XV

1.3K 167 0
                                    

Pagi harinya di hari selasa. Sepertinya sudah tenang. Walau masih ada sahut-sahut secuil murid yang membahas masalah kemarin.

Tapi tidak untuk kelas unggulan. Sepertinya berita itu sudah basi. Jadi tidak ada yang membahasnya, malahan sekarang seperti biasanya.

Sebagian darinya diam, tidur, bermain ponsel. Dibagian kanan terlihat berbincang-bincang, sedang berbicara random yang terlihat seru.

Dibagian kiri malah sebaliknya. Karena memang para pria calm serta pendiam duduk dibagian sana.

Tapi kali ini ada yang sedikit berbeda, atmosfer sebagian orang seperti berbeda, tidak banyak yang menyadari, mungkin hanya yang bersangkutan? Atau sepertinya ada yang lain? Seperti Junkyu mungkin? Tidak dipungkiri itu kalian tahu pasti, Junkyu terlalu peka.

"Ck! Kalian mau bicara denganku? Tidak usah menatapku terus menerus seperti itu."

Suara itu, membuat semua yang disana hening. Ada yang tidak mengerti.

"Maaf? Ada apa Jinyoung? sepertinya tidak ada yang mengganggumu?" sahut Soobin yang tadi membaca buku terasa terusik akibat kata-kata dari Jinyoung yang tiba-tiba.

"Tanyakan padanya yang dari tadi hanya menatapku." ungkap Jinyoung tidak menoleh, tetap pada posisinya yang membaca buku.

Soobin serta yang lain semakin bingung. Ini Jinyoung mengatakan itu tapi tidak mengungkapkan siapa yang akan ditanyakan.

"Kau sepenuhnya sadar, tapi tidak ingin berbicara denganku sepertinya." ujar Jeno dengan bersandar dikursinya masih menatap Jinyoung, lebih tepatnya punggung Jinyoung.

Semua semakin awkwar setelah Jeno berbicara. Jelas! Jinyoung dan Jeno tidak pernah berinteraksi apalagi keduanya begitu pendiam atau tepatnya pria dingin yang tidak ingin diganggu.

Sudah jelas. Jinyoung serta Jeno ada masalah itu pikir yang lain, tentu kecuali Seungmin dan Eric.

"Kau tahu maksudku kan Bae Jinyoung." Ujar Jeno penuh penekanan pada nama Jinyoung.

"Jika aku tidak mau?" sahut Jinyoung akhirnya memutar arah melihat Jeno.

Jinyoung jelas tahu arah pembicaraan ini.

Ayolah. Seseorang yang sudah menjelajahi dunia darkweb itu termasuk orang berbahaya bagaimanapun bentuknya.

"Kau tau pasti konsekuensinya." kali ini bukan Jeno tapi kembarannya, Eric.

"Kau juga akan dirugikan oleh konsekuensi itu." Bukan Jinyoung, melainkan sang sepupu, Seungmin yang angkat bicara. Muak sekali dia dengan wajah sok keduanya.

Jeno serta Eric menahan emosi. Ia begitu sial. Ternyata mereka tidak sebodoh itu, pantas mereka anak profesor.

"Oh come on guys. Kenapa suasana kelas begitu tegang! Tidak bisakah dibicarakan dengan kepala dingin." perusak suasana! di sebabkan oleh pria yang bermarga Na, lebih tepatnya Na Jaemin.

Na jaemin memang sengaja berbicara begitu, karena ada 1-3 diantara teman kelas yang lain yang tidak bisa merasakan suasana seperti ini.

Jaemin tidak bisa memikirkan kejadian selanjutnya jika sahabatnya itu kumat. Sekarang saja terlihat sekali sahabatnya itu sudah menenggelamkan kepalanya pada sela-sela lengan diatas meja dengan badan sedikir bergetar.

Bukan hanya dia, adapun yang lainnya tampak mengeluarkan wajah datarnya yang berarti sahabatnya itu sudah berbeda.

"Soobin aku ijin keluar bersama Jisung, Haechan dan Junkyu. Kumohan, sebentar saja." Ungkap Jaemin sedikit khawatir dengan ketiga temannya itu.

Soobin sedikit bingung. Tapi mengiyakan saja. Toh juga kelas mereka sering bebas dan juga tidak ada peraturan yang melarang murid berkeliaran saat jam pelajaran selagi tidak membuat onar.

Setelah keluarnya keempat orang tadi dengan raut yang berbeda. Kembali pada Jinyoung dan Jeno yang sudah tidak bermasalah. Sepertinya mereka akan menyelesaikannya sembunyi-sembunyi, walau masih terlihat diwajah keempatnya yang menahan emosi.

Soobin tentu saja lelah, menghembuskan nafas dan kembali berkutat dengan bukunya tadi. Walau pikirannya bercabang-cabang.

Kurang mengerti dengan semua teman kelasnya yang sepertinya penuh dengan rahasia, termasuk dirinya?

Sanha yang paham akan saudaranya itu, hanya bisa menatap nanar saudaranya yang bebannya makin bertambah.

Hyunjin tentu tidak mengerti semua kejadian tadi. Semuanya seakan tidak bisa masuk keotaknya. Semuanya sungguh janggal. Sempat berfikiran jika Jeno, Eric, Seungmin serta Jinyoung itu sama dengannya, tapi tidak mungkin pikirnya kembali.

Dilain sisi, tempat belakang yang ditempati oleh tiga murid dari China, hanya tersenyum? Ah tidak! Mungkin lebih ke seringai.

Walau tidak bersuara, mereka cukup peka dengan pembahasan keempat pria dingin didepan sana.

TBC

Huffttt.... Ceritanya makin gimana yah😅

LIFE [00L]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang