BRIANIA
"Gue tahu Nia.Lo gak berharap gue yang jadi king nya.Gue tahu,hati lo cuman buat Brian.Tapi salah kah gue minta lo tersenyum kearah orang-orang tadi?apakah permintaan gue terlalu besar?gue minta itu bukan berarti gue minta lo jadi pacar gue.Lo salah,lo nyiksa diri lo sendiri."
Nia menundukkan kepalanya dalam.Rasa sesak di dada muncul kembali saat Ilham menyebutkan nama Brian.
"Jangan siksa gue Ilham.Gue bahagia dengan hidup gue yang sekarang.Lo gak tahu apa-apa!jangan ikut campur."cergah Nia menatap Ilham yang duduk disampingnya.
"Please..forget me.."lirih Nia teramat lirih.
Ilham tersenyum dan mengacak rambut Nia pelan lalu ditepuknya kepala Nia lembut."Gue paham.Gue akan jauhin lo,"
Nia mengalihkan pandangannya.
"Tapi ingat Nia,gue siap siaga saat lo membutuhkan gue."Ilham tersenyum manis dan hangat.
Nia kembali menatap Ilham sendu."Jauhi gue,gue gak mau kalau lo merasa menjadi pelampiasan gue,Ilham."
Ilham tersenyum hangat lalu menggenggam tangan Nia lembut.
"Lo boleh tolak gue sebagai pacar lo.Tapi jangan tolak gue sebagai sahabat lo.Sahabat yang akan membantu lo di saat titik kerapuhan,sahabat yang akan bahagia saat lo dipuncak kebahagiaan."
"Gue ngerasa gak adil Ilham.Menurut gue sama aja,rasa sayang lo akan menambah.Gue gak bisa membalas cinta lo.Gue gak mau yang pada akhirnya lo sakit hati."Jelas Nia.
Bibir Ilham berkedut geli.
"Itu namanya lo mau jadi sahabat gue.."Ilham menyentil hidung Nia gemas.Nia hanya mengerjapkan matanya lucu.
"Kenapa?"
"Lo gak mau gue patah hati.Itu namanya lo sahabat gue.Sahabat siapa sih yang mau kalau temennya sakit hati?"jawab Ilham.
Nia menghembuskan nafas pelan.
"Okay.Lo keras kepala banget ya!oke kita jadi sahabat atau teman apalah itu.Gue gak tanggung jawab kalau rasa cinta lo makin besar dan gak terbalas!"final Nia jengah berdebat.
Bibir Ilham menyungginggkan senyum.
"Oke."
BRIANIA
"Gila!parah!"
Aura mendumel tak jelas.Lalu matanya menangkap sosok Nia yang duduk di kursi taman belakang dengan mata yang terpejam,jangan lupakan earphone yang menyumpal telinganya.
"Tuh anak ngebo?"gumam Aura sendiri,ia mengangkat tangannya dan melihat jam di pergelangan tangan.
"Dicariin juga,malah tidur disini"gumam Aura sambil berkecak pinggang.
"Sabar Aura.Kalau sabar disayang Alex,eh disayang Allah."
Aura duduk disamping Nia dan menepuk pelan pipi gadis itu."Woi bangun woi"bisik Aura,Nia menggeliat kecil.Perlahan tapi pasti,Nia membuka matanya.
"Apa?"tanya Nia the point.
"Gue lihat,lo belakangan ini Broken Heart banget ya."
Nia mengernyit,merasa tak paham dengan perkataan gadis galak disebelahnya ini.
"Maksud?"
Aura menghela nafas pelan."Iya!lo galau terus setelah gak ada Brian.Ingat perkataan gue kemarin ya Nia.Buka hati buat orang yang baru gak ada salahnya."
"Bisakah hati ini terbuka lagi setelah ditinggal pergi?".
~~•~~
Holaholaholahola
HIHIHIHIHI.
Siapa yang nunggu endingnya?chapter selanjutnya ending loh:)bodo lah kalau kecepetan.Menurut gw buat apa diperpanjang lagi?kalau konfliknya udah kelar?
Yang pasti,udah kebayang dong endingnya sad or happy:)
With love,
Dhfputtii
KAMU SEDANG MEMBACA
BRIANIA
Teen FictionSaat Brian mulai membalas perasaan Nia, ada rahasia yang terungkap diantara dia dan gadis itu. Terbongkarnya rahasia tersebut membuat Nia sakit hati, lalu memilih untuk memutuskan hubungan mereka.