BAGIAN ENAM: TRAGEDI SUPERMARKET

251 20 0
                                    

"Nia beliin Mama Mie instan di Supermarket dong!mau masakin kamu Mie nih!"

Mata Nia berbinar,"Beneran Ma?!".

"Iya cepetan sana!"

"Siap bu negara!"ucap Nia semangat lalu mengancungkan jari jempolnya keudara dengan semangat.

Nia mengambil jaketnya dan mengambil kunci motor."Nia berangkat,".

BRIANIA

"Antriannya panjang banget lagi!pegal gue nih"gerutu Nia kesal saat mengantri.

"Untung aja ya kemarin tuh luka nya ga banyak-banyak banget.Kalo mama tau pasti udah di marahin"gumam Nia sambil menyapu keringatnya yang didahi menggudangan punggung tangannya.

Nia mengeluh kesal,bagaimana bisa kasir yang berada beberapa meter dari nya itu sangat lambat untuk menghitung.

"Pokonya gue habis ini gak mau beli di supermarket ini!"gumam Nia kesal.

Setelah giliran Nia,namun ada seseorang yang menerobos antrian.Artinya ada orang yang mengambil posisi Nia.

"Eh saya-"Nia hendak marah tapi ucapan marahnya terpotong saat melihat aura datar dari lelaki yang didepannya ini.

"Jody!"pekik Nia.

"Eh Nia,maaf ya gue nerobos.Soalnya gue buru-buru.Nanti ada Singa marah lagi"bisik Jody yang membuat dahi Nia berkerut penuh tanda tanya.

"Maksud Lo?"tanya Nia tak paham.

"Iya Br-"

"Woi cepetan napa yang didepan!"protes seorang pembeli yang membuat Nia dan Jody menoleh.

"Maaf pak,nanti gue jelasin"ucap Jody langsung membayar ke kasir dan beranjak pergi menyisakan Nia dengan dahi bergelombang.

"Aneh banget sih tu anak!"

Nia tak habis pikir dengan kelakuan Brian dan teman-temannya.Absurd tapi dingin,aneh.

"Makasih ya mbak nanti kalok jualan jangan lama-lama entar pelanggannya kabur semua"bisik Nia diakhiri dengan cengirannya.Si Mbak penjaga kasir hanya melihatkan senyumannya.

Nia keluar dari supermarket membawa kantongan plastik yang berisi Tiga mie instan.

Namun pandangannya terhenti pada Brian dkk sedang mengobrol dengan Ikshan,Jody,Alex dan Sean.

Ya walaupun Ikshan kelihatan merespon candaan mereka dengan senyuman tipis tanpa bicara.

"Eh Nia!"panggil Jody sambil melambaikan tangannya kearah Nia.

"E-eh"

Nia melangkah berat menuju Jody dkk.Gugup sekali bagi Nia saat dipanggil Jody yang harus mau bergabung dengan Brian juga.

"Ya?"tanya Nia

"Ada yang pengen Brian bicarain ke elo".

Nia mengerjapkan matanya berkali-kali.

"Aduh gimana ini Aura,Fara,Nasyifa gue butuh kalyannn!!!!!"Batin Nia menjerit histeris.

"Ap-"

"Ikut gue sekarang!"suara memerintah dari Brian keluar dan lolos dari mulutnya.Nia meneguk liurnya susah payah saat tangannya ditarik Brian.

"Emm anu motor gue gimana itu?!"decak Nia mencoba meloloskan cengkraman yang berada di tangan Kanannya.

Brian menghentikan langkahnya dan menatap Nia yang berada dibelakangnya dengan langkah ter birit-birit.

"Apa?"tanya Nia.

"Kasih kunci motor lo ke Jody.Biar dia yang antar motorlo kerumah lo".

Nia mengangguk pasrah lalu mengeluarkan kunci motornya dan melempar pada Jody.Alhasil kunci motor itu berhasil ditangkap Jody.

"Jagain motor gue jangan sampek rusak!"desis Nia tajam pada Jody.

Jody mengangkat jempolnya keudara.

"Cepetan!"suruh Brian cepat sambip menarik tangan Nia lagi.Rasanya Nia sangat malu dengan kontak fisik yang dilakukan Brian sekarang.

"Naik!"perintah Brian saat Nia dihadapkan dengan motor ninja berwarna merah.Nia mengerjap kan matanya berkali-kali.

Dilihatnya Brian menggunakan helm fullface nya."Helm gue mana?"tagih Nia sambil menjulurkan telapak tangannya.

"Ga usah"

"Lah kenapa?!"

"Biar"

"Entar kalo kita jatuh gimana?entar kalau gue pec-"

"Bacot!"sarkas Brian yang membuat Nia bungkam.Nia mengerucutkan bibirnya,setelah itu Nia menaiki motor Brian dengan wajah cemberut.

Brian yang mengamati wajah gadis itu dari kaca spion hanya bisa terkekeh pelan."Apa lo liat-liat!"tegur Nia tajam karena merasa dirinya diperhatikan dari kaca spion.

"Eleh,muka kayak spons kering aja kepedean!ga usah cemberut-cemberut.Makin jelek!"elak Brian saat tertangkap basah menatap wajah Nia.

Nia semakin kesal dan tak sadar tangannya memukul bahu Brian keras yang membuat Brian meringis.

"Rasain tuh!"sinis Nia terkekeh jahat dari kaca spion yang dilihat oleh Brian.Brian tersenyum jahil.

"Oh gitu ya?"tanya Brian menaikturunkan alisnya.

Dahi Nia bergelombang,tandanya Nia tak mengerti.Sedetik kemudian Brian menggas motornya yang membuat Nia berpegangan erat di bahu Brian.

"Gila lo Bri!"teriak Nia.

"Hahahaha!"tawa Brian keras.Tak peduli cacian makian oleh pengendara lain karena mereka sangat laju dalam berkendara,belum lagi karena teriak-teriak tak jelas.

"ARNANDO BRIANN!!!"

BRIANIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang