XXXVII

1.2K 116 25
                                    

⚠Chapter ini menyerempet Mature jadi hati-hati️⚠️

~Happy Reading~

Felix hari ini tak tenang, dia berada dikelasnya sekarang sedang mengerjakan tugas yang di berikan oleh Soobin, dan akan dikumpul satu jam lagi.

Bukan tanpa alasan ia gelisah, ia memikirkan keadaan Chaewon yang masih di ruang ICU.

Dirinya ingin menemani sang saudara, tapi ia juga harus hadir dalam kelas, apalagi dirinya yang merupakan Murid cerdas di sekolahnya dan Murid dari kelas unggulan.

Jadi, dengan terpaksa ia meninggalkan sang adik dan giat belajar.

Untung saja Heejin rela meninggalkan kelasnya demi menjaga sang sahabat.

Sebenarnya Felix sungkan, tak ingin merepotkan Heejin. Tapi Heejin yang memaksa.

"Kau pergilah sekolah Lix. Aku yang akan menemani Chaewon" ucap Heejin

"Tapi Jin. Kau juga harus sekolah"

"Sumpah. Aku tak apa Lix. Lagipula aku sekolah hanya ingin mendapat pengalaman. Jadi kau tenang saja. Kau yang butuh sekolah"

Mau tak mau Felix menyetujui.

Itulah mengapa Felix sekarang sudah berada di dalam kelas. Bersama dengan Murid lainnya yang tak bersahabat.

Saat Felix melamun, Felix tak sadar jika Jaemin sudah berada disebelahnya sedang memperhatikan.

Tak digubris, Jaemin menepuk pundak Felix agak keras, hingga Felix tersentak.

Felix menoleh, "Ck. Kau hampir membuatku jantungan Jaem."

Jaemin terkekeh, "Salahkan dirimu yang melamun."

Felix mendengus kasar, "Pikiranku sedang kacau"

Jaemin sangat paham kenapa Felix seperti ini. Dengan pelan ia mengelus surai Felix.

"Kau tak perlu cemas. Kupastikan Chaewon akan baik-baik saja" ucapnya lembut.

Sebenarnya Jaemin saja tak yakin, tapi ia harus memberikan pikiran positif pada Felix.

Felix hanya bisa mengangguk ragu, mencoba tenang dan kembali mengerjakan tugas kimia dua puluh nomor didepannya.

Jaemin tersenyum lega, dan perlahan beranjak dari sebelah Felix.

Saat ia berdiri, seseorang tiba-tiba menarik lengannya keluar dari kelas.

Ia tak tahu siapa gerangan yang menariknya, sampai saat didalam tiolet ia bisa melihatnya.

Dia Lee Jeno.

Dapat Jaemin lihat Pria didepannya ini menahan amarah.

"Ada Apa Lee Jeno? Kau tiba-tiba saja menarikku kesini." ucap Jaemin mencoba tenang.

Jeno tersenyum miring, berjalan mendekat kearah Jaemin yang tak bergeming.

Jarak keduanya begitu dekat.

"Na Jaemin, jangan melakukan hal seperti tadi lagi kepada orang lain, dan juga...." ucap Jeno dengan pelan "Aku tau dua rahasia besar tentangmu" lanjutnya dengan netra menelisik wajah Jaemin.

Jaemin tersentak, rahasia? Hanya ada dua rahasia dari Na Jaemin, jika bukan...

"Kau Gay"

Dua kata dari Jeno, mampu membuat jantung Jaemin berdetak cepat, apalagi disaat Jeno mengelus wajahnya, membuat Jaemin meremang.

"Ah.. Satu lagi kau juga.... Masokis"

LIFE [00L]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang