Arin menuruni tangga untuk menemui Yoona.
"Ibu, apa Oppa sudah makan?"tanya Arin
"Dia tidak mau makan sejak pagi. Obat juga belum"jawab Yoona.
"Oh, Arin sudah kembali"suara Donghae.
Arin menundukan badannya. "Ayah maaf merepotkan"
"Tidak tidak, aku tahu suatu saat kau pasti menyerah dengan sifat Mark. Maafkan anak ayah itu yah?"ucap Donghae enteng.
Arin tersenyum tidak enak.
"Ayo, ayah ingin berbicara dengan menantu ayah yang cantik ini"kata Donghae.
Akhirnya Arin, Donghae, dan Yoona duduk di ruang tengah.
"Kau tahu saat pertama kali istriku memberi tahu ku bahwa anak sulungku menyukai seseorang, aku senang sekali. Mark sangat kaku sejak kecil, dia hanya bicara jika penting, aku sempat khawatir Ia tidak akan menikah, kami merancang beberapa perjodohan tapi Mark selalu menolaknya itu sebabnya aku senang sekali mengetahui fakta anakku menyukaimu. Aku minta maaf tapi aku memang mencari tahu tentang dirimu, aku kaget sekali saat tahu kau anak dari Siwon, playboy univ kami itu sangat beruntung memiliki anak secantik dirimu"jelas Donghae.
Arin tersipu.
"Maaf ya kami berbohong soal perjanjian itu. Sebenarnya pernikahan kalian permintaan Mark sendiri"kata Donghae.
"Apa?" tanya Arin memastikan.
Donghae tersenyum
Flashback.
"Mark, kau menolak perjodohan ini lagi?"tanya Donghae di meja makan saat makan malam itu.
"Hmm"jawab Mark
"Mark hyung menolak terus, kalau begitu cari kekasih sana"cibir Jeno.
"Jeno tidak boleh begitu"tegur Yoona.
"Kalau Herin saja kau tolak, kau mau yang bagaimana? Mark kau harus menikah— "
"Ayah, aku menyukai seseorang. Apa ayah mau melamarnya untukku?"potong Mark.
Prangg.
Jeno menjatuhkan sendok yang dipegangnya.
"Hyung ini benar-benar dirimu kan?"tanya nya clueless.
"Jeno! Makanannya jadi kemana-mana"pekik Yoona.
"Ibu! Sesuatu terjadi pada Mark Hyung!"pekik Jeno.
"Ayah, gadis yang Mark hyung sukai cantik sekali lhooo"sahut Jisung dari dapur, Ia membawa sepiring penuh buah-buahan.
Jisung pernah melihat Mark tengah tersenyum sendiri karena sebuah foto seorang gadis.
Sedangkan Donghae menggulum senyumnya.
Flashback end.
"Nuna! Senang melihatmu kembali. Kau tahu hari itu aku terkejut sekali"sambar Jeno.
"Nuna nuna, dulu aku sering sekali melihat Mark hyung tersenyum sambil melihat foto Nuna"lanjut Jisung.
Arin tersenyum. "Kalian baru pulang?"
Kompak, Jisung dan Jeno menganggukkan kepalanya.
Sampai suara bantingan barang membuat mereka terlonjak.
"Oppa!"pekik Arin saat sampai dikamar Mark.
Darah mengalir deras dari punggung tangan Mark.
"A-arin"gumam Mark tak percaya.
Arin berlari kearah Mark, Ia menggunakan lengan sweaternya untuk menutup darah Mark. Tidak peduli darah memenuhi pakaian nya.
"Dasar bodoh"ucap Arin sembari menahan tangis.
ㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡ
Oll kalian klo aku kasih cerita anak sma modelan thank u, next lgi mao ga???

KAMU SEDANG MEMBACA
Perfect | Mark Lee, Choi Arin
Historia CortaSiapa kira Arin bisa menikah dengan seorang Mark Lee?? Disclaimer: mohon maaf apabila ada kesamaan dalam penulisan cerita entah sifat tokoh,latar tempat,visualisasi, atau hal-hal lain. cerita ini pure dari otak saya. 🙏🙏