BAGIAN SEMBILAN: GUE MAUNYA LO

260 21 0
                                    

"Jangan salah paham"suara Brian menghentikan langkah Nia.

Nia membalikkan badannya,Brian pun melangkah untuk lebih dekat dengan Nia.

Brian sedikit membungkuk dan membisikkan sesuatu ditelinga Nia.

"Yang Menarik kalah sama yang terbaik."

Deg.

Rasanya jantung Nia berkali-kali lipat dengan perkataan Brian tanpa harus mengetahui siapa orang yang Brian maksud.

Jody dkk juga sedang memperhatikan itu karena mereka baru saja datang dan disambut hangat oleh Brian dan Nia.

"M-maksud lo?"tanya Nia dengan suara pelan.Brian menjauhkan kepalanya dari telinga Nia dan berdiri tegak.

"Gue gak suka sama Zaskia"ucap Brian terang-terang an.

"Gue cuma nolongin Zaskia aja"sambung Brian sambil tersenyum tipis kepada Nia.

"Mau lo apa?"tanya Nia dengan suara pelan,hampir dengan cicit an.

"Gue mau nya elo"sahut Brian lalu pergi dari hadapan Nia yang masih menatapnya dengan bengong dan dihiasi pipi yang bersemu merah.

"Dia suka gue 'kah?"batin Nia sambil menunjuk dirinya sendiri.

Nia diam dengan otak yang masih mencerna perkataan Brian.Lalu ia menggeleng takjub,"Gila aja".

BRIANIA

Fara sedang menikmati susu hangat di belakang sekolah.Sambil membaca buku kimia yang selalu dibawa nya kemana-mana.Senyap adalah kondisi di taman belakang sekarang.

Fara menyibukkan diri dengan berbagai tugas ataupun pelajaran,guna menghilangkan pikirannya tentang Ikshan walaupun sejenak.

"Ehm.."

Suara yang membuat Fara menoleh dengan posisi gugup.Matanya melotot saat Ikshan berdiri disampingnya.

Tanpa izin,Ikshan duduk disamping Fara dengan tatapan menuju ke arah depan."Lo belakangan ini nge hindarin gue?"tanya Ikshan tanpa menatap Fara.

Fara gelagapan hendak menjawab apa,"Anu..em..".

"Be..bentar lagi try out.Aku mau belajar"elak Fara sambil membaca bukunya lagi.Namun pikirannya gelisah gugup.

"Yakin?ini jawabannya?"tanya Ikshan memandang Fara lekat yang membuat gadis iti salah tingkah.

Ikshan memperdekat jarak mereka hingga hembusan nafas masing-masing terdengar."Ka..kamu ma..mau ngapain?"tanya Fara.

"ASTAGA!PAGI-PAGI UDAH MAU CIUMAN AJA!"celetuk Aura dengan suara menggoda.Dengan segera Fara mendorong dada Ikshan.

"Apa yang lo lakuin Ikshan!"geram Ikshan dalam hati.

"Mampus deh gue!"batin Fara.

Fara segera berdiri dan beranjak dari sana tanpa berkata sepatah kata.Fara juga meninggalkan Aura dengan tatapan menggoda nya.

Pipi Fara bagai kepiting rebus saat ini.

Detik kemudian Aura menyusul Fara.

Dan menyisakan Ikshan sendirian.

Ikshan menjambak rambutnya frustasi,"Gak boleh lo lakuin itu lagi Ikshan!!"

"Kalau Fara jauhin gue?gimana ini ya Tuhan!"

BRIANIA

"Kantin lah..!"ajak Aura.

Nia mengangguk,"Ajakin mereka-mereka juga"ucap Nia.Yang dimaksud Nia adalah Nasyifa dan Fara.

"Fara,Nasyifa kantin!"teriak Nia.Nasyifa dan Fara mengangguk dan pergi beriringan ke kantin.

"Gimana tentang Alex Ra?"tanya Nasyifa memecah keheningan diantara mereka yang sedang menuju kantin.

"Ya gitu-gitu aja."sahut Aura malas saat tersinggung soal Alex.Kejadian kemarin membuat Aura malas berdekatan dengan Alex.

"Biasa?maksud lo?"tanya Nia tak paham.

"Gak ada perkembangan"jelas Aura.Mereka semua mengangguk paham."Eh btw!"

Nia,Nasyifa dan Fara menatap Aura."Kenapa?"tanya Nia dan Nasyifa serentak,namun Fara diam dengan jantung yang berdebar,sudah diduga Aura akan membahas kejadian pagi tadi.

"Fara ke gap mau dicium sama Ikshan!"sambung Aura dengan tatapan menggoda.Sementara Fara memejamkan matanya kesal dengan mulut yang menyumpah serapah i Aura.

"What!"pekik Nasyifa dan Nia serempak."Seriusan lo?!"tanya Nia dan Nasyifa serempak (lagi).

"Apa coba faedah nya bohong?"tanya balik Aura.

"Astagfirullah dedek Fara.Bibirnya gak perawan lagi!"ejek Nia memanas-manasi Fara.

"Apaan sih!gue gak dicium kok!"elak Fara membela diri.

Nia diam tak berkutik saat pasukan Brian juga memasuki kantin.Tentu Nia diam karena pertama kali yang Brian lihat adalah Nia.

"Maksud lo apa sih?!"

~~•~~

BRIANIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang