VIII

1.5K 165 25
                                    

Terlihat Renjun begitu sibuk dengan komputer di depannya. Ia tengah mencari data seseorang dan tersenyum puas karena telah menemukan apa yang ia inginkan.

"Bernama lengkap Xi Luhan. Pemilik Perusahaan terkaya ke-tiga di China. Istri bernama Guan Xiaotong, memiliki dua anak. Anak pertama bernama Dong Sicheng, berkuliah di Korea. Sedangkan anak kedua bernama Tzuyu. Ia begitu Cantik."

Yonghee yang mendengar itu, merolingkan matanya mendengar Renjun. Kemudian kembali berkutat pada berkas-berkas di ipad yang sudah ia susun.

"Belanja tiap bulan Sicheng sekitar 200juta. Sedangkan Tzuyu sekitar 400juta." tutur Yonghee.

"Wanita sudah tidak diragukan lagi. Pengeluarannya pasti begitu banyak." sahut Renjun.

Yangyang tampak fokus, tanpa membalas sahut-sahutan temannya. Ia kali ini menyusun strategi agar dapat menipu si pemilik perusahaan Xi Corp, dengan pimpinan bernama Xi Luhan.

"Renjun, putuskan semua sambungan dari si anak menuju ke orang tua serta pihak kepolisian. Sabotase ponsel seluruh keluarga serta ponsel rumah mereka dan semua alat komunikasi di perusahaan Xi Luhan. Kecuali ponsel Xi Luhan."

"Yonghee lakukan panggilan pada Xi Luhan."

Perintah Yangyang, diangguki oleh keduanya dan segera melakukannya.

"Ponsel rumah telah di nonaktifkan. Ponsel kedua anak tidak akan bisa dihubungi begitupun istri Xi Luhan. Tuntas!"

Setelah Renjun mensabotase alat komunikasi keluarga Xi, Yonghee pun menelepon Xi Luhan.

"Selamat siang Xi Luhan yang terhormat." ujar Yonghee dengan suara disamarkan.

"Siapa kau?"

"Tidak perlu basa basi tuan Xi. Kami Sedang bersama kedua anakmu." ujar Yonghee lagi bersandiwara, karena nyatanya tidak ada kedua anak Xi disisinya.

"Kau jangan berbohong. Anakku sedang bersekolah."

"Oh yah? Tapi mereka disini sedang tidur begitu nyenyak tuan Xi akibat obat bius yang kuberikan kepada keduanya." dusta Yonghee, "kalau tidak percaya, silahkan telepon keduanya aku pastikan tidak akan diangkat karena ponsel keduanya kusita dan begitu kau meneleponnya, aku yang akan mengangkatnya." lanjutnya.

Pip

Yonghee memutus sepihak telepon itu.

"Sungguh pendusta yang sangat hebat." ujar Renjun.

Yonghee tidak menghiraukannya. Memilih duduk tenang menunggu tuan Xi kembali menelepon.

Drrtt drrtt~~

Kembali ponselnya bergetar. Tapi ini dari ponsel Sicheng yang dialihkan ke ponsel Renjun.

"Bagaiman tuan Xi? Ini ponsel anakmu yang tertua. Masih tidak ingin percaya hm?" Ujar Yonghee.

"Yak! Apa maumu!"

Ketiganya yang mendengar itu, bersmirk penuh arti.

"Aku ingin kau memberikan kami uang 500 juta dan kubebaskan anak-anakmu."

"Baik baik. Akan ku transfer sekarang juga."

"Nomor rekening sudah ku kirim."

Pip

Kembali Yonghee mematikan sepihak.

Renjun kembali berkutat pada komputernya, melihat pergerakan Xi Luhan.

"Sungguh bodoh. CEO tetapi tidak berfikir jika ia di bohongi." ucap Yangyang sarkas.

Tidak beberapa lama, Xi Luhan telah mentransfer uang yang dijanjikan, kali ini Yangyang yang beraksi, membuat kembali menjadi normal namun sebelumnya, Yonghee mendapat telepon dari Xi Luhan.

"Aku sudah mentransfer. Sekarang kembalikan kedua anakku.'"

"Wow... Tenang tuan. Tapi sebelumnya terima kasih. Kau hanya perlu kesekolah melihat keadaan anak-anakmu. Mereka terlihat begitu tenang belajar." ujar Yonghee sambil tertawa dibuat-buat.

"Apa!"

Pip

"Bodoh." umpat Yonghee.

"Renjun hapus seluruh bukti pada ponsel Xi Luhan." perintah Yangyang yang langsung di kerjakan oleh Renjun.

Yangyang juga sibuk dengan komputernya, mengurus data-data di bank. Agar dapat mengambil uang tanpa mengurus berkas terlebih dahulu. Begitulah kehebatan ketiganya. Dengan kelebihan mereka dalam dunia hacker, memudahkan mereka melakukan apa saja.

"Semua sudah normal. Informasi tentang kita tidak akan dapat di temukan." ujar Renjun bersandar ke sandaran kursinya dan kaki dinaikkan dimeja.

"Bagus. Sekarang aku akan menuju Bank terdekat mengambil uang kita." ujar Yangyang dan beranjak menuju bank terdekat menarik uang mereka dengan kartu atm yang telah dibuat khusus untuk uang 500 juta itu.

Yangyang dengan memakai mobilnya, menuju bank terdekat memakai pakaian sederhana. Sampainya di sana, ia memarkirkan mobilnya dan berjalan tenang menuju atm yang ada disana.

Bruk

Tubrukan tidak disengaja. Membuat Yangyang mendengus tidak suka karena jalannya terhambat akibat seseorang yang menubruknya.

"Maafkan aku. Aku sungguh tidak sengaja aku sedang buru-buru tadi." sahut wanita yang menabrak Yangyang dan berkali-kali menunduk meminta maaf.

"Hm. Tidak apa-apa. Lain kali kau perlu berhati-hati." ujar Yangyang dengan wajah datarnya dan kembali berjalan namun sebelumnya wanita itu menahan lengan Yangyang.

"Yangyang?" sahut si wanitaenatap lekat wajah Yangyang.

Yangyang mengkerut, menatap wanita didepannya dan terkejut saat mengenali wanita didepannya, "Shuhua?!" ujar Yangyang.

Shuhua mengagguk cepat, "bawa aku bersamamu!" ujarnya.

"Tunggu disana." Ujar Yangyang lagi, meminta Shuhua menunggunya disebelah mobilnya.

Shuhua mengangguk dan segera menuju tempat yang ditunjuk Yangyang.

Sedangkan Yangyang, segera kembali berjalan menuju bank.

Sesampainya didepan, ia masuk dengan tenang, dan memasukkan kartu pada atm yang tersedia. Menyiapkan tasnya dan memasukkan uang yang keluar dari mesin didepannya.

Mengambil tanpa sisa uang. Tanpa peduli jika ada yang melihatnya melalui cctv. Karena Renjun dirumah sudah mengambil alih cctv di bank ini.

Setelahnya, ia keluar kembali dengan tenang, dengan tas yang ia pegang. Menuju parkiran, dan terlihat Shuhua berada disana.

"Masuk." ujar Yangyang tanpa basa basi membuka kunci mobil dan masuk kedalam mobil disusul Shuhua yang segera duduk disampinya, setelahnya menghidupkan mobilnya dan pulang menuju rumahnya, dimana dua pria lain menunggunya.

Hidup yang sangat tidak patut ditiru tapi itulah cara mereka bertahan hidup di negara orang. Mengambil segala macam cara agar tetap melangsungkan kehidupannya.

TBC

Para cogan ternyata penipu:')) Masih mau gak sama mereka:)

Oh yah. Tau Shuhua pasti kaaaan^^ muncul lagi doong cast 00L yang gak muncul. Masih banyak lagi sih 00L yang belum muncul tunggu aja^^

Sebutin 00L yang belum muncul doong.. Kalau ada yang respon sih ini:v

MAAF BANYAK TYPO! BELUM SEMPAT REVISI😅

LIFE [00L]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang