Dihari keempat itu, setelah selesai sarapan dan merapihkan rumah Arin memutuskan untuk pergi keluar.
"Mobil itu masih disana"gumam Arin.
Ia berusaha mengacuhkannya dan langsung berjalan pergi.
Semalam, Ia mencari-cari tahu tentang daerah ini dan menemukan ada pasar tradisional, Arin akan kesana dan membeli bahan makanan.
Biasa nya saat ada Mark akan ada orang yang mengisi kulkas mereka, tapi Mark tetap saja memberi Arin uang minggu-an yang banyaknya sama seperti gaji Arin 2 bulan.
Arin mencoba berbagai makanan jalanan dipasar itu.
"Bibi ini enak sekali"ucap Arin saat mencoba tteokbokki dan kimbap kecil dipasar.
"Benarkah? Gadis cantik ini memuji masakanku, jadi ini bonus untukmu"bibi penjual itu memberi Arin segelas cup kertas berisi gorengan yang diberi kuah tteok.
"Terimakasih"ucap Arin.
Ia kemudian membeli berbagai bahan makanan.
"Apa besok aku buatkan cookies untuk Oppa?"gumam Arin.
Lantas Arin juga membeli bahan-bahan kue.
Arin juga membeli beberapa pasang baju dengan uang simpanan nya.
Tanpa sadar ada yang mengikutinya sejak keluar rumah.
Tolong dukung cha junho quuuu
KAMU SEDANG MEMBACA
Perfect | Mark Lee, Choi Arin
Short StorySiapa kira Arin bisa menikah dengan seorang Mark Lee?? Disclaimer: mohon maaf apabila ada kesamaan dalam penulisan cerita entah sifat tokoh,latar tempat,visualisasi, atau hal-hal lain. cerita ini pure dari otak saya. 🙏🙏