Beberapa tahun kemudian...
"Papa bangun!!"
"aapapapapapapapa!"
Kevin menatap adiknya yang masih memanggil Alex walaupun bahasanya belum lancar dan fasih.
"Papa nya gak mau bangun dek. Gimana nih?"tanya Kevin sambil mengangkat adiknya kedalam gendongannya.
Bocah perempuan itu menyentuh pipi Kevin yang membuat anak kecil kelas 3 sd itu tertawa.
"Gemesin banget sih adik aku."
Adiknya, Aya hanya tertawa renyah sesekali mencium pipi Kevin penuh penekanan yang membuat Kevin tertawa lagi.
Aya juga ikut-ikutan tertawa dengan tawa khas bayinya. Hinggalah kamar itu penuh dengan tawa mereka berdua.
"Hmm...apaan nih pagi-pagi udah ribut aja.."Alex mengusap punggung Aya yang berada di atas perutnya dengan mata yang terpejam.
"Papapapa!!"panggil Aya dengan riang sambil mencium pipi Alex.
"Kenapa?"tanya Alex dengan mata yang setengah terbuka. Karena pria itu masih mengantuk.
"Papa ayo bangun, katanya mau ke gunung!"kini Kevin menambahi.
Alex mendesis pelan lalu membuka matanya dan menatap Kevin.
"Masih pagi Nak." ucap Alex setengah hati lalu memejamkan matanya lagi.
Aya diam sambil menatap Kevin dan Alex yang berbicara.
"Tapi Pa, Mama muntah-muntah terus dari tadi." curhat Kevin yang membuat mata Alex terbuka sempurna.
"Mama dimana?" tanya Alex panik sambil memeluk punggung Aya yang berada diatas perutnya.
"Mama dikamar mandi Pa!"jawab Kevin.
Dengan segera Alex meletakkan tubuh Aya diatas ranjang dengan hati-hati, lalu pria itu menatap Kevin.
"Jagain dede Aya dulu ya. Papa mau ke Mama."
Kevin menganggguk dengan senang hati.
"Wah gawat nih, bisa-bisa bini gue ngisi lagi." gumam Alex sambil melajukan jalannya kearah kamar mandi.
~~
"Kamu kenapa?" tanya Alex sambil menyentuh pipi Aura yang pucat.
Aura menggeleng lemah.
"Kata Kevin kamu muntah-muntah."ujar Alex yang diangguki oleh Aura.
"Aku takut,"ucap Aura pelan.
Alex yang mengerti ucapan Aura langsung mengusap punggung istrinya itu.
"Gakpapa. Berarti rezeki yang diberiin Allah buat kita."nasihat Alex sambil mengusap kepala Aura.
Aura mendongak untuk menatap Alex. "Aya masih kecil, Kevin aja belum kelas 6 sd. Masa mereka punya adik lagi?"tanya Aura.
Alex mengusap lengan Aura. "Gakpapa, selagi kita bisa bagi perhatian ke mereka? Gapapa kan?" Alex tersenyum menenangkan untuk Aura.
Aura hanya mengangguk dengan wajah lesu.
"Makan yuk, kamu pasti belum makan kan?"tanya Alex yang hapal karena Aura pasti menunggu nya bangun dulu baru makan bersama.
"Tapi kalau makan nasi aku mau muntah lagi."
KAMU SEDANG MEMBACA
BRIANIA
Novela JuvenilSaat Brian mulai membalas perasaan Nia, ada rahasia yang terungkap diantara dia dan gadis itu. Terbongkarnya rahasia tersebut membuat Nia sakit hati, lalu memilih untuk memutuskan hubungan mereka.