BAGIAN DUA PULUH LIMA: PENGKHIANATAN

179 16 0
                                    

"Eh Nia ulang tahun loh Lusa ini!"

Brian melebarkan matanya mendengar pernyataan Nasyifa.

"Beneran lo?"tanya Brian yang membuat Nasyifa memutar bola mata malas,"Apa sih gunanya bohong?".

Brian menyengir lalu menatap serius Nasyifa.

"Bantu gue buat bikin party di acara ultah nya Nia.Gue rasanya mau bikin suprise deh!"

"Adududu romantis bet sih lo!"seru Nasyifa kelewat alay.

"B aja kali"ketus Brian lalu memainkan ponselnya.

"Hedehh!gue mah bego,bicara ama orang yang sebelas dua belas sama es batu!"

BRIANIA

Mata Nia memanas melihat adegan yang didepannya ini.Terlihat jelas saat Brian memeluk cewek lain dihadapannya.

Nia memejamkan matanya sejenak dan air bening langsung meluncur turun membasahi pipi Nia.Tangannya terkepal kuat,dadanya sesak dan nafasnya memburu.

"Jahat ya lo nge khianatin gue!".

Tak bisa bertahan lama,Nia langsung membalikkan badannya dan pergi dari hadapan dua sejoli yang sedang berpelukan itu.

Pikirannya hanya sahabatnya,tempat berbagi suka dan duka.

"Fara,gue..."

Nia tak bisa melanjutkan perkataannya dan menghambur ke pelukan Fara.Fara terkejut dan mengelus punggung Nia.

"Kenapa?"tanya Fara.

"B..Bri..Brian"

Fara mengernyit,"Brian?kenapa?".

"B..Brian se-selingkuh"

Mulut Fara terbuka lebar yang membuat tangisan Nia lebih kencang.Isakannya pun lebih keras dibandingkan yang tadi.

"Jangan bohong deh lo!"ucap Fara yang membuat Nia menggeleng.

"Buat apa sih gue bohong?"tanya balik Nia.

Fara melepas pelukannya dan menatap Nia."Kali aja lo salah paham gitu".

"Mereka pelukan,apa salah gue cemburu?"tanya Nia sesegukan dengan tangisnya.

Fara menuntun Nia menuju Nasyifa dan Aura yang sedang bergurau di pinggir kelas.

"Eh kenapa?"tanya Aura saat melihat ekspresi Nia.Matanya sembab dan hidungnya memerah.

"Nia..elo kenapa?"ucap Nasyifa khawatir juga.

Fara menceritakan semua kisah yang diceritakan Nia tadi.Sepanjang kisah,Nia hanya menangis mendengarkan.

BRAK!

Aura menggebrak meja dengan mata yang berapi-api."Brian munafik!"serunya marah.

Nasyifa mengelus lengannya untuk memberi kesabaran pada Aura.

Aura hendak maju namun tangannya dicekal oeh Nia.Aura menatap Nia yang sedang menggelengkan kepalanya.

"Jangan please.."mohon Nia.

BRIANIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang