L

1K 87 26
                                    

⚠️kukasih lagi peringatan yak biar gak kaget:))⚠️

Brak

Suara pintu yang dibuka dengan kasar memenuhi apartemen sepi itu, Yonghee dengan langkah tergesah memasuki apartemen Junkyu dan masuk ke dalam kamar yang pintunya terbuka.

Sesampainya dikamar itu, bisa dilihatnya dua pria didalam sana, Jisung yang bergetar ketakutan saat melihatnya dan Junkyu yang meringkuk memegang kepalanya.

"Sial." Umpatnya dan mengambil ponselnya, ia dengan cepat mencari nomor telepon Renjun, dan mendialnya.

Sebenarnya, Renjun ikut dengannya namun pria itu menunggu didepan, lebih tepatnya didalam mobil, menunggu Yonghee.

Beberapa detik berlalu, Renjun mengangkat panggilan dari Yonghee.

"Kau harus kesini." Ujar Yonghee tanpa basa-basi dan mematikan panggilannya.

Renjun yang mendengar ujaran yang menjurus ke dalam perintah itu berdecak, merolingkan mata jengah dan dengan malas keluar dari mobil dan naik keatas, lantai lima dimana disana apartemen Junkyu.

----LIFE----

Soobin serta Sanha yang masih berada dimansion keluarga Heo, kini memilih duduk di sofa yang pelayan titahkan.

Sanha sebenarnya sudah sngat ingin pergi dari rumah yang suasananya mencekam ini. Namun, Soobin kekeuh ingin berbicara dengan ayah Hwall.

Sebagai ketua kelas, ia bertanggung jawab penuh terhadap kelakuan Hwall yang dua hari ini absen.

Ketua kelas dari kelas unggulan sepertinya, menyimpan banyak beban tersendiri dipundaknya. Apalagi ia dipercayakan oleh seluruh guru agar membimbing seluruh teman kelasnya.

Flashback on

-Pertemuan guru dan ketua kelas unggulan-

Hari itu, Soobin duduk didepan kepala sekolah dan beberapa guru yang ia ketahui merupakan masing-masing wali kelas dari siswa yang sekarang masuk kelas unggulan.

"Seharusnya kau tidak mengambil tanggung jawab sebagai ketua kelas unggulan. Sejak dahulu, kelas unggulan tidak memakai sistem ketua kelas, karena beban yang dipikul tidak sama dengan ketua kelas dari kelas biasa." Ucap kepala sekolah menatap prihatin Soobin.

"Peraturan ketua kelas dari kelas unggulan, kau harus mengetahui potensi masing-masing temanmu." Lanjut kepala sekolah.

Flashback off

Masih teringat jelas akan ucapan kepala sekolahnya saat itu, itulah yang sekarang Soobin lakukan, mencoba mencari tau.

"Maaf jika lama menunggu." Ujar tuan Heo yang membuyarkan lamunan Soobin.

"Ah tidak apa-apa tuan Heo." Ujar ramah Soobin.

Tuan Heo mengangguk, dan memusatkan atensi pada Soobin.

"Jadi, ada apa kau ingin berbicara denganku." Ucap serius tuan Heo.

"Apakah aku bisa mengetahui potensi dari Hwall dan Sunwoo?" Tanya Soobin penuh kehati-hatian.

Tuan Heo terdiam sejenak dan merubah duduknya menympu kedua lengan dilutut dan mencondongkan badan kearah Soobin.

"Ini sangat rahasia, aku tau kau ketua kelas dari kelas unggulan, kau sangat pemberani nak. Mengambil tanggung jawab yang sangat berbahaya." Ucap pelan tuan Heo.

Soobin tertegun beberapa saat, ia tak tahu darimana tuan Heo mengetahui itu semua , namun itu tak penting. Yang ia butuhkan sekarang, mengetahui potensi Hwall serta Sunwoo.

LIFE [00L]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang