"Oppa, cepat lah!!" pekik Arin dari ruang makan.
Tangannya sibuk memasukan bekal makanan kedalam tas tas kecil.
"Arin, aku tak bisa menemukan jaketku!!"balas Mark dari dalam kamar.
Arin berlari kecil untuk menghampiri Mark. Membuat laki-laki itu membulatkan matanya dan menatap Arin dengan tajam.
"Apa yang aku katakan soal berlari?"tanya Mark dingin.
Arin terkekeh. "Iya iya maaf"
"Arin"panggil Mark datar. Ia khawatir sekali, kehamilan Arin sudah di bulan ke enam, perutnya semakin besar, tentu saja Mark khawatir.
"Jangan berlari karena aku bisa jatuh dan membahayakan bayi kita dan diriku sendiri— benar kan?"tanya Arin.
Mark tersenyum tipis lalu mengecup pipi Arin. "Gadis pintar"
Arin terkekeh. "Jadi jaket apa yang kau cari? Begini saja sudah tampan kok"
Mark sendiri memakai kaus putih dengan celana berwarna cream, senada dengan dress Arin yang berwarna cream.
"Jaketku yang kau belikan minggu lalu"jawab Mark.
Arin berjalan kearah lemari dan mulai mencari Jaket Mark, Ia bahkan menemukannya dengan cepat.
Jaket berwarna coklat susu.
"Nah"ucap Arin sembari membantu Mark memasangkan Jaketnya.
"Terimakasih"kata Mark sembari mencium kening Arin dengan hangat.
Arin tersenyum dan Mark membalasnya dengan senyum yang manis.
"Ayo, kita kunjungi Ibu dan Ayah, dan pergi piknik, nanti cuaca nya bisa terlalu panas"ajak Mark.
Ibu dan Ayah yang Mark maksud adalah orangtua Arin, mereka memutuskan untuk mengunjungi makam kedua orangtua Arin karena memang sudah lama Arin tidak kesana.
Mark juga sengaja mengajak Arin piknik diluar, mereka hampir tidak pernah menghabiskan waktu diluar rumah, jadi Mark pikir Arin butuh banyak udara segar.
Semua karena Mark benar-benar mencintai Arin sepenuh hati nya. Dan begitupun dengan Arin.
ㅡㅡㅡㅡ
Udah loh ya beres
KAMU SEDANG MEMBACA
Perfect | Mark Lee, Choi Arin
Short StorySiapa kira Arin bisa menikah dengan seorang Mark Lee?? Disclaimer: mohon maaf apabila ada kesamaan dalam penulisan cerita entah sifat tokoh,latar tempat,visualisasi, atau hal-hal lain. cerita ini pure dari otak saya. 🙏🙏