EPILOG

308 19 10
                                    

Apa yang kamu inginkan?ini kan yang kamu inginkan.Kamu menginginkan ku untuk patah hati karena sikapmu?

~EPILOG~

"Nia!"

Nia mengentikan langkahnya.

"Apa?"tanya Nia.Fara menyengir,

"Lo mau ikut gak acara reouni sama temen-temen?"tanya Fara.Nia menatapnya sekilas lalu mengangguk.

"Syukur deh.."

"Dimana kita reuni nya?"tanya Nia menghentikan langkahnya dan menatap Fara sepenuhnya.

"Hmm...Kita reuni di Sma"jawab Fara ragu lalu menatap Nia was-was.

"Lo gak ada jadwal kedokteran kan?"tanya Fara dengan suara pelan.Nia tidak menjawab,detik kemudian dia menganggukkan kepalanya.

"Iya,kayaknya gak ada sih."jawab Nia menatap Fara lagi.

"Bagus deh kalau gitu,"

Fara menatap serius Nia.Yang ditatap merasa risih dengan tatapan serius itu."Apa?"tanya Nia.

"Brian kembali ke Indonesia."

Nia meneguk ludahnya,mulai dari kemarin ia menghindari Brian.Telepon dan SMS nya saja tidak dibaca Nia.Handphonenya penuh notifikasi dari Brian semua.

"Gue tahu."

Fara menghembuskan nafasnya pelan."Lo gak ada niat nyamperin dia,gitu?"tanya Fara heran.

"Gue cuman masa lalunya Ra.Gue gak mau mengganggu kebahagian keluarganya."sahut Nia lalu tersenyum miris.

"Keluarga?"beo Fara.

"Apa hubungannya sama keluarga Brian?".

BRIANIA

"Noh ketemu juga kan lo!gue kira lo gak datang!"pekik Nasyifa lalu berhambur kepelukan Nia.Nia tertawa bahagia setelah lumayan lama tidak bertemu dengan Nasyifa.

"Gimana?betah di Negara Orang?"tanya Aura sekaligus menyindir Brian yang baru saja datang waktu itu.

Nasyifa menggeleng,"Gue lebih suka disini.Karena yang gue suka itu kalian,keluarga gue."

Nia menatap Aura dan menggeleng.Tandanya ia tidak mau membuat keributan gara-gara masalah pribadi.Tentu harus profesional membagi masalah.

"Tenang gue gak macam-macam kok"bisik Aura yang membuat Nia bernafas lega.Nia mengangguk lalu mencuri pandangan kearah Brian yang sedang menatapnya.

"Kamu kok aku telepon gak diangkat?sms juga gak dibalas?kenapa?"tanya Brian heran dengan sikap Nia.

Nia tersenyum getir."Belum sadar dia ya?"batin Nia.

"Eh?aku sibuk."

"Kemarin,kamu juga pulang duluan.Katanya mau mengobati luka aku."ucap Brian kecewa.

"Kan istri kamu datang waktu itu,"jawab Nia.Semua keadaan yang ricuh kini hening dan menegang.Semuanya menatap Brian.

Istri?

Setelah itu,Nia tak mengatakan apa-apa lagi.Ia beranjak dan permisi ke toilet meninggalkan keadaan yang memanas karena ucapannya.

BRIANIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang