XX

1.2K 153 3
                                    

Koridor kelas dua belas begitu ramainya sedang berbisik saat mereka menatap beberapa orang yang sekarang berjalan dikoridor kelas dua belas, padahal mereka tahu, keempat orang itu merupakan murid dari kelas unggulan.

Entah apa yang mereka lakukan hingga mereka menginjakkan kaki di koridor dua belas.

Yes, murid yang jadi perbincangan itu tidak lain si anak pemilik sekolah alias Hwall dan diikuti Sunwoo, Sanha serta Soobin.

Sesuai diskusi mendadak keempatnya kemarin dirumah sakit, Hwall memutuskan akan mencari si pelaku penusukan Sunwoo.

Keempatnya pasti menjadi pusat perhatian, karena jarang-jarang murid kelas unggulan menyusuri koridor ini, dikarenakan kelas unggulan ada di depan dan langsung menuju jalan utama keluar dari sekolah.

Hwall yang berada didepan berjalan mencari kelas dua belas D, dimana kelas itu, merupakan kelas si pria yang menusuk Sunwoo kemarin.

Bagaimana Hwall tahu? Apa yang tidak dapat dilakukan oleh seorang Hwall yang notabene anak dari pemilik sekolah? Pastinya ia mendapat data-data seluruh murid dengan mudah dikarenakan meminta langsung pada guru.

Memasuki kelas itu, yang didalam terdiam membeku mendapati sang berandalan sekaligus anak pemilik sekolah mendatangi kelas mereka dengan tiba-tiba begini.

Kelas lain, memilih menonton dari luar jendela serta pintu, jarang sekali seorang Hwall menampakkan diri di area ini, dan itu membuat seluruh kelas dua belas penasaran.

Soobin serta Sanha hanya terdiam, memilih duduk di meja guru dengan Sanha di meja guru dan Soobin di kursi guru.

Mereka tidak akan ikut campur, hanya menemani mereka karena kemarin sudah ikut dalam diskusi dadakan.

Sunwoo mengedarkan pandangannya, masih dengan memegang perutnya yang tertutup seragam sekolah, dan itu masih nyeri walau sudah tertutupi perban tetap saja rasa sakit itu masih terasa.

Lain hal dengan Hwall, yang masih terdiam menunggu Sunwoo mengatakan sesuatu.

Kelas masih hening, tidak ada yang berani bergerak sedikitpun, yang menyaksikan diluar sana juga terdiam menunggu apa yang akan dilakukan keempat murid unggulan didalam sana.

Sunwoo yang sudah menyusuri seluruh wajah-wajah kelas ini, meraih pundak Hwall disampingnya dan membisikkan sesuatu kepada Hwall, yang diangguki oleh Hwall.

Hwall tidak berbicara, melangkahkan kakinya kesudut kelas menuju ketempat beberapa siswa pria yang nampak sangat jelas ketakutan.

Sunwoo tidak kesana, dia tidak sanggup jalan terlalu lama, bisa-bisa jahitan diperutnya terbuka dan kembali berdarah, memilih duduk dikursi depan, sebelumnya mengusir siswi yang duduk disana dan saat ini ia hanya menyaksikan Hwall.

Hwall tepat berhenti di samping bangku beberapa pria itu. Mengluarkan tangannya dari saku, dengan tangan mengisyaratkan keempatnya untuk berdiri.

"Mashiho, right?" ucap Hwall mendekati pria dengan tinggi yang sama dengannya, pria yang memiliki wajah lebih tenang dari ke tiga temannya yang lain.

Murid lain hanya mengerutkan kening tanda bingung serta penasaran, bertanya-tanya ada masalah apa Hwall dengan Mashiho?

Saat sampai didepan Mashiho, Hwall lantas menarik kerah seragam pria itu.

"Kau pikir aku tidak tahu kau yang kemarin melukai Sunwoo!" ucap Hwall penuh penekanan.

Mashiho terkejut! Padahal ia menutup hidung serta mulutnya dengan masker, kenapa bisa Hwall tau?!

"Terkejut hm?" tanya Hwall lagi sambil menarik Mashiho keluar dari bangku itu menuju ke depan.

Soobin sudah was-was, sebenarnya ia sangat tidak suka perkelahian begini, ia sangat anti, dan ia ingin menengahi tapi takut menjadi sasaran amukan Hwall.

"Sunwoo. Benar dia?" tanya Hwall kepada Sunwoo yang sudah tersenyum miring dan mengangguk setuju.

Bugh

Pukulan telak Hwall berikan di wajah tampan Mashiho itu, membuat siswi memekik kaget dan para siswa hanya bergumam kata 'wow'.

Mashiho ingin melawan tapi ia tidak bisa melakukan apa-apa, keluarga Hwall memiliki derajat lebih tinggi dari keluarganya.

Bugh

Bugh

Dua pukulan telak kembali diterima Mashiho, kali ini di pipi satunya serta diperutnya.

Mashiho tersungkur tidak bisa apa-apa. Hwall memang sangat ahli soal berkelahi, ia itu gengster jalanan banyak anak jalanan yang berteman denganya, itulah mengapa pukulannya tidak main-main.

"Apa motifmu menyerang ku dengan Sunwoo!!" emosi Hwall dan akan kembali melayangkan pukulan namun terhenti saat Mashiho bersuara.

"Aku hanya diperintah!" tekan Mashiho menatap lelah Hwall.

"Siapa." Sunwoo bersuara.

"Dia juga dari kelas unggulan." ujar suara pelan Mashiho saat mengatakan kelas unggulan.

Soobin serta Sanha yang sejak tadi terdiam, saling berpandangan bingung. Kelas unggulan katanya? Heoh? Hanya sembilan belas murid dikelasnya dan ada tiga belas siswa jika tidak diambil dua siswi dan keempatnya saat ini.

Hwall terdiam. Seperti berfikir sejenak kejadian kemarin, dan teringat akan beberapa orang kemarin.

"Sial!" desis Hwall dan pergi dari sana tisak menghiraukan ketiga teman yang mengikutinya tadi, menerobos keluar setelah siswa yang didepan pintu menyingkir, tidak ingin menjadi sasaran amukan Hwall.

"Yak! Hwall kau meninggalkan kami." teriak Sunwoo yang masih terduduk dikursi itu, dia tidak bisa berdiri sendiri, perutnya keram.

Soobin maupun Sanha menghela nafas dengan sikap Hwall itu, beranjak dari sana seraya membantu Sunwoo berdiri, dengan Sanha membantu memapah Sunwoo keluar. Sedangkan Soobin, berjalan menuju Mashiho yang masih terduduk menahan sakit diperutnya.

"Lain kali kau jangan berurusan dengan kelasku. Kelas unggulan berbahaya." ucap Soobin sambil membantu Mashiho berdiri.

"Bahaya? Kenapa?" tanya Mashiho.

Soobin tersenyum simpul, menepuk pundak pria yang ia ketahui berdarah asli Jepang.

"Tidak ada ada. Hanya memperingatkanmu saja." ucapnya menatap Mashiho penuh arti .

Mashiho menatap Soobin masih bingung, ia tidak mengerti.

"Aku tidak paham." ucap Mashiho jujur.

"Tidak usah mencari tahu jika ingin selamat dan berhati-hatilah." ucap Soobin akhirnya dan pergi dari sana.

Sebenarnya, bukan hanya Mashiho yang bingung, yang lain pun begitu, dengan suara Soobin yang cukup besar dan kelas hening mana ada yang tidak mendengarnya?

Mashiho tersadar dari lamunannya dan mengingat kembali kata-kata Soobin yang terakhir.

'Tak usah mencari tahu jika ingin selamat dan berhati-hatilah.'



Tbc:)

Maaf yahh. Setelah kuperhatikan, aku mengganti karakter yang awalnya Guanlin menjadi Mashiho. Tidak mempengaruhi jalan cerita kok.

Btw guys. Aku kaget pas baca berita hwall out dari the boyz kemarin gak percaya aja😭 Tapi aku emang udah was-was ama hwall dari dulu-dulu, dia sering absen pas the boyz tampil:'((

Buat deobi yang sabar kalian pasti berat:)

LIFE [00L]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang