XXVII

1.1K 117 9
                                    

Pukul 19:12

"Terima kasih sudah menjaga Haechan, aku tidak tau jika kau tidak ada, mungkin Haechan bisa mencelakai dirinya, dan maaf sudah merepotkan." jelas pria yang berumur sekiranya lebih tua dari yang ada disana.

Mark Lee, sepupu Haechan. Saat Jaemin meneleponnya tadi jika Haechan kumat lagi, ia langsung tancap gas ke apartemen elit Seoul dimana Haechan berada.

Yeji tersenyum tipis dan mengangguk setelahnya, "tidak apa-apa sunbae."

Mark membalas tersenyum dan beralih ke Jaemin, "Jaem, Jisung jadinya bagaimana?"

"Sepupunya akan tiba sebentar lagi, Mark hyung pulanglah dulu bersama Haechan, dia sepertinya masih mengantuk." jawab Jaemin beralih menatap Junkyu yang akan ikut pada Mark dan Haechan karena rumah Junkyu lebih dekat dengan rumah Haechan.

Junkyu yang ditatap mangangguk kearah Jaemin dengan senyumnya mengatakan jika ia akan pulang lebih dahulu.

"Yasudah aku pergi dulu, Jaem. Jaga Jisung sampai sepupunya datang dan untuk Yeji dan Hyunjin? Terima kasih sekali lagi." sahut Mark diangguki ketiganya, menatap bergantian remaja didepannya dan segera memapah Haechan, tak lupa menunduk tanda pamit.

Junkyu juga berbungkuk dan pergi dari sana tanpa mengeluarkan sepatah-katapun walau tersenyum pada ketiganya.

Hyunjin menatap kepergian ketiganya dengan pandangan sulit diartikan. Beda dengan Yeji menatap kepergian mereka dengan senyum lega, semua baik-baik saja pikirnya.

"Err... Apa kita terus berdiri disini menunggu Minho hyung?" tanya Jaemin yang menatap saudara kembar didepannya yang terlihat melamun, ah yah mereka menunggu Minho, sepupu Jisung, ia kakak nya Chaeyeon.

Tersadar, keduanya menatap Jaemin dengan senyum tidak enak.

"Ayo. Didalam saja." ucap Yeji akhirnya dan membuka pintu apartemennya bersama Hyunjin.

"Wait! Bukannya itu Yangyang?" Sahut Jaemin yang memang belom berbalik saat Yeji membuka pintu.

Hyunjin dan Yeji yang sudah diambang pintu berbalik, menatap Jaemin kemudian menatap kearah yang ditunjuk Jaemin.

Disana Yangyang, bersama wanita yang terlihat seumuran dengan mereka, berjalan keluar dari apartemen dekat elevator.

Hyunjin mengangkat satu alis menatap wanita yang bersama Yangyang.

"Shuhua?" Ucapnya dan didengar Yeji dan Jaemin.

"Kau kenal wanita itu?" tanya Yeji.

Hyunjin mangangguk, "Iya, dia pindahan dari China."

"Mengapa kau tau?"

"Aku pernah menyapanya dan berbincang sedikit saat kita satu elevator dan menuju ke lantai dua ini bersama." jelas Hyunjin dan diangguki mengerti dari Yeji.

"Kenapa mereka keluar dari apartemen yang sama?" suara Jaemin membuat keduanya menatap bingung Jaemin.

'Iya juga.'

"Keluarga? Maybe." sahut Yeji mencoba berfikir positif.

"Masuk akal, ya sudahlah." Ujar Hyunjin dan benar-benar memasuki apartemennya.

Jaemin akhirnya mengedikkan bahu dan ikut masuk bersama Yeji, walau pikirannya tertuju pada dua remaja tadi.

'Keluarga?' batin Jaemin bertanya-tanya.

***

Kembali mereka berada didalam apartemen, sudah malam dan belum ada tanda-tanda Minho sepupu Jisung datang, memang saat Jaemin menelepon Minho, Minho sedang lembur kerja dan akan menjemput Jisung saat malam hari dan sekarang sudah jam setengah delapan malam.

LIFE [00L]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang