku baru melihatmu, bukankah ini rumah tuan Lee?"ucap seorang wanita paruh baya.
Arin tersenyum. "Halo, saya Arin. Istri Mark, saya baru pindah sebulan lalu, maaf belum menyapa Anda"
"Kau cantik sekali, tuan Lee tidak salah memilihmu. Kapan-kapan mampirlah ke rumahku, akan kubuat kue yang enak"ajak wanita itu.
Arin tersenyum sopan, tapi mata nya menatap lekat mobil sedan berwarna hitam yang terparkir di sebrang halamannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Perfect | Mark Lee, Choi Arin
Short StorySiapa kira Arin bisa menikah dengan seorang Mark Lee?? Disclaimer: mohon maaf apabila ada kesamaan dalam penulisan cerita entah sifat tokoh,latar tempat,visualisasi, atau hal-hal lain. cerita ini pure dari otak saya. 🙏🙏