BAGIAN DUA BELAS: DIBAWAH HUJAN

257 19 0
                                    

Pagi ini,hujan membasahi bumi.Semua orang beramai-ramai untuk berteduh.Sama halnya dengan perempuan rambut kuncir dua itu.

Nasyifa sedang duduk menunggu hujan reda.

"Nasyifa.."panggil seseorang tepat disamping Nasyifa.Nasyifa menoleh dan melihat Rona sedang bersama Sean.

"Kok hidup gue makin miris ya?"batin Nasyifa tersenyum nanar.

"Ro..Rona,kamu ngapain disini?"tanya Nasyifa berbasa-basi untuk menghindari suasana canggung yang dipastikan akan melanda mereka.

"Gak,aku habis lari pagi aja sama Sean"sahut Rona dengan tersenyum.Nasyifa bungkam,detik kemudian Nasyifa tersenyum pedih.

"Kamu sendiri,ngapain kesini?"tanya Rona yang dipastikan hanya basa-basi.

"Emm..aku habis-"

"Gue pinjam payungnya"pinta Sean menyewa sebuah payung pada seseorang.Kemudian Sean menatap Nasyifa dan Rona bergantian.

"Mau pulang atau nginap disini?"tanya Sean yang diakhiri dengan kekeh-an.Rona ikut terkekeh,Nasyifa meresponnya dengan senyum tipis.Dipastikan senyumnya adalah fake smile.

"Ayo,kamu mau ikut?"tanya Rona.Nasyifa cepat menggeleng.

"Aku tunggu hujan reda aja"sahut Nasyifa sambil tersenyum meyakinkan.

"Hujannya gak bakal reda,lebih baik lo ikut kita"celetuk Sean dengan nada dingin.Nasyifa tersenyum miris padanya,"Gue bilang gak usah.".

Sean menarik paksa tangan Nasyifa,saking kuatnya menarik,Nasyifa menjadi didalam pelukan Sean.

Rona yang melihat kejadian itu hanya tabah.

Nasyifa engga berpaling,karena pelukan Sean itu nyaman dan hangat bagi Nasyifa.Pelukan yang ia rindu,tak bisa dilepasnya begitu saja.

Begitupun dengan Sean,tak mau melepas dekapannya pada Nasyifa.Ia sangat merindu dengan gadis mungil itu.

"Kenapa peluk-peluk an nih?"tanya Sean melerai pelukannya dan menaikturunkan alisnya.Tak dapat dipungkiri,bibir Nasyifa melengkung sempurna.Dia tersenyum.

"Gue kangen sama lo.."bisik Nasyifa tepat di telinga Sean yang mengundang senyum hangat dari Sean.

"Gue cinta sama lo.."

BRIANIA

Sementara itu,gadis bertubuh tinggi sedang mempertimbangkan sesuatu."Mandi hujan atau enggak?".

Dia,Nia.Hari ini hari Minggu,Nia ingin sekali mandi hujan.Karena sudah lama Nia tidak mandi hujan.Bodo amat jika ada yang mengejeknya dengan kata 'bocah'.

"Bih baik gue mandi ujan aja.Segerr"gumam Nia.Nia pun langsung maju keluar rumah dan berteriak ria di bawah derasnya air hujan.

Sangat senang,itulah yang dirasakan Nia.Walupun Nia sudah dewasa,namun masa kecil lah yang menjadi masa terindah bagi Nia.

Nia berlari-lari dibawah hujan.Sambil menutup matanya agar menikmati rasa senangnya itu.Taklama kemudian,kepala Nia menyentuh benda.Nia segera membuka matanya dan yang pertama kali dilihatnya adalah...


































Cie penasaran































Lagi!lagi!



















































Masih bernafas kan?

































Satu





































Dua








































Tiga

















Deg.

"Papa!"teriak Nia langsung menyambar ke pelukan sang papa.Akhirnya,papanya pulang juga.

"Kamu ngapain nak,mandi hujan.Nanti sakit loh"ucap Papa nya menasehati.

"Bosan pah,lebih baik papah ajak mamah buat mandi hujan juga."Nia mengakhiri perkataannya dengan cengiran.

Papanya mengelus rambut Nia.

"Ayo masuk"ajak sang Papa.Nia mengangguk namun tetap setia didalam pelukan papanya.

"Mama!"teriak Nia.Tak lama kemudian mama Nia muncul.

"Kamu ini ya bande-"

"Kamu!"ucap Mama Nia dengan sedikit berteriak pada papa Nia."Mah ijinin Nia sama papa masuk dulu.Dingin mahh"pinta Nia dengan wajah memelas.

Mama Nia membuka pintu lebar,hingga Nia dan papanya bisa masuk.

"Aku kira kamu lupa sama anak kamu"ejek mama Nia dengan senyuman tipis."Nia anak aku.Dan aku gak bakal pernah lupain Nia".

BRIANIA

"KADAL!"teriak Jody saat Ikshan selesai bercerita tentang perjodohan yang direncanakan papanya.

"Terus lo ninggalin Fara,gitu aja?"tanya Alex sambil memakan kacangnya.Ikshan mengacak rambutnya frustasi.

"Gue cinta sama Fara.."lirih Ikshan.

"Allah udah atur yang terbaik buat kalian"celetuk Brian yang dihadiahi anggukan dari Sean,Alex dan Jody.

"Eh btw,kabar lo sama Nia gimana Bri?gue lihat belakangan ini lo sering sama Nia."tanya Sean.Brian hanya menatapnya datar.

"Lo suka sama Nia?"tanya Jody.

Brian mengangkat bahunya,"Gue gak suka sama dia".

"Gue gak cinta sama dia"

"Perlakuan gue ke dia semata-mata aja"

"Karena gue.."

"Suka sama..."

"Aura..."

Alex menganga dengan pernyataan Brian."Maks...maksud lo?"tanya Alex gugup.

"Gue suka sama Aura.Gue bilangin sekali lagi,gue suka sama Aura.Gue deketin Nia buat deket sama Aura,eh ternyata ngejauhin gue ."Jelas Brian panjang lebar.

"Jahat lo.."tutur Alex terang-terang an.Bagaimana Bisa?Brian mendekati Nia tapi targetnya Aura?.

Alex hanya diam tak menanggapi.

"Gue harap,lo gak suka sama Aura".

~~•~~

Brian jahat😢.

Btw chapter ini gak ada scene BriaNia yak?!

Sabar yaw:)

Salam manis dari
:Dhfpt❤

BRIANIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang