Bonchap 1

2.8K 312 0
                                    


Ting nong!


"Iyaaa sebentar!!" pekik Arin sembari menaruh keranjang di sebelah mesin cuci.

Ia tergesa-gesa membuka pintu depan. Mark sudah berangkat kerja hingga hanya tinggal dirinya di rumah.

"Si— apa?"

"Hai, Arinn"







Mina.

Oke.






Arin menyiapkan minuman dan cemilan untuk Mina.

"Tumben eonni kemari?"tanya Arin ragu.

Mina tersenyum. "Kemari lah"

Lantas Arin duduk disebelah Mina dengan canggung.

"Menurutmu mana yang bagus?"tanya Mina sembari menunjukkan berbagai gambar dress pada Arin.

Arin dengan ragu menunjuk sebuah dress sederhana.

"Tidak terlalu simple?"tanya Mina lagi.

"Sesuatu yang sederhana bukannya bagus?"tanya Arin bingung.

Mina tertawa. "Baiklah, terserah kau"

"Memang untuk apa eonni?"

"Ini gaunmu untuk pertunangan ku nanti"jawab Mina.

"Pertunangan?"sahut Arin.

"Mark tidak memberitahu mu?"

Arin menggeleng pelan.

"Dasar si bodoh itu"caci Mina

"Ayo kalau begitu pilih dress yang lain saja. Suami mu bisa mengamuk kalau tau aku tidak memberi dress terbaik untuk istri nya ini"lanjut Mina.

Pipi Arin bersemu kemerahan.

"Bagaimana dengan ini? Mark akan mimisan melihatmu dengan dress ini"usul Mina sembari menunjukkan foto dress berwarna merah maroon, bagian atas nya off shoulder dengan bagian dada rendah.

Arin mengernyit. "Eonni aku rasa oppa tidak akan suka, terlalu seksi?"

"Kalau ini?" kali ini dress berwarna biru navy, bagian bawahnya model mermaid yang sangat pas.

"Eonni terlalu ketat, Mark oppa mungkin— "

"Kau terlalu mencintai suami mu itu, Arin. Oh astaga, yasudah yang pertama saja"keluh Mina.

Arin tertawa. Mungkin Mina memang hanya teman untuk Mark dan Mina (mungkin) juga teman yang baik untuk Arin.

Perfect | Mark Lee, Choi ArinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang